Ramadan dan Tragedi Kemanusiaan

Minhajuddin
Akademisi Unisa Bandung - Peneliti pada Kajian Strategis Hubungan Internasional (KSHI).
Konten dari Pengguna
28 Maret 2024 9:36 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Minhajuddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Warga meletakkan bunga di tugu peringatan darurat di depan Balai Kota Crocus, Sehari setelah serangan senjata di Krasnogorsk, luar Moskow, Sabtu (23/3/2024) Foto: STR/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga meletakkan bunga di tugu peringatan darurat di depan Balai Kota Crocus, Sehari setelah serangan senjata di Krasnogorsk, luar Moskow, Sabtu (23/3/2024) Foto: STR/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belum usai invasi Israel ke Palestina yang sudah berlangsung sejak Oktober 2023 bahkan intensitasnya semakin meningkat, bencana kemanusiaan kembali terjadi di belahan bumi lain. Serangan teroris terhadap warga sipil di Rusia menyebabkan korban meninggal mencapai 143 jiwa.
ADVERTISEMENT
Brutalitas serangan terjadi saat pagelaran konser grup rock Picnic di Balai Kota Crocus. Masyarakat sipil datang ke lokasi dengan niat bersenang-senang, kemudian sepersekian menit, perasaan mereka berubah menjadi ketakutan. Orang-orang tidak bisa keluar dari ruangan dan diberondong dengan senjata. Dari beberapa tayangan video yang beredar, para korban berusaha sembunyi di bawah kursi penonton.
Kelompok teroris ISIS sudah menyatakan bertanggung jawab atas serang biadab terhadap masyarakat sipil yang tidak berdaya. Kelompok ini sudah menjadi momok menakutkan beberapa dekade terakhir karena menyasar masyarakat sipil dalam setiap aksinya.
Anehnya, meskipun ISIS sudah mengeklaim bertanggung jawab atas serangan yang terjadi, pihak Rusia tidak percaya sepenuhnya bahwa pelaku teroris adalah ISIS bahkan pihak Rusia terkesan mengaitkan serangan tersebut dengan Ukraina.
ADVERTISEMENT
Dalam kajian hubungan internasional, salah satu perspektif yang menjelaskan pola hubungan antar negara (aktor) adalah konstruktivisme. Pandangan ini meyakini bahwa tidak ada yang objektif karena semua fenomena adalah hasil konstruksi sosial.
Konstruktivisme memandang keamanan bukan dari fakta material tetapi norma yang terbangun dari interaksi antar entitas. Apa itu keamanan, mana yang disebut musuh atau teman. Alexander Wendt, salah seorang tokoh konstruktivisme, menyatakan bahwa identitas dan kepentingan dari aktor dibentuk dari shared ideas ketimbang diasumsikan sebagai suatu yang alami.
Premis ini yang kemudian mengafirmasi sikap Rusia mencurigai Ukraina yang sedang berkonflik dibandingkan menuduh ISIS yang sudah jelas mendeklarasikan kelompoknya sebagai pelaku penembakan. Rusia tidak memandang fakta material yaitu serangan sebagaimana adanya tetapi menganggap bahwa ada intensi dari serangan tersebut dari pihak musuh.
ADVERTISEMENT
Pandangan konstruktivisme bisa digambarkan seperti contoh bahwa Amerika Serikat khawatir terhadap Korea Utara yang memiliki nuklir sekitar sekitar 30 hingga 40, sementara Amerika Serikat sama sekali tidak khawatir terhadap Inggris yang memiliki nuklir mencapai 225.
Fakta materialnya bahwa seharusnya AS khawatir terhadap Inggris karena memiliki nuklir yang lebih banyak dari Korea Utara tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Hal ini disebabkan karena AS mengidentifikasi Inggris sebagai kawan sementara Korea Utara dianggap sebagai musuh.
Demikian pula yang terjadi dalam kasus Rusia-Ukraina. Pihak Rusia akan selalu mencurigai Ukraina dalam setiap gangguan keamanan domestik.
Rusia dan Ukraina memang sedang dalam suasana konflik sejak lama dan eskalasinya semakin meningkat sejak dua tahun lalu ketika Rusia melancarkan serangkaian serangan ke Ukraina yang menyebabkan kondisi domestik Ukraina babak belur.
ADVERTISEMENT

