Dicari Sekolah Model Hasthalaku

Marjono
Bukan arsitek bahasa, tidak pemuja kata, bergumul dalam kerumunan aksara
Konten dari Pengguna
7 Juni 2022 14:26 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Marjono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah mengukuhkan 2 sekolah, yakni SMAN 1 Karanganyar dan SMAN 2 Boyolali untuk menjadi contoh sekolah model Adipangastuti. Tahun 2021, ada 5 sekolah, yaitu SMAN 1 Solo, SMAN 6 Solo, SMAN 1 Kartasura (Sukoharjo), SMAN 3 Sragen, dan SMAN 1 Gemolomg (Sragen). Kita ingin nantinya kalau bisa di daerah lain juga ada yang seperti ini.
ADVERTISEMENT
Sekolah Adipangastuti merupakan sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai Hasthalaku dalam kegiatan program sekolah. Hasthalaku adalah delapan nilai budaya Jawa yang meliputi gotong royong, guyub rukun, grapyak, semanak (ramah), lembah manah (rendah hati), ewuh pakewuh (saling menghormati), pangerten (saling menghargai), andhap ashor (berbudi luhur), dan tepa selira (tenggang rasa).
Ini adalah kesempatan untuk membangun karakter anak-anak yang sejak dini harus terbiasa berbeda. Kalau hasthalaku ini diterapkan maka tidak akan ada lagi yang ‘gelut-gelutan’. Model sekolah Adipangastuti itu sangat efektif untuk mengajarkan toleransi dan kemanusiaan. Namun untuk mengukur efektivitas itu tidak serta merta bisa dilakukan. Harus ada keberlanjutan dalam menginternalisasi, memahami, melakukan, dan membudayakan konsep itu.
Kalau semua orang sudah melakukan itu, baru dikatakan berhasil. Efektivitas harus dilakukan terus-menerus. Setiap orang pasti akan dipengaruhi oleh faktor dari luar, jadi kalau sudah belajar Hasthalaku akan tahu penerapan delapan nilai luhur itu sehingga perlu dilakukan secara kontinyu agar semua bisa menerapkan Hasthalaku dengan baik.
ADVERTISEMENT
Kedepan, untuk pengembangan di daerah lain tidak harus menggunakan konsep yang sama. Model Adipangastuti sangat bagus dan daerah lain harus bisa membuat konsep serupa yang sesuai dengan daerahnya. Konsep sebisa mungkin muncul dari bawah atau bottom up. Saya mendukung pengembangan ini, tetapi bukan dari saya karena kalau konsep muncul dari bawah maka nanti akan saling berbagi dan bertemu.
Toleransi ini sangat penting di tengah kemajemukan kehidupan masyarakat kita. Dan ke-Bhinneka-an inilah menjadi paras nyata yang tidak terbantahkan dan harus mampu dikelola secara baik. Ketika keberagaman sebagai fitrah manusia itu mampu dikelola dengan baik, maka akan menjadi satu kekuatan hebat. Sebaliknya, kalau keberagaman itu tidak ter-manage dengan baik, maka berpotensi akan merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan ber-negara.
ADVERTISEMENT
Apalagi di Indonesia itu adalah keberagaman, baik agama, suku, ras dan golongan. Jadi, kalau bicara membangun Indonesia maka kita semua harus bergandengan tangan, merapatkan barisan, menjaga persatuan dan kesatuan diantara segenap anak bangsa. Jangan merasa paling benar dan mengutamakan ego kepentingan kelompoknya sendiri-sendiri. Indonesia harus dibangun atas semangat persaudaraan dan kebersamaan. Kalau satu kelompok dengan kelompok lainnya saling membenci, bermusuhan dan tidak menghargai, maka bangsa ini akan mudah terpecah belah, ringkih dan hancur. Kita tentu tidak ingin hal seperti itu terjadi. Kita ingin Indonesia bersatu padu, aman, tenteram dan damai.
Kala kita memeloti medsos, ada beberapa pihak yang sengaja menggunakan berbagai isu untuk mendiskreditkan, melontarkan hoaks, bully dan caci maki kepada masyarakat. Hal ini sangat berlawanan dengan ajaran agama yang kita anut serta nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, budaya arus globalisasi yang membawa nilai-nilai budaya barat yang apatis, hedonis dan materialistik juga menjadi ancaman bagi kepribadian anak muda penerus generasi bangsa. Belum lagi bahaya radikalisme, terorisme, intoleransi, narkoba, pergaulan bebas, dan hobby tawuran juga menjadi ancaman bagi pemuda bangsa. Terorisme, radikalisme dan munculnya ancaman tumbuhnya intoleransi juga sangat membahayakan persatuan Indonesia.
Untuk itulah, semangat Pancasila dan wawasan kebangsaan menjadi penting untuk ditumbuhkembangkan. Saatnya ditanamkan nilai-nilai agama, Pancasila dan wawasan kebangsaan kepada anak-anak kita, sembari memberikan contoh dan keteladanan pada mereka. Bagaimana sikap-sikap menghargai orang meski beda warna kulit, beda agama, beda status sosial. Bagaimana bisa memperkuat gotong-royong dan kerukunan.
Cara Milenial
Bagaimana membangun musyawarah mufakat dan lain sebagainya. Dalam proses pengembangan Pancasila dan wawasan kebangsaan dalam gaya baru ini, kita ingin supaya lebih inklusif. Mainkan peran dan strategi yang berbeda. Penggunaan pendekatan yang lebih demokratis, partisipatoris, solutif dan kreatif melalui berbagai metode, seperti strategi kebudayaan dan sosial-ekonomi, akan menjadi upaya kunci untuk mengawal dan memperkuat Pancasila dan wawasan kebangsaan kita.
ADVERTISEMENT
Banyak cara yang bisa kita terapkan agar karakter Pancasila dan wawasan kebangsaan bisa terus melekat dan berkembang dalam diri pelajar masa kini, yaitu antara lain, menerapkan nilai-nilai budi pekerti yang bersumber dari nilai-nilai agama. Selain melalui nilai-nilai agama, bisa juga dengan mengembangkan ragam seni budaya lewat kegiatan pertunjukan sebagai rasa syukur kita akan perjuangan yang telah dilakukan para leluhur.
Selanjutnya adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang mengandung nilai-nilai kebangsaan, seperti kegiatan upacara bendera hari besar, dan kerja bakti atau gotong royong. Mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang banyak mengandung nilai perjuangan juga menjadi langkah tepat untuk mematrikan Pancasila dan wawasan kebangsaan generasi bangsa. Nonton bareng film-film perjuangan dan Vlog dokumenter tentang kisah kepahlawan, sejarah Indonesia atau apapun yang dapat membangkitkan nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan tentu menjadi ide yang sangat bagus. Intinya adalah melakukan internalisasi nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan dengan penuh keceriaan, kegembiraan dan kebahagiaan.
ADVERTISEMENT
Sekali lagi, kita patut mengapresiasi atas gelaran Solo Bersimfoni dan tugas para guru untuk mengembangkan terus metode pendidikan yang menyenangkan dan berintegritas. Mari kita terus mengkampanyekan keberagaman dan toleransi dalam setiap detak Indonesia Raya dengan cara yang lebih milenial. Menjaga persatuan bangsa, menegakkan Pancasila dan menjunjung tinggi UUD 1945. NKRI harga mati.