Mahasiswa UNS Bikin Permen Kapas dari Ekstrak Daun Pepaya untuk Atasi DBD

15 November 2023 11:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa UNS Kembangkan Permen Kapas ekstrak daun pepaya. Foto: Dok. Humas UNS
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa UNS Kembangkan Permen Kapas ekstrak daun pepaya. Foto: Dok. Humas UNS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta membuat sebuah inovasi dalam dunia kesehatan. Mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini mengembangkan permen kapas yang mampu meningkatkan jumlah trombosit dalam tubuh yang berasal dari ekstrak daun pepaya.
ADVERTISEMENT
Inovasi ini dibuat oleh Lidya Intan Setyaningsih, Niken Larasati, Diah Dwi Syafitri Khoirunisak, dan Shinta Septiana. Dalam penelitiannya mereka dibimbing oleh Syaiful Choiri.
Permen kapas yang berasal dari ekstrak daun pepaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menangani Demam berdarah dengue (DBD) mengingat kasus DBD di Indonesia terus meningkat.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) periode Januari-Agustus 2022 menunjukkan adanya 143.184 kasus DBD, dengan total kematian mencapai 1.236 kasus. 63% dari total kasus kematian tersebut didominasi oleh anak-anak berusia 0-14 tahun.
Mahasiswa UNS Kembangkan Permen Kapas ekstrak daun pepaya. Foto: Dok. Humas UNS
Menurut Lidya, selama ini masyarakat sudah memanfaatkan bahan alam seperti daun pepaya sebagai pengobatan DBD. Daun pepaya mengandung enzim papain yang mampu meningkatkan kadar trombosit. Akan tetapi, enzim papain mudah rusak pada suhu tinggi. Enzim ini juga memiliki rasa pahit dan bau yang kurang sedap sehingga membuat anak-anak enggan mengkonsumsinya baik dalam bentuk olahan sayur maupun ekstrak.
ADVERTISEMENT
“Kami memanfaatkan teknologi nanoenkapsulasi untuk menutupi rasa dan aroma yang kurang sedap dari daun pepaya serta meningkatkan stabilitas enzim papain. Selanjutnya nanopartikel yang didapat dibentuk permen kapas berupa serat halus yang manis dan lembut sehingga akan lebih disukai oleh anak-anak,” kata Lidya dikutip dari laman UNS, Rabu (15/11).
Niken mengatakan metode pembuatan permen ini dimulai dengan ekstraksi daun pepaya menggunakan pelarut air, memastikan keamanan konsumsi bagi pasien. Ekstrak tadi kemudian ditambahkan polimer kitosan dan pektin untuk membentuk gulungan partikel berukuran nano berisi enzim papain. Sistem ini akan melindungi enzim dari kerusakan akibat suhu tinggi dan pH yang asam, serta menyamarkan bau dan rasa yang tidak sedap.
Mahasiswa UNS Kembangkan Permen Kapas ekstrak daun pepaya. Foto: Dok. Humas UNS
Langkah selanjutnya, penambahan gula ke dalam larutan nanoenkapsulasi sebagai basis permen kapas dan cryoprotectant lalu dikeringkan dengan teknik kering beku hingga menjadi serbuk gula. Permen kapas dibuat dari serbuk gula nanoenkapsulasi menggunakan teknik entrifugal melt spinning sehingga didapatkan serat halus yang manis, lembut, mudah meleleh di mulut.
ADVERTISEMENT
“Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan keberterimaan konsumsi ekstrak daun pepaya sebagai peningkat trombosit pada pasien DBD anak,” lanjut Niken.