Tragedi Kemanusiaan

Peradaban manusia tidak hanya tentang kemampuan manusia mengembangkan kehidupannya namun peradaban manusia juga diiringi dengan tragedi memilukan baik yang bersifat visual seperti perang maupun tragedi yang laten. Kelompok penguasa melegalisasi eksploitasi terhadap masyarakat melalui sejumlah regulasi.
Semakin berkembangnya peradaban manusia, juga membawa perubahan pada pola penghormatan terhadap kemanusiaan. Berbagai regulasi dibuat untuk memperkokoh nilai-nilai kemanusiaan.
Namun demikian, manusia merupakan makhluk yang juga dibekali dengan berbagai jenis nafsu salah satunya nafsu menguasai manusia lain Sehingga meskipun berbagai aturan sudah ada untuk mengatur hubungan dengan manusia lain, masih terus terjadi peperangan, invasi, pembunuhan, dan tindakan yang menghancurkan nilai kemanusiaan.
Kita akan sampai pada kesimpulan bahwa manusia adalah makhluk dengan sosok yang membawa dua hal paradoks. Dalam dirinya terus menerus terjadi perdebatan mengenai baik buruk.
ADVERTISEMENT
Demikianlah dalam konsep Islam menurut Nabi Muhammad SAW bahwa jihad terbesar sesungguhnya adalah melawan hawa nafsu. Kita tidak akan akan mampu mencegah terjadinya perang jika tidak mampu mengendalikan nafsu untuk berkuasa atas orang lain.
Sangat mudah untuk menemukan contoh yang relevan misalnya para penguasa yang tidak mampu menguasai diri akan melakukan kejahatan terhadap manusia lain. Hitler melakukan kejahatan kemanusiaan karena dia tidak mampu melawan nafsu dari dalam dirinya.
Hasrat berkuasa diiringi dengan semakin meluasnya pengaruh sehingga dengan mudah melakukan tindakan yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Tentu karena tidak ada kontrol secara internal maupun eksternal

Ramadan dan Kemanusiaan

Manusia adalah satu kesatuan dengan manusia lain. Kita selalu diajarkan bahwa jangan melakukan sesuatu kepada orang lain yang jika itu terjadi kepada kita, membuat kita marah. Maka seringkali ungkapan-ungkapan motivator bahwa jika kita belum mampu untuk bermanfaat kepada sesama maka jangan berbuat jahat.
ADVERTISEMENT
Apa yang kita saksikan dalam sepanjang peradaban manusia yang berlumuran darah merupakan tindakan yang melecehkan kemanusiaan. Manusia tidak memiliki sama sekali hak untuk kemudian menghancurkan manusia lain karena setiap manusia hadir di muka bumi dengan membawa nilai-nilai kemanusiaan yang inheren dalam dirinya.
Kemanusiaan itu sendiri diasosiasikan dengan konsep yang merujuk pada harkat dan martabat manusia. Nilai kemanusiaan bersifat universal baik dalam konsepsi agama, filsafat maupun bidang keilmuan lain yang mengkaji tentang manusia.
Sederhananya bahwa sebagai makhluk, manusia memiliki harkat dan martabat yang sama dan harus diperlakukan sama. Nilai-nilai kemanusiaan yang universal martabat, kebebasan, keadilan, kesetaraan, dan nilai lain yang harus dimiliki oleh semua manusia.
External things tidak boleh menjadi pembeda bagi manusia karena hanya merupakan atribut-atribut yang tak terberi dari kelahiran manusia sebagai makhluk sementara kemanusiaan sendiri merupakan hal yang given dan tidak boleh dirampas oleh manusia lain atas nama apa pun.
ADVERTISEMENT
Momentum Ramadan menjadi salah satu cara untuk merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan. Kita diajarkan untuk peduli terhadap sesama. Jangan untuk menyakiti secara fisik, bulan ini kita diwajibkan untuk menjaga lisan yang berpotensi menyakiti perasaan orang lain.
Sebagaimana ayat al Qur'an yang menyatakan bahwa;
(QS: Al-Maidah: 32)