Ini Strategi Utama PLN Atasi Oversupply Listrik di Bawah Darmawan Prasodjo

Konten Media Partner
8 Desember 2021 11:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan listrik PLN
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan listrik PLN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN tahun 2021, memutuskan mengangkat dan menetapkan Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama PLN, menggantikan Zulkifli Zaini, Senin (6/12).
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan pertamanya, Darmawan yang merupakan eks Wakil Direktur Utama PLN, mengaku akan melanjutkan transformasi di segala lini untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan sehingga dapat mendongkrak perekonomian nasional.
Dikatakan Darmawan, dirinya akan melanjutkan transformasi PLN, di mana dia akan memperkokoh fondasi yang sudah diletakkan oleh Dirut PLN sebelumnya Zulkifli Zaini, yaitu transformasi korporasi di segala lini.
"Kami sepenuh hati akan menjalankan arahan Bapak Presiden, kebijakan strategis yang diberikan oleh Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan Kementerian Keuangan, dengan meneruskan program yang telah dijalankan oleh BoD PLN di bawah kepemimpinan Pak Zulkifili Zaini yang luar biasa," ujar eks Komisaris PLN 2018-2019 ini.
Sementara, tak hanya melanjutkan transformasi dan transisi energi, Darmawan juga mendapat tugas mengatasi kelebihan pasokan listrik (oversupply). Untuk mengatasi hal ini, Darmawan memiliki tiga strategi utama yang akan dijalankan PLN.
ADVERTISEMENT
Strategi pertama, adalah memasifkan kendaraan listrik dan meningkatkan electrifiying lifestyle. Dengan penggunaan kendaraan listrik, menurut Darmawan, selain bisa meningkatkan konsumsi listrik nasional juga bisa meningkatkan efisiensi masyarakat dari sisi pengeluaran biaya energi.
"Bisa dibayangkan dengan 1 kwh listrik seharga Rp 1.444,7 bisa menempuh 10 km. Jika dibandingkan BBM untuk 1 liter bensin seharga Rp 9.000 dengan jarak tempuh yang sama. Ini jauh lebih hemat bagi masyarakat. Juga di satu sisi, langkah ini juga akan berdampak pada neraca perdagangan kita dengan mengurangi beban impor minyak mentah," ujar Darmawan.
Langkah kedua, PLN akan semakin fokus menggiatkan program electriying agriculture dengan menyasar para petani dan petambak. Dengan program ini, PLN menggantikan alat operasional pertanian dan petambak ikan yang tadinya berbasis diesel menjadi berbasis listrik.
ADVERTISEMENT
"Petani dan petambak jadi lebih hemat dan peralatan jauh lebih tidak bising dan bisa meningkatkan produktivitas petani dan petambak," ujar Darmawan.
Dan langkah Ketiga, kata dia, PLN menyasar captive market. Selama ini, masih banyak industri yang menggunakan pembangkit listrik sendiri. PLN menawarkan untuk industri beralih ke listrik PLN agar lebih efisien dalam sisi operasional.
"Dengan menyerahkan pasokan listrik ke PLN, industri bisa lebih fokus dalam mengoptimalkan produksi dan utilitasnya," kata Darmawan.
Tentunya menurut Darmawan, PLN harus bekerja sama dan kolaborasi dengan para stakeholder agar program ini dapat berjalan dengan lancar. Lebih dari itu, langkah tersebut akan dikoordinasikan dan diharmonisasikan dengan kebijakan Kementerian, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan oleh industri dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Kami mohon dukungan, bimbingan, masukan, kerja sama, dan kolaborasi, sehingga kehadiran PLN makin memberikan manfaat dan kebaikan bagi negeri," ujarnya kembali.
manadobacirita