Mengenal Evita Chu, Perempuan Bandung yang Bikin Sweater untuk Michelle Obama

Konten dari Pengguna
23 Februari 2021 9:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Miss Kepo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Evita Chu, perempuan berdarah Bandung yang buat sweater untuk Michelle Obama. Dok. Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Evita Chu, perempuan berdarah Bandung yang buat sweater untuk Michelle Obama. Dok. Instagram
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Busana yang dikenakan Michelle Obama saat pelantikan Presiden AS, Joe Biden, pada 20 Januari 2021 silam sukses mencuri banyak perhatian publik. Saat itu, Michelle Obama mengenakan sweater turtleneck berwarna plum dan celana flare serta ikat pinggang emas yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
Diketahui, busana yang dikenakan oleh Michelle Obama pada saat itu merupakan karya dari desainer ternama AS, Sergio Hudson. Namun, tahukah kamu bahwa sweater turtleneck yang dikenakan oleh mantan First Lady ini adalah buatan dari perempuan kelahiran Bandung, Indonesia, Evita Chu?
Mengutip VOA Indonesia, Evita mengakui bahwa Sergio Hudson memang sudah menjadi kliennya dalam membuat pakaian rajut (knitwear). Begitu menerima email dari Sergio untuk memproduksi sweater Michelle Obama, Evita diminta untuk merahasiakan dan menyebut proyek ini sebagai top secret.
"Saya gak ngomong sama mama, saya gak ngomong sama keluarga, saya gak ngomong sama siapa-siapa. Cuman sama asisten saya satu, Sophia namanya. Terus proyeknya gak dikasih nama juga, ditulisnya 'personal'," jelas Evita yang memang tinggal di Amerika Serikat
ADVERTISEMENT
Pembuatan sweater rajut ini disebut-sebut membutuhkan waktu sekitar dua minggu sejak menerima email hingga baju dicoba oleh Michelle Obama. Saat fitting untuk pertama kalinya, Evita mendapat feedback bahwa hasil rajutannya 'sempurna'. Bahkan busana ini sukses diperbincangkan oleh netizen Amerika.
Melalui media sosial, Instagram, Sergio Hudson mengucapkan terima kasih kepada Evita karena sudah menyempatkan diri di tengah kesibukkan untuk membuat busana tersebut.
"Anda membuat pakaian hanya untuk kami ketika sedang sibuk-sibuknya. Nn. Evita, Anda luar biasa. Terima kasih untuk segalanya," tulis Sergio dalam captionnya.
Lantas, apakah kamu penasaran dengan sosok Evita Chu ini? Untuk mengetahuinya, Miss Kepo telah merangkum beberapa hal tentang perempuan berdarah Bandung ini. Simak penjelasannya di bawah ini, ya!
ADVERTISEMENT

1. Berawal dari kecelakaan

Di tahun 2006, Evita mendirikan PDR Knitting di Los Angeles. Namun, sebelum memutuskan untuk berkarier sebagai desainer pakaian rajut, Evita sempat mengalami kejadian yang cukup menegangkan. Pasalnya, ia sempat mengalami dua kali kecelakaan mobil dalam sebulan.
Akibat dari kecelakaan ini, Evita harus fokus menjalani masa rehabilitasinya agar dapat kembali sehat. Ia kemudian memilih untuk berhenti dari pekerjaannya. Terlebih jarak yang ditempuh dari tempat kerja ke rehabilitasi terbilang cukup jauh, hingga Evita merasa tidak akan mampu melakukan dua kegiatan ini sekaligus.
"Waktu itu saya harus rehabilitasi, harus sering ke dokter. Jadi waktu itu saya bilang ke bos, 'saya tidak bisa kerja full time disini'. Soalnya tempat rehabilitasinya itu jauh dari kerjaan," jelas Evita.
ADVERTISEMENT

2. Teman meminta buatkan sweater

Setelah keluar dari pekerjaan sebelumnya dan menjalani masa rehabilitasi, ada satu teman Evita yang menghubunginya untuk meminta dibuatkan sweater rajut. Bermodalkan dari mesin rajut yang ada di rumahnya, Evita memutuskan untuk mengiyakan permintaan dari temannya tersebut.
Tak disangka, sweater yang dirajut oleh Evita mendapatkan respon positif hingga membuat dirinya menerima banyak pesanan. Jika sebelumnya Evita hanya menyewa studio dengan satu pegawai, kali ini ia sudah memiliki pabrik dengan pegawai yang mencapai 16 orang yang berlokasi di Los Angeles, AS

3. Pabrik sempat tutup karena pandemi

Dalam melakukan suatu bisnis tentu akan ada saja suka dan duka yang harus dilalui. Begitu juga dengan Evita yang sempat memutuskan untuk menutup pabriknya selama 3 bulan ketika pandemi terjadi. Hal itu disebabkan karena benang yang digunakan PDR Knitting kebanyakan diimpor dari Italia. Seperti yang diketahui, banyak akses yang ditutup dari berbagai negara karena Covid-19 ini hingga produksi benang menjadi terhambat.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu karena semua Italia tutup, kita switch ke China. Terus kita (California) tutup, China juga tutup. Tapi waktu itu kita gak ada aktivitas, gak ada satu bisnis pun boleh buka," tambahnya.
Meski demikian, setelah PDR Knitting kembali dibuka, Evita menerima banyak pesanan yang bahkan sampai harus mengantri. Hal ini juga membuat Evita semakin bersyukur karena pabriknya jauh lebih sibuk dan produktif dibandingkan dengan tahun lalu.

4. Membuat busana untuk beberapa artis ternama

Sebelum mendapatkan proyek untuk memproduksi sweater Michelle Obama, Evita juga mengakui sudah beberapa kali diberi kesempatan untuk membuat busana beberapa artis ternama. Tak tanggung-tanggung, ia pernah membuatkan busana untuk Jennie Blackpink, J-Hope BTS, Zac Efron, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Jika melihat lama Instagram dari akun @pdr_knitting, kamu akan menemukan beberapa desain-desain dari beberapa proyek yang Evita jalani. Salah satunya, ia pernah bercerita bahwa dirinya membuat replika cardigan pembunuh berantai Ted Bundy untuk aktor, Zac Efron, dalam film 'Extremely Wicked, Shockingly Evil and Vile'.

5. Mendapat berbagai macam pujian

Kualitas dari pakaian rajut yang dibuat oleh PDR Knitting dapat terlihat dari banyaknya pujian yang diterima dari desainer hingga selebriti seperti Lady Gaga. Evita juga mengakui mencapai ke titik ini melewati banyak tantangan yang menurutnya cukup seru dan menyenangkan. Terkadang hal ini juga membuat ide kreatif dari Evita terlintas karena merasa tertantang untuk membuat sesuatu yang lebih.
"Kalau gak ada tantangan, gak seru gitu. Misalnya klien punya ide yang so crazy, saya bisa membuatnya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ide kreatif yang dimiliki oleh Evita mendapatkan pujian dari Scott Studenberg, pendiri serta creative director dari produk fashion Baja East.