Kapolda Papua Lakukan Supervisi Diktukba 2.000 Noken di SPN Karombasan Manado

Konten Media Partner
27 November 2021 17:54 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sulut, Irjen Pol Mulyatno saat menyambut Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri dalah kunjungan supervisi siswa Diktuk Bintara Polri di SPN Karombasan, Manado. (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sulut, Irjen Pol Mulyatno saat menyambut Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri dalah kunjungan supervisi siswa Diktuk Bintara Polri di SPN Karombasan, Manado. (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Kapolda Sulawesi Utara (Sulut), Irjen Pol Mulyatno, menyambut kedatangan Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri, dalam rangka Supervisi Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) 2.000 Noken Polda Papua Tahun Anggaran 2021, Sabtu (27/11).
ADVERTISEMENT
Usai penyambutan yang dirangkaikan pertemuan di markas Polda Sulut, Kapolda Sulut dan Kapolda Papua, didampingi beberapa Pejabat Utama masing masing, melaksanakan supervisi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulut, yang ada di Karombasan Manado.
Kedatangan rombongan di SPN disambut dengan lagu dan tarian khas Papua, yang dipersembahkan oleh para peserta didik asal Papua, yang sedang menjalani Diktukba di SPN Polda Sulut.
Pada kesempatan itu, Kapolda Sulut, Irjen Pol Mulyatno, menyatakan sangat berbangga karena mendapat titipan peserta didik asal Papua yang berjumlah 45 orang.
"Walaupun jumlahnya sedikit, anda telah menghadirkan tanah Papua di sini," ujar Mulyatno, disambut tepuk tangan meriah para peserta didik.
Mulyatno mengatakan, Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah pulau terbanyak di dunia, yakni 17.504 pulau. Untuk itu, Indonesia adalah bangsa yang paling mejemuk yang memiliki 1.340 suku bangsa, dan juga banyak keragaman.
ADVERTISEMENT
"Kita memang diciptakan penuh dengan perbedaan. Namun, Indonesia besar bukan karena persamaan, tetapi karena perbedaan. Oleh karena itu mari kita syukuri, kita terima perbedaan itu sebagai perekat pemersatu bangsa kita," tuturnya memotivasi.
Mulyatno juga mengajak para peserta didik asal Papua untuk bersyukur dan bangga karena akan dilantik menjadi Anggota Polri pada 22 Desember mendatang. Menurutnya, walaupun menjalani pendidikan dalam waktu singkat, tetapi diharapkan apa yang diberikan bisa dipahami.
"Saya berharap, ilmu yang diperoleh selama menjalani masa pendidikan di SPN Polda Sulut ini hendaknya dijadikan bekal dalam nanti melaksanakan tugas-tugas kepolisian maupun dalam bersosialisasi dengan masyarakat," katanya kembali.
Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri, saat mengawali arahannya, langsung memberikan apresiasi ke Polda Sulut yang telah mendidik dan membimbing para peserta didik asal Papua.
ADVERTISEMENT
"Saya datang ke sini untuk melihat anak-anak Papua yang hebat-hebat, yang sedang menjalani masa Diktukba di 18 SPN, salah satunya di SPN Polda Sulut ini. Terima kasih saya sampaikan kepada Kapolda Sulut, Kepala SPN beserta para tenaga pendidik, instruktur dan pelatih, yang sudah mendidik, menyiapkan generasi garda terdepan di kepolisian dalam hal melayani masyarakat," kata Irjen Pol Fakhiri.
Lanjutnya, peserta Diktuba 2.000 Noken 2021 diajak untuk bersyukur, karena terpilih untuk mendarmabaktikan diri di institusi Polri.
"Sekali lagi saya mengajak peserta didik asal Papua untuk bersyukur. Bahwa Tuhan telah memilih kalian untuk mendarmabaktikan diri kalian di tugas kepolisian," ucap Irjen Pol Fakhiri.
Dijelaskanya, mengapa Polda Papua menggunakan istilah Noken dalam seleksi bintara Polri T.A.2021, karena Noken bagi masyarakat Papua memliki fungsi penting sebagai alat untuk menampung berbagai barang, di antaranya hasil kebun.
ADVERTISEMENT
"Diharapkan peserta Diktukba 2.000 Noken bisa menampung semua aspirasi masyarakat. Kalian ini adalah pionir-pionirnya. Saya minta nanti kalian setelah dilantik menjadi Anggota Polri agar melayani masyarakat dengan hati, dan bekerjalah dengan baik," pinta Irjen Pol Fakhiri.
Mengingat waktu pendidikan yang hanya tersisa kurang lebih 25 hari, Irjen Pol Fakhiri mengajak seluruh peserta didik asal Papua untuk memanfaatkannya dengan baik.
"Gali sebanyak-banyaknya ilmu kepolisian. Berbaurlah dengan peserta didik yang berasal dari daerah lain, berkolaborasilah, belajar, dan beradaptasilah dengan baik. Supaya hal-hal yang baik-baik ini menjadi bekal kalian untuk nanti kembali ke Tanah Papua," kata Fakhiri kembali.
febry kodongan