Apa Itu Ketuban Pecah Dini dan Penyebabnya?

Konten dari Pengguna
14 Oktober 2022 11:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ketuban pecah dini adalah (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ketuban pecah dini adalah (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketuban pecah dini adalah sebuah kondisi yang perlu Mama-mama waspadai, terlebih pada saat masa akhir kehamilan. Soalnya, kondisi tersebut dapat menyebabkan komplikasi yang serius bagi Mama-mama serta janin yang ada di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Air ketuban merupakan cairan berwarna kekuningan yang disimpan dalam kantung ketuban. Cairan tersebut sebenarnya telah terbentuk di dalam kantung ketuban dalam 12 hari pertama setelah konsepsi.
Perlu kamu ketahui, air ketuban ini akan mengelilingi bayi yang tumbuh di dalam kandungan dan bakalan semakin banyak jumlahnya seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Air ketuban pun memiliki fungsi untuk menunjang tumbuh kembang janin yang sehat.
Akan tetapi, kamu perlu waspada jika ada masalah pada air ketuban ini. Seperti jumlah ketuban yang terlalu banyak atau sedikit. Begitu pula dengan ketuban yang pecah sebelum waktunya.
Sebenarnya, pecahnya air ketuban merupakan salah satu tanda bahwa persalinan telah semakin dekat. Namun, ketika ketika ketuban pecah dini, apa saja bahaya yang akan ditimbulkannya?
ADVERTISEMENT
Daripada bertanya-tanya lagi, yuk simak penjelasannya di sini yang telah dirangkum dari berbagai sumber ini!

Pengertian Ketuban Pecah Dini

Ilustrasi ketuban pecah dini adalah (Sumber: Pexels)
Dalam istilah medis, ketuban pecah dini atau yang dikenal juga dengan premature rupture of membranes (PROM), merupakan kondisi di mana air ketuban pecah jauh sebelum terjadinya proses melahirkan. Kantung ketuban menjadi terbuka lalu menyebabkan cairan ketuban menyembur dan bocor secara perlahan.
Menurut Medline Plus, ketuban pecah dini dapat terjadi ketika kehamilan Mama-mama belum mencapai usia 37 minggu. Sampai sekarang sebenarnya belum diketahui penyebab pasti dari ketuban pecah dini tersebut. Akan tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, antara lain:
ADVERTISEMENT
Oh iya, ibu hamil dengan gaya hidup yang tidak sehat, seperti memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol, narkoba, maupun mengalami stres juga lebih rentan mengalami ketuban pecah dini.
Kondisi ketuban pecah dini bisa dibilang merupakan hal yang serius, karena kalau dibiarkan dan enggak segera ditangani bisa menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan. Yang paling umum adalah kemungkinan kelahiran prematur, atau bayi yang lahir di bawah usia 37 minggu.
Ilustrasi ketuban pecah dini adalah (Sumber: Pexels)
Selain itu, ketuban pecah sebelum waktunya pun bisa menyebabkan bayi terlilit tali pusar, sehingga dapat mengganggu proses persalinan nantinya. Dalam kasus yang lebih parah, tali pusar dapat terjepit di antara janin serta dinding rahim, yang dapat menyebabkan janin mengalami cedera otak bahkan kematian.
Ketuban pecah dini juga dapat menyebabkan infeksi pada rahim, yang ditandai dengan nyeri perut yang intens di bagian bawah, keputihan yang berbau tidak sedap, serta denyut nadi yang lebih cepat dibandingkan biasanya.
ADVERTISEMENT
Ada pula kondisi solusio plasenta yang dapat terjadi akibat ketuban pecah dini. Di mana seluruh atau sebagian plasenta dari dinding rahim sebelum waktunya persalinan. Solusio plasenta dapat menyebabkan bayi terlahir dengan prematur.
Apabila ketuban pecah sebelum usia kehamilan menginjak 23 minggu, kemungkinan besar juga bisa mengganggu organ vital bayi dan menyebabkan janin tidak bisa bertahan hidup. Kalau pun masih bisa bertahan hidup, kemungkinannya bayi akan mengalami cacat baik fisik maupun mental.
Itu dia penjelasan apa itu ketuban pecah dini dan berbagai penyebabnya. Jika kamu mengalami gangguan kesehatan saat masa kehamilan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter ya! Sebelum terjadi komplikasi yang lebih parah pada tubuhmu serta bayi dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Semoga informasi ini bermanfaat untukmu!
(AN)