Pemerintah Perpanjang Status Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang

Konten Media Partner
1 Mei 2024 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga di Pulau Tagulandang menunggu di dermaga kapal untuk menanti giliran dievakuasi usai erupsi Gunung Ruang.
zoom-in-whitePerbesar
Warga di Pulau Tagulandang menunggu di dermaga kapal untuk menanti giliran dievakuasi usai erupsi Gunung Ruang.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SITARO - Pemerintah Kabupaten Sitaro memperpanjang status tanggap darurat erupsi Gunung Ruang selama 14 hari sejak tanggal 30 April 2024 hingga 14 Mei 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini diambil pada rapat bersama setelah melihat kondisi Gunung Ruang yang kembali erupsi pada Selasa (30/4).
Penjabat Bupati Sitaro, Joi Eltiano B Oroh, menjelaskan jika kebijakan ini diambil untuk menyikapi erupsi Gunung Ruang yang kembali terjadi, sekaligus ingin memastikan jika penanganan para warga terdampak benar-benar maksimal.
Sebelumnya, status tanggap darurat erupsi Gunung api Ruang ditetapkan pada 16 April 2024 dan berakhir 29 April 2024. Namun, sehari kemudian, erupsi kembali terjadi.
Joi sendiri memastikan jika penanganan korban terdampak erupsi terus dilakukan secara maksimal oleh pemerintah. Beberapa upaya telah dilakukan termasuk evakuasi warga di Pulau Tagulandang ke Pulau Siau untuk akses yang lebih aman.
Menurutnya, semua upaya telah dikerahkan untuk membantu warga untuk dievakuasi dan mendapatkan penanganan yang layak.
ADVERTISEMENT
“Kapal Fery KM Lohoraung dan KM Lokongbanua serta bantuan kapal milik SAR dimaksimalkan untuk mengangkut para pengungsi. Selain itu, bantuan dari TNI AL dan KKP juga ikut membantu mengamankan warga yang hendak melakukan evakuasi," kata Joi.
Menurut Joi, seluruh warga terdampak itu menjadi prioritas untuk dievakuasi. Untuk itu menurutnya tidak ada pembatasan orang yang akan dievakuasi, karena memang kondisi yang darurat.
“Tidak ada aturan atau batasan yang ingin evakuasi, semuanya itu akan dilayani. Pemerintah juga telah menyediakan delapan titik posko pengungsian di Pulau Siau. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara juga membantu untuk lokasi pengungsian di luar Kabupaten Sitaro," kata Joi kembali.
Sebelumnya, erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), terjadi tiga kali pada Selasa (30/4). Erupsi pertama terjadi pada pukul 01.15 Wita, lalu kemudian terjadi lagi pukul 02.35 Wita.
ADVERTISEMENT
Dua letusan pertama ini menyebabkan kolom abu teramati mencapai kira-kira 2.000 meter atau 2 kilometer dari atas puncak kawah atau 2.725 meter di atas permukaan laut.
Sementara, pada letusan ketiga pada pukul 08.35 Wita dengan tinggi kolom abu teramati ± 5000 m di atas puncak (± 5725 m di atas permukaan laut).
franky salindeho