Penyebab Pusar Bayi Berdarah dan Cara Menanganinya

Konten dari Pengguna
20 Januari 2023 12:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pusar bayi berdarah. Foto: Shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pusar bayi berdarah. Foto: Shutterstock.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pusar bayi berdarah adalah kondisi yang tentunya akan membuat Mama khawatir, terlebih jika dialami oleh bayi baru lahir.
ADVERTISEMENT
Pusar sendiri merupakan bagian tubuh bayi yang memiliki tali tersambung dengan tubuh induk, dengan fungsi untuk memasok asupan makanan pada bayi.
Ketika bayi lahir, tali pada pusar (tali pusat) bayi akan dipotong dan meninggalkan sedikit sisa. Sisa dari tali pusat ini bisa saja mengeluarkan darah dan menyebabkan pusar bayi berdarah.
Lantas, perlukah Mama khawatir dengan kondisi tersebut? Yuk simak informasi seputar pusar bayi berdarah di bawah ini, Ma.

Penyebab Pusar Bayi Berdarah

Salah satu penyebab pusar bayi berdarah adalah gesekan antara tali pusat dan pakaian yang ia kenakan. Foto: Pexels.com
Dikutip dari Medical News Today, pusar bayi berdarah adalah kondisi normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Darah keluar sebagai bentuk proses penyembuhan luka bekas potongan tali pusat.
Pendarahan akan terjadi pada titik yang di mana tali pusat bayi terlepas. Ketika bagian tersebut terpotong, tubuh bayi secara mengeluarkan enzim tertentu, sehingga menyebabkan keluarnya darah dari bagian kulit tersebut.
ADVERTISEMENT
Darah tersebut kemudian akan membeku dan menutupi bekas luka pada pusar. Bekas luka ini kemudian akan membentuk sumbatan luka dan akan menghilang dengan sendirinya.
Pendarahan pada pusar bayi yang baru lahir juga bisa disebabkan adanya gesekan antara tali pusat dan pakaian yang ia kenakan. Hal ini dapat mengiritasi bagian tersebut dan menyebabkan pendarahan.
Tali pusat bayi biasanya akan puput atau terlepas dengan sendirinya dalam waktu 10-14 hari. Beberapa bayi bisa kehilangan tali pusatnya kurang dari seminggu atau 3 minggu setelah kelahiran.
Pada kasus yang jarang terjadi, pusar bayi berdarah bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau patogen tertentu.
Jika bayi Mama mengalami gejala infeksi, seperti demam, munculnya nanah pada pusar, kulit sekitarnya memerah, dan pusarnya sakit ketika ditekan, hal ini perlu Mama waspadai sebab bayi Mama bisa saja mengalami infeksi.
ADVERTISEMENT

Cara Menangani Pusar Bayi Berdarah

Ilustrasi cara menangani pusar bayi berdarah dan mencegah infeksi pada bayi.. Foto: Shutterstocks.com
Mengutip dari Healthline, pusar bayi berdarah dapat ditangani dengan memberikan kasa steril atau kain bersih pada bagian yang berdarah, sembari menekan secara lembut untuk menghentikan pendarahannya. Pastikan Mama mencuci tangan sebelum menangani pusar bayi yang berdarah ya, Ma.
Untuk mencegah infeksi, Mama bisa melakukan beberapa langkah perawatan tali pusatnya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Jika pendarahan masih tidak berhenti dan bayi Mama memiliki gejala infeksi, segera periksakan bayi Mama ke dokter untuk mendapatkan penanganan secepat mungkin.
(SAI)