Mengapa Sex Education dalam Kurikulum Sekolah Belum Diterapkan?

Melissa Gracia Kireina Pakpahan
Mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Konten dari Pengguna
13 Desember 2022 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melissa Gracia Kireina Pakpahan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.shutterstock.com/image-photo/sex-education-male-female-symbol-on-1559642564
zoom-in-whitePerbesar
https://www.shutterstock.com/image-photo/sex-education-male-female-symbol-on-1559642564

Pendidikan seks (sex education) sangat penting diberikan kepada remaja, bahkan sejak dini. Namun, pemberian pendidikan seks ini harus dilakukan secara formal dan edukatif.

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemberian pendidikan seks kepada generasi muda harus dilakukan secara formal dan edukatif dengan melihat tahap perkembangan usia mereka. Tahap perkembangan ini berarti melihat dari kesiapan mereka secara psikososial dan mental dalam menerima informasi mengenai pelajaran seks.
ADVERTISEMENT
Usia pada masa sekolah dasar merupakan usia yang cukup baik untuk mengajarkan pendidikan seks. Hal ini karena mereka sedang berada dalam usia yang memiliki tingkat keingintahuan yang cukup tinggi. Selain itu, mereka juga berada dalam usia peralihan dari masa kekanak-kanakan ke remaja atau dewasa. Tingkat pemahaman mereka semakin tinggi dan mereka semakin mahir dalam memahami hal-hal baru secara logis.
Pada dasarnya, anak-anak dan remaja memiliki tingkat keingintahuan yang cukup tinggi. Tingkat keingintahuan yang cukup tinggi bagi para remaja dan anak akan mendorong mereka untuk mempelajari mengenai seks dengan sendirinya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi keinginannya dalam memperbanyak ilmu dan pengalaman mengenai hal tersebut. Apabila para generasi muda memperoleh informasi dan pengalaman tentang seks yang salah, hal tersebut dapat menimbulkan adanya beban psikis serta mampu mempengaruhi kesehatan seksualnya. Demi menghindari jatuhnya para generasi muda dalam mencari tahu sendiri, alangkah baiknya apabila mereka diberikan arahan dalam hal ini.
ADVERTISEMENT
Ketidaktahuan atau minimnya edukasi mengenai seks justru meningkatkan potensi mereka untuk menjadi korban dari kekerasan seksual dan pelecehan seksual. Sebagai contoh, terdapat banyak anak yang jatuh ke dalam kasus pedofilia akibat tidak tahu apa dan bagaimana cara menghindarinya. Banyak dari mereka juga tidak sadar bahwa mereka sedang dalam pengaruh atau perlakuan yang salah dan tidak senonoh. Oleh karena itu, penerapan pendidikan seks dalam kurikulum dapat membantu mereka untuk mengetahui aksi apa yang baik dan apa yang buruk.
Tanpa adanya pendidikan seks dari pihak yang berwenang, mereka (generasi muda) dapat terjebak dalam fantasi seksual mereka yang mereka sendiri tidak sadar bahwa hal tersebut merupakan kebiasaan yang buruk untuk dimiliki. Seperti yang telah dibahas, tingkat keingintahuan anak-anak atau remaja sangatlah tinggi dan tidak menutup kemungkinan mereka jatuh ke dalam lubang tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, pendidikan seks bukan hanya berbicara tentang seks itu saja. Pendidikan seks juga dapat berupa pendidikan mengenai organ tubuh manusia. Pengenalan dan penjabaran mengenai organ tubuh mereka dan organ tubuh jenis kelamin lain akan mengakibatkan kepahaman mereka bahwa hal tersebut merupakan hal privat yang harus dijaga. Mereka akan paham bahwa tidak sopan bagi orang lain untuk melihat atau memegang organ-organ ini tanpa adanya persetujuan atau consent dari mereka sendiri. Pembelajaran mengenai organ tubuh juga akan mengajarkan mereka tentang bagaimana cara merawatnya dengan baik dan benar.
