Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah Terima Tiga Pesan Sayuti

Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengelola Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) di seluruh Indonesia
Konten dari Pengguna
29 Oktober 2022 13:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peserta workshop berpose dengan Muhammad Sayuti. Sumber: Diktilitbang Muhammadiyah
zoom-in-whitePerbesar
Peserta workshop berpose dengan Muhammad Sayuti. Sumber: Diktilitbang Muhammadiyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekretaris Majelis Diktilitbang Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, S.Pd., M.Pd., M.Ed., Ph.D., membuka workshop pengembangan humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) batch 3 di Yogyakarta pada Kamis (27/10) malam, . Menyampaikan tiga pesan utama kepada humas PTMA sebagai pengantar agenda.
ADVERTISEMENT

APIK Fasilitasi Humas Perguran Tinggi Muhammadiyah

Workshop humas kali ini dihadiri 35 peserta. Bertempat di Grand Rohan Yogyakarta, Kamis-Ahad, (27-30 Oktober 2022). Jumlah peserta ini melengkapi jumlah keseluruhan peserta workshop humas dengan total 150 peserta dari Batch 1 sampai dengan 3. Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah bekerjasama dengan Asosiasi Pendidikan dan Ilmu Komunikasi (APIK) PTMA sebagai tim fasilitator sekaligus narasumber workshop.
Pengemasan isu menjadi penting dalam konteks kekinian kerja kehumasan. Seorang humas harus mampu menciptakan wacana dan narasi. Muhammad Sayuti mengapresiai kinerja APIK yang secara aktif mendukung kemajuan PTMA khususnya dalam bidang kehumasan. “Ikhtiar ini sangat perlu didukung, dan Majelis Diktilitbang memberikan apresiasi sepenuhnya atas berjalannya kegiatan workshop ini,” papar Sayuti.
ADVERTISEMENT

Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Harus Dukung Kerja Humas

Sayuti menyebut peran humas perlu didukung oleh Top Management setiap PTMA. “Contohnya itu Rektor UMY, beliau sangat mendukung adanya peran humas dan kegiatan yang bisa mendorong eksistensi kampusnya. Ini perlu dicontoh oleh PTMA lainnya,” tambahnya. Ia melanjutkan, Humas perlu mengubah pikiran dan mengajak pimpinan untuk berubah dalam kesadaran untuk menunjang reputasi positif oleh PTMA.

Karakter Non-Profit Muhammadiyah

Ada beberapa alasan kesadaran humas bagi Sayuti, pertama, PTMA merupakan organisasi yang bersifat non-profit. Sebagai organisasi non-profit, PTMA perlu untuk menjaga stakeholders yang dimiliki seperti mahasiswa, masyarakat, orang tua, dan lainnya.

Jaga Kepercayaan Masyarakat

Kedua, kepercayaan masyarakat yang perlu dijaga oleh PTMA. “Kampus kita dipercaya oleh mahasiswa sehingga jika kita perlu menjaga kepercayaan itu. Kita perlu menyebarluaskan informasi serta memamerkan aktivitas kampus agar dilihat oleh masyarakat,” tambahnya. Sehingga seluruh elemen PTMA perlu menjadi humas. “Humas itu how we present ourselves,” papar Sayuti. Jadi alumni workshop humas harus percaya diri.
ADVERTISEMENT

Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Ketiga, humas juga perlu untuk paham dalam konteks amar ma’ruf nahi mungkar. “Kita perlu untuk menyebarkan kebaikan. Humas itu bukan hanya teknik nulis berita, namun juga kepribadian,” tambahnya. Tujuan kita di kampus Muhammadiyah adalah Lembaga dakwah. Karena itu seluruh aktivitas dan karir profesional adalah dakwah. Humas harus menjadi kepribadian dan menampilkan diri sebagai kampus Muhammadiyah. “Biasakan yang benar, jangan membenarkan yang biasa. Itu berarti kampus PTMA adalah etalase sehingga humas perlu untuk menjaga kemajuan, kinerja, hingga kebersihan yang ada di kampus masing-masing,” pesan ini sekaligus membuka Workhsop humas PTMA.
prosesi pembukaan agenda
Menyambut perhelatan Muktamar Muhammadiyah ke-48, Workshop kehumasan diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang nyata dalam membangun branding, citra, dan reputasi. Sebab dengan citra dan reputasi itulah PTMA dapat semakin dikenal masyarakat. Berita viral dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan berita membuka cabang di Korea Selatan menjadi salah satu contoh praktik baik kehumