JAFF 2020 Digelar Serentak di 15 Kota secara Online

21 November 2020 19:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
JAFF 2020 dok Instagram @jaffjogja
zoom-in-whitePerbesar
JAFF 2020 dok Instagram @jaffjogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Festival film tahunan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) kembali digelar. JAFF akan dilangsungkan pada 25-29 November 2020 secara offline di Kedai Kebun Forum Yogyakarta dan secara online di 14 kota lainnya lewat kanal Klik Film.
ADVERTISEMENT
Ke-14 kota tersebut adalah Aceh, Padang, Lampung, Bandung, Tegal, Jember, Klungkung, Balikpapan, Makassar, Palu, Sumbawa, Lombok Timur, Kupang, dan Papua.
Perayaan JAFF 2020 mengusung tema Kinetik, merujuk pada gerakan-gerakan yang berasosiasi dengan kekuatan dan energi. Hal ini mencerminkan gerak tumbuhnya sebagai festival yang berupaya mempenetrasi gerak sinema Asia Pasifik di tengah keadaan yang terus berubah.
“Di tengah situasi pandemi, Kinetik menggarisbawahi pentingnya merawat gerak sinema Asia demi menggapai kebesarannya," tutur Budi Irawanto selaku presiden JAFF, dari keterangan yang diterima kumparan.
JAFF juga hadir untuk meretas tantangan di masa yang serba sulit. Seperti saat gelaran pertamanya di 2006 yang bersamaan dengan gempa bumi di Yogyakarta.
“Festival bukan hanya berarti sebagai perayaan. Tetapi sudah seharusnya menjadi energi di tengah sebuah krisis. Di era pandemi seperti ini justru JAFF harus diselenggarakan untuk menumbuhkan semangat perfilman Indonesia," ujar Ifa Isfansyah selaku Direktur Festival JAFF.
ADVERTISEMENT

Film dan Program Acara JAFF 2020

Sebanyak 128 film (57 feature dan 71 film pendek) akan ditayangkan dan terbagi dalam beberapa program, antara lain Asian Perspectives, JAFF-NETPAC, Light of Asia, Indonesian Films Splash, Special Program dengan Shanghai IFF 2020 dan Kemenparekraf, serta kolaborasi bersama 15 komunitas film.
Di antara film tersebut adalah Mekong 2030 (2020), yang berisi lima film naratif pendek tentang masa depan Sungai Mekong, dari lima perspektif nasional dan budaya yang berbeda.
Berlatar pada 2030, film yang disutradarai oleh lima sineas Asia Tenggara ini mengajak untuk secara aktif melindungi sumber air yang memiliki fungsi kritis dalam kehidupan.
JAFF juga akan menayangkan film-film lain dari seluruh Asia Pasifik.
JAFF 2020 dok Instagram @jaffjogja
Selain itu, Public Lecture dan Masterclass sebagai program non-pemutaran film turut hadir kembali. Terdapat tiga lokakarya Public Lecture dengan masing-masing topik serta para pembicara yang telah memiliki kiprah di dunia perfilman.
ADVERTISEMENT
Public Lecture Kinetik dibawakan bersama Tonny Trimarsanto dan Chand Parwez, When We Listen to your Story! dengan Shanty Harmyn dan Yulia Evina Bhara, serta Robin Moran dan Andhy Pulung akan mengisi lokakarya yang bertajuk Production Check List. Mira Lesmana turut hadir memandu Masterclass dengan tema producing.
JAFF juga bekerja sama dengan FESTIF (Fasilitasi Ide Sinema Kreatif) untuk meluncurkan Fasilitasi Prodiksi Film Pendek Berbahasa Daerah.
Total ada 29 negara Asia Pasifik yang berpartisipasi di festival ini, antara lain Australia, Kamboja, China, Denmark, Jerman, Hongkong, India, Iran, Jepang, Kazakhstan, Laos, Lebanon, Malaysia, Myanmar, Filipina, sampai Norwegia.