Pria Bolsel yang Mengaku Bertemu Tuhan Bersedia Dibina Kemenag dan MUI

Konten Media Partner
3 Maret 2022 8:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patrin Botutihe (50), warga Desa Milangoda’a, Kecamatan Tomini Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut), yang mengaku bertemu Allah.
zoom-in-whitePerbesar
Patrin Botutihe (50), warga Desa Milangoda’a, Kecamatan Tomini Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut), yang mengaku bertemu Allah.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BOLSEL - Patrin Botutihe (50), warga Desa Milangoda’a, Kecamatan Tomini Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut), yang mengaku bertemu dengan Allah dan mengeklaim anaknya adalah jelmaan Nabi Isa, bersedia untuk dibina oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Bolsel.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Kemenag Bolsel, Nasri Sakamole, menjelaskan jika pihaknya telah melakukan penelusuran terkait dengan kasus Patrin, di mana ditemukan unsur faktor ketidaktahuan terhadap ajaran Agama Islam yang baik dari keluarga Patrin.
Patrin yang kesehariannya membuka pengobatan alternatif di rumahnya itu, juga diminta untuk tidak melanggar ajaran agama saat melakukan praktek pengobatan. Untuk itu, Kemenag dan MUI sudah merekomendasikan agar melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap Patrin dan keluarganya.
"Saudara Partin Botutihe juga bersedia dibina dan mau mengikuti tata cara agar pengobatan yang dia lakukan tidak melanggar ajaran agama dan peraturan perundangan yang berlaku," kata Nasri.
Sementara itu, Nasri menjelaskan tentang fakta yang ditemukan saat melakukan investigasi, di mana Patrin mengaku jika dirinya bertemu Allah dalam wujud seorang kakek dalam mimpinya. Kakek itu kemudian memberikan Patrin kekuatan untuk bisa menyembuhkan orang.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan mimpi itu, Patrin yang hanya menempuh pendidikan formal hingga kelas 4 SD ini, kemudian mencoba mengobati istrinya dari penyakit yang dideritanya, dan diklaim berhasil sembuh. Namun, saat mengobati pasiennya, Patrin didapati sering menyebutkan bahasa yang aneh.
"Kata-kata yang diucapkan kebanyakan perpaduan bahasa arab, bahasa daerah dan bahasa yang tidak dimengerti," ujar Nasri.
Adapun terkait dengan klaim anaknya adalah jelmaan Nabi Isa, ternyata itu hanyalah pembawaan karena anak tersebut terinspirasi dari kebiasaannya menonton film kisah para Nabi.
"Anaknya sering menonton kisah para nabi dan terinspirasi serta mengimajinasikan dirinya sebagai Nabi Isa karena takjub terhadap mukjizat yang bisa menyembuhkan orang dari penyakit dengan cukup memegang bagian yang sakit dari penderita dan sembuh seketika," kata Nasri kembali.
ADVERTISEMENT
febry kodongan