Adapun demikian, penyampaian pendidikan seks ini harus dilakukan secara berjangka yang dimulai dengan pengenalan organ dan berakhir dengan kegunaan organ reproduktif tersebut. Kegunaan organ reproduktif sendiri berbicara mengenai hubungan seks serta cara menghindari potensi kekerasan atau pelecehan seksual. Selain itu, pendidikan seks dapat menyediakan pelajaran mengenai bahayanya penyakit menular seksual (PMS) dan cara-cara menghindarinya.
ADVERTISEMENT
Dari pemaparan tersebut, maka dapat dilihat mengapa pendidikan seks sangat krusial untuk diterapkan dalam kurikulum sekolah, terutama sejak masa sekolah dasar. Pendidikan seks ini dapat mengajarkan para anak mengenai organ-organ tubuhnya, bagaimana cara menjaga dan merawatnya, serta memberikan pemaparan lebih mendalam mengenai seks itu sendiri. Pemahaman mengenai seks ini dapat mengajarkan para generasi muda cara-cara mengenal dan menghindari potensi terjadinya kekerasan seksual atau pelecehan seksual bagi mereka. Bahaya mengenai penyakit menular seksual juga dapat diberikan agar mereka mampu menghindarinya.
Dampak positif lain dari pendidikan seks adalah bahwa hal tersebut dapat menekan tingkat sex out of marriage atau seks di luar nikah. Peningkatan kasus sex out of marriage kemudian akan meningkatkan tingkat kehamilan di luar nikah yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy). Kasus-kasus unwanted pregnancy ini sering berujung kepada aborsi. Meskipun demikian, aborsi merupakan tindakan ilegal dalam Indonesia yang apabila dilanggar, akan berujung pada hukuman pidana. Pendidikan seks tentunya mampu mencegah hal tersebut terjadi atau memperkecil terjadinya kejadian-kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
Bagaimana pandangan hukum terhadap penerapan pendidikan seks dalam kurikulum sekolah? Keberadaan Pasal 481 RKUHP, sebagai perbaikan Pasal 534 KUHP, yang berbunyi, “Setiap orang yang secara terang-terangan mempertunjukkan, menawarkan, menyiarkan tulisan, atau menunjukkan untuk dapat memperoleh alat pencegah kehamilan kepada anak dipidana dengan pidana denda paling banyak kategori I,” kurang tepat dalam kasus ini. Pasal tersebut menunjukkan bahwa secara hukum, pendidikan seks belum terlalu disuarakan atau didukung. Meskipun cukup membahas alat pencegah kehamilan, hal tersebut juga termasuk dalam pendidikan seks.
Ketidaktahuan atau kurangnya informasi mengenai alat pencegah kehamilan akan meningkatkan tingkat kehamilan di luar nikah yang seringkali menjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Oleh karena tindakan aborsi merupakan suatu hal yang ilegal, beberapa hal berikut kemungkinan dapat terjadi dan sudah pernah menjadi kasus nyata. Pertama, apabila pasangan tersebut belum memadai secara ekonomis, kehidupan anak tersebut ketika lahir tidak akan sejahtera. Contoh lain dapat berupa ketika kehamilan terjadi dalam hubungan yang tidak baik dan mengakibatkan pasangan yang terlibat terpaksa melakukan aborsi secara ilegal.
ADVERTISEMENT
Kini, pendidikan seks masih ditentang dalam masyarakat. Masyarakat dan hukum sendiri tidak mendukung adanya pendidikan seks kepada anak-anak dan para remaja. Meskipun telah ada atau telah diterapkan pendidikan seks dalam beberapa instansi pendidikan, pendidikan tersebut belum dilakukan dalam skala yang besar atau masih memiliki kualitas yang kurang baik. Pendidikan yang diberikan hanya sebatas pendidikan biologi yang membahas organ tubuh manusia saja.