Sikap Amerika Menunda Ucapan Selamat terhadap Hasil Quick Count

Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)
Malang melintang di dunia perbankan sejak tahun 1990, dan 15 tahun diantaranya bergabung dengan sebuah Bank Syariah terbesar di Indonesia yang merupakan grup perbankan papan atas, membuat Merza siap sharing knowledge dan experience-nya.
Konten dari Pengguna
19 Februari 2024 7:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemilihan presiden di Indonesia selalu menjadi perhatian internasional, terutama ketika hasilnya memengaruhi hubungan dengan negara lain.
ADVERTISEMENT
Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam hasil quick count dari berbagai lembaga survei. Prabowo telah mendapatkan ucapan selamat dari para pemimpin di dunia. Ucapan selamat itu datang dari Presiden Rusia Vladimir Putin hingga PM Inggris Rishi Sunak.
Prabowo dinyatakan menang dalam quick count, sumber photo: Koleksi Merza Gamal
Selain kedua pemimpin negara tersebut, para pemimpin dunia lainnya yang telah mengucapkan selamat ke Prabowo adalah Perdana Menteri Republik Ceko, Australia, Singapura, Malaysia, Belanda, Srilanka. Sementara itu, sampai saat ini belum ada informasi terkait ucapan selamat Presiden AS Joe Biden untuk Prabowo.
Gedung Putih melalui Jubir Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Matthew Miller menegaskan kembali komitmennya untuk menghormati proses demokratis dan hasil yang sah dari suara rakyat Indonesia. Meskipun Prabowo Subianto telah mengklaim kemenangannya, Gedung Putih menekankan bahwa mereka akan menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum sebelum memberikan ucapan selamat secara resmi. (VOA, 15 Februari 2024)
ADVERTISEMENT
Pengklaiman kemenangan Prabowo Subianto mungkin telah menciptakan kekhawatiran terkait masa lalu kontroversialnya, termasuk tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang telah membuatnya dilarang masuk ke Amerika Serikat selama beberapa waktu. Pada tahun 2020, larangan tersebut dicabut oleh pemerintahan Trump, menunjukkan perubahan dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Demokrasi Indonesia telah melewati banyak ujian dalam perjalanan menuju kematangan politiknya. Namun, klaim kemenangan Prabowo, seorang figur kontroversial dengan rekam jejak hak asasi manusia yang dipertanyakan, menimbulkan ketakutan akan kemungkinan pembatasan lebih lanjut terhadap hak dan kebebasan yang telah diperjuangkan begitu keras oleh masyarakat Indonesia.
Pernyataan dari penasihat komunikasi keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, menegaskan bahwa hak asasi manusia merupakan fondasi utama kebijakan luar negeri pemerintahan Biden. Namun, analis percaya bahwa kepentingan geopolitik dan ekonomi AS di wilayah tersebut mungkin mempengaruhi sikap AS terhadap Indonesia, memunculkan pertanyaan tentang sejauh mana AS akan memperjuangkan isu hak asasi manusia dalam konteks hubungan bilateral.
ADVERTISEMENT
Analogi dengan perlakuan terhadap Perdana Menteri India Narendra Modi memberikan gambaran tentang bagaimana AS dapat memperlakukan pemimpin yang kontroversial secara internal jika dianggap penting dalam konteks geopolitik dan ekonomi. Namun, perbandingan tersebut juga menyoroti ketidakpastian tentang arah yang akan diambil oleh demokrasi Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo.
Sementara itu, analisis BBC (10 Februari 2024) menyoroti potensi tantangan bagi demokrasi Indonesia di bawah kepresidenan Prabowo. Sejarah Indonesia di bawah rezim otoriter Suharto membawa dampak yang mendalam terhadap hak asasi manusia dan kebebasan sipil. Meskipun demokrasi telah membawa perubahan signifikan, kekhawatiran akan mundurnya demokrasi tetap ada, terutama dalam konteks kemungkinan pembatasan lebih lanjut di bawah kepemimpinan Prabowo.
Reaksi dan tanggapan dari negara-negara lain juga penting untuk dipertimbangkan setelah quick count menyatakan Prabowo sebagai pemenang. Dalam konteks hubungan internasional, kemenangan Prabowo Subianto dapat mempengaruhi dinamika politik dan ekonomi di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Negara-negara sekutu dan mitra perdagangan Indonesia, seperti Australia, Jepang, dan negara-negara Uni Eropa, mungkin akan mengevaluasi hubungan mereka dengan Indonesia berdasarkan perkembangan politik ini.
Oleh karena itu, melakukan wawancara dengan ahli politik atau ahli hubungan internasional dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang implikasi kemenangan Prabowo Subianto bagi Indonesia dan hubungannya dengan negara-negara lain. Ahli-ahli ini dapat memberikan analisis tentang skenario-skenario yang mungkin terjadi di masa depan dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi stabilitas politik dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan skenario alternatif jika Prabowo Subianto tidak menjadi presiden. Bagaimana Indonesia akan bergerak maju dengan pemimpin yang berbeda? Apa implikasinya bagi dinamika politik regional dan hubungan internasional Indonesia? Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk dipertimbangkan saat mengkaji masa depan demokrasi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penutup: Masa Depan Demokrasi Indonesia dalam Sorotan Dunia
Klaim kemenangan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden Indonesia telah memicu debat yang mendalam tentang masa depan demokrasi di negara ini. Dengan sejarah politik yang rumit dan rekam jejak yang kontroversial, kepemimpinan Prabowo menghadirkan tantangan baru bagi stabilitas politik dan hak asasi manusia di Indonesia.
Dalam konteks hubungan internasional, reaksi dan tanggapan dari negara-negara lain menjadi krusial. Mitra dagang dan sekutu Indonesia akan memperhatikan perkembangan politik ini dengan cermat, mempertimbangkan implikasi bagi kepentingan mereka di kawasan Asia Tenggara.
Sikap Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya akan menjadi sorotan utama, karena kebijakan luar negeri mereka dapat berdampak langsung pada dinamika politik di Indonesia.
Namun, demokrasi Indonesia juga memiliki daya tahan yang kuat. Selama puluhan tahun, negara ini telah menghadapi ujian-ujian yang berat dan terus berkembang menuju sistem politik yang lebih matang. Dengan partisipasi aktif masyarakat sipil dan dukungan dari komunitas internasional, harapan akan masa depan demokrasi yang kuat tetap hidup.
ADVERTISEMENT
Bagaimanapun juga, keputusan politik yang diambil dalam waktu dekat akan menjadi penentu utama arah yang akan diambil oleh Indonesia. Wawasan dari para ahli dan analisis mendalam tentang alternatif-alternatif yang mungkin terjadi dapat membantu kita memahami konsekuensi dari setiap langkah yang diambil oleh negara ini.
Dengan demikian, mari kita terus mengikuti perkembangan politik di Indonesia dengan cermat, dan berharap agar demokrasi Indonesia tetap kokoh di tengah tekanan yang terus meningkat. Karena masa depan demokrasi Indonesia bukan hanya menjadi tanggung jawab rakyat Indonesia sendiri, tetapi juga merupakan perhatian bersama bagi seluruh komunitas internasional yang memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.
Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)