Keterkaitan Bahasa, Masyarakat, dan Kebudayaan

Maulidatun Ni'mah
Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Konten dari Pengguna
14 September 2023 6:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maulidatun Ni'mah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bahasa, masyarakat, dan kebudayaan adalah tiga unsur yang sangat terkait dalam kehidupan manusia. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang digunakan oleh manusia, memainkan peran sentral dalam membentuk dan mempertahankan masyarakat dan kebudayaan.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana ditegaskan oleh Sapir (1939), bahasa bukan hanya alat untuk berkomunikasi, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan cara berpikir individu dan kelompok. Sebagai contoh, bahasa Indonesia menggambarkan konsep "Bhinneka Tunggal Ika," yang mencerminkan keragaman dalam kesatuan nasional, dan melalui bahasa ini, berbagai suku dan budaya di Indonesia dapat berkomunikasi dan bersatu.
Bahasa sebagai alat utama yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dalam masyarakat. Ini memungkinkan mereka untuk menyampaikan pikiran, perasaan, informasi, dan ide-ide kepada orang lain.
Ilustrasi Bahasa-bahasa di Dunia Foto: Getty Images
Selain itu, bahasa juga mencerminkan nilai-nilai, norma, dan hierarki sosial dalam masyarakat. Misalnya, dalam beberapa bahasa ada tingkatan bahasa yang berbeda untuk berbicara kepada seseorang yang lebih tua atau memiliki status sosial yang lebih tinggi. Ini mencerminkan norma sosial yang menghargai orang yang lebih tua atau memiliki kedudukan yang lebih tinggi dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks kebudayaan, bahasa adalah salah satu unsur paling penting karena membantu dalam menyampaikan, mewariskan, dan menjaga kearifan lokal, tradisi, dan pengetahuan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Bahasa juga digunakan untuk merayakan ritual, menceritakan mitos dan cerita rakyat, serta menjalankan tradisi budaya yang melekat pada suatu masyarakat. Sebagai contoh, wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang menggabungkan seni pertunjukan dengan bahasa Jawa klasik. Dalang menggunakan bahasa Jawa klasik untuk menceritakan kisah-kisah epik seperti Ramayana dan Mahabharata.
Sumber foto: pexels.com
Sebaliknya, kebudayaan juga dapat memengaruhi bahasa. Budaya suatu kelompok masyarakat dapat menciptakan variasi bahasa tertentu, seperti dialek atau aksen yang khas untuk wilayah atau kelompok budaya tertentu. Misalnya, dialek Bahasa Jawa yang digunakan di Yogyakarta memiliki perbedaan dalam pengucapan dan beberapa kata dengan dialek yang digunakan di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahasa, kebudayaan, dan masyarakat adalah tiga unsur yang terkait erat dan saling memengaruhi. Ketiga unsur tersebut membentuk identitas individu, mencerminkan pandangan budaya, serta berperan sentral dalam membentuk cara kita berinteraksi, dan beradaptasi dalam masyarakat.
Bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga membawa nilai-nilai dan identitas budaya dalam masyarakat. Kebudayaan, menghidupkan bahasa dengan tradisi dan pengetahuan lokal yang diwariskan melalui bahasa.
Sementara, masyarakat memengaruhi norma-norma sosial yang tercermin dalam bahasa dan kebudayaan, menciptakan hierarki sosial, dan menunjukkan kesatuan dalam keragaman.