Tak Boleh Ada Titip-titipan di Sekolah Perwira Polri

5 Maret 2017 7:06 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pengarahan As SDM Kapolri. (Foto: Doc. Irjen Arief. )
Isu miring sejak lama merebak di kepolisian. Bagi seorang perwira mesti punya uang banyak atau cantolan jenderal agar bisa melanjutkan sekolah untuk naik jenjang kepangkatan.
ADVERTISEMENT
Kini isu dan rumor itu hanya tinggal cerita belaka. As SDM Kapolri Irjen Arief Sulistyanto menepisnya dengan mengeluarkan perintah.
"Para peserta untuk menjunjung tinggi kejujuran, tanggung jawab dan percaya diri dengan tidak melibatkan pihak lain, sponsorship atau titipan untuk diluluskan, karena akan didiskualifikasi," beber Arief kepada kumparan, Minggu (5/3).
Para peserta pengarahan. (Foto: Doc. Irjen Arief. )
Arief menyampaikan, sebelumnya dia sudah memberikan pengarahan di depan 466 peserta seleksi Sespimmen Polri di Rupatama Mabes Polri pada Sabtu (4/3). Besarnya animo yang tidak sebanding dengan kuota didik menjadikan kompetisi yang ketat bagi peserta untuk bisa lolos seleksi.
"Dalam seleksi tingkat pusat ini para peserta dihadapkan pada 2 item ujian yaitu test Toefl dan assessment," urai Arief.
Arief mengingatkan pendidikan ini cukup penting bagi perjalanan karier para perwira Polri tersebut. Ketatnya persaingan diharapkan tidak mengurangi kualitas proses seleksi. 
ADVERTISEMENT
"Sehingga dilakukan langkah-langkah terobosan untuk menjamin objektifitas penilaian hasil seleksi," tutur Arief. 
Beberapa langkah yang dilakukan antara lain imbauan berkali-kali dengan penekanan ancaman sanksi diskualifikasi bagi para peserta yang melakukan praktik katabelece. Para peserta ditegaskan untuk jujur, tanggung jawab, dan percaya diri.
"Terhadap petugas atau panitia seleksi ditekankan untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. Mengambil sumpah masing-masing pihak untuk menjamin dan melaksanakan seleksi yang berkualitas," beber Arief.
Tak hanya itu saja, untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam penggunaan sistem elektronik, juga diterjunkan Tim Digital Forensic Puslabfor Polri. 
Para peserta pengarahan. (Foto: Doc. Irjen Arief. )
Berikut beberapa poin penting yang ditekankan oleh As SDM Kapolri:
* Pendidikan Sespimmen Polri sebagai jenjang pendidikan kedinasan untuk mempersiapkan calon pemimpin Polri masa depan yang harus memiliki integritas, kepercayaan diri dan mampu berkompetisi yang dilandasi dengan nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab.
ADVERTISEMENT
* Ikuti proses seleksi dengan jujur dan bertanggung jawab, percaya pada kemampuan sendiri serta tidak akan melakukan kecurangan atau pun tindakan lain yang dapat merusak kualitas dan kredibilitas proses seleksi serta merugikan orang lain. 
* Jangan melakukan praktik koruptif, kolutif , konspiratif dan nepotisme dengan menjanjikan atau pun membuat janji dengan atau kepada siapa pun untuk membantu atau menolong kelulusan dengan cara-cara yang tidak terpuji karena hal itu menciderai prinsip-prinsip kepemimpinan. 
* Jangan melakukan manuver dengan cara apa pun baik dalam bentuk sponsorship, rekomendasi atau pun permintaan tolong untuk membantu kelulusan dalam proses seleksi ini baik kepada pihak internal ataupun eksternal Polri, karena tindakan ini dapat merugikan pihak lain dan menunjukkan ketidakpercayaan diri. Dan apabila ada yang melakukan maka saya akan didiskualifikasi atau dikeluarkan dari proses seleksi ini. 
ADVERTISEMENT
* Seleksi akan dilakukan dengan objektif agar hasil seleksi yang dilaksanakan dengan jujur dan transparan. Jangan mencari-cari alasan untuk menegasikannya dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal hanya untuk kepentingan pribadi. 
* Tepati dan taati sumpah ini, semua ketentuan dan prosedur serta komitmen kita sebagai bukti ketaatan dan kecintaan.