Manado Sudah Alami Deflasi 2 Kali di Tahun 2023

Konten Media Partner
6 Juni 2023 7:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut, Asim Saputra saat memaparkan kondisi Indeks Harga Konsumen di Kota Manado.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut, Asim Saputra saat memaparkan kondisi Indeks Harga Konsumen di Kota Manado.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) pada tahun 2023 ini telah mengalami deflasi sebanyak dua kali. Deflasi pertama terjadi di bulan Februari, dan terbaru terjadi pada bulan Mei ini.
ADVERTISEMENT
Bulan Mei 2023 atau bulan setelah perayaan Idul Fitri, Kota Manado mengalami deflasi 0,22 persen. Deflasi terjadi karena dipengaruhi oleh komoditas angkutan udara yang mengalami penurunan harga indeks konsumen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut, Asim Saputra mengatakan selain angkutan udara, penyebab terjadinya deflasi di Kota Manado adalah ikan cakalang, ikan selar, sawi putih, cabai rawit, daun bawang, ikan tuna, ikan teri, kangkung dan pisang.
"Dilihat dari inflasi month to month (m-to-m) Kota Manado menempati urutan ke-13 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-87 secara nasional. Sedangkan secara year on year, Kota Manado menempati urutan ke-9 di Pulau Sulawesi dan urutan ke-72 secara nasional," ujar Asim.
Lanjut dikatakan Asim, untuk inflasi tahun kalender, Kota Manado mencapai 0,94 persen.
ADVERTISEMENT
“Secara tahun kalender selama 5 bulan terakhir inflasi Kota Manado berada dalam posisi yang cukup rendah, yaitu 0,94 persen,” ujar Asim.
Adapun delapan kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok transportasi, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, makanan minuman dan tembakau, penyediaan makanan dan minuman/restoran, kelompok pakaian dan alas kaki, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga, dan kelompok kesehatan.
Sementara dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok rekreasi olahraga dan budaya dan kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan. Sedangkan kelompok pendidikan cenderung stagnan.
"Beberapa komoditas utama seperti bensin, beras, angkutan dalam kota, nasi dengan lauk dan ikan cakalang, masih menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kota Manado. Bensin sendiri menyumbang andil inflasi yang cukup tinggi hingga mencapai 0,9743 persen,” katanya kembali.
ADVERTISEMENT
manadobacirita