Esports PC yang Dipandang Sebelah Mata oleh Indonesia

Moch Geldy
Mahasiswa Public Relations Fikom Unpad
Konten dari Pengguna
2 Juni 2020 21:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Moch Geldy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Boom ID saat mengikuti StarLadder ImbaTV Dota 2 Minor Season 3
zoom-in-whitePerbesar
Boom ID saat mengikuti StarLadder ImbaTV Dota 2 Minor Season 3
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Esports atau electronic sports adalah bentuk kompetisi olahraga menggunakan video game, esports sering mengambil bentuk kompetisi video game multiplayer, khususnya secara individu maupun tim. Esports dimulai pada tahun 1972 di Standford University dengan game Spacewar.
ADVERTISEMENT
Esports sendiri sudah menjadi primadona bari para gamer yang ada di seluruh dunia terutama di benua Eropa yang memiliki turnament - turnament besar seperti The International, IEM, OWL,dll
Perkembangan esports di luar negeri sendiri sangat pesat, tertutama terhadap game yang di rilis pada tahun 2013 yaitu Dota 2, Dota 2 sendiri adalah game online bergenre MOBA (Massive Online Battle Arena), yang menjadi trend bahkan sampai sekarang dengan munculnya MOBA pada platform mobile atau handphone, seperti Mobile Legends, dan Arena of Valor.
Esports sendiri mulai diperhatikan oleh dunia ketika turnamen Dota 2 yaitu The International dimulai beserta turnamen - turnamen besar lainnya yang memiliki hadiah uang yang sangat besar.
ADVERTISEMENT
Esports mulai masuk Indonesia pada tahun 1999. Tetapi pada saat ini perkembangan esports di Indonesia sangat lambat susahnya meyakinkan para sponsor untuk membuat turnamen esports besar membuat Indonesia menjadi tempat yang buruk untuk para atlet esports dikarenakan sedikitnya turnamen - turnamen esport terutama game pc seperti Dota 2 dan CSGO. Padahal sudah ada atlet - atlet yang bermain di kancah internasional seperti, Boom ID, Inyourdream, Jhocam, Xepher, Whitemon, drew (Dota 2) dan BnTet, Xccurate, Eeyore (CSGO)
Berbanding terbalik dengan perkembangan esport mobile yang sangat digemari oleh para anak muda Indonesia, dikarenakan game - game yang dapat dimainkan kapanpun pada handphone seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, Aov dan Free Fire.
ADVERTISEMENT
Banyaknya turnamen esports mobile di Indonesia membuat para atlet cepat untuk berkembang dan bermain di kancah internasional. Walaupun esports mobile sendiri dipandang sebelah mata oleh dunia tetapi di Indonesia esports mobile sendiri lebih populer dibandingkan dengan esports Pc. Bahkan turnamen esport terbesar di Indonesia pada saat ini yaitu IGC memotong cabang game pc menjadi satu yaitu League of Legends.
Esports perlahan lahan mulai diakui menjadi salah satu olahraga kompetitif di dunia, walaupun banyak yang menentang bahwa esports bukan olahraga. Dunia mulai memberi tempat bagi esports seperti pada Sea Games 2019 terdapat cabang esports pada game Dota2, Mobile Legends, Arena of Valor, dll. dan Asian Games 2018 dengan game Arena of Valor, Clash Royale, League of Legends, dll
ADVERTISEMENT
Esports memang sudah diakui oleh Indonesia, tetapi hanya pada platform mobile, untuk platform Pc dan console sendiri esports dipandang sebelah mata oleh Indonesia meski dengan prestasi pada kancah internasional dan dunia mulai mengakui kemampuan para atlit Indonesia dan merekrutnya. Indonesia sendiri lebih memfokuskan terhadap esports mobile yang memang lebih banyak masyarakat yang menikmati esports mobile dikarenakan lebih murah untuk membili handphone dibanding pc ataupun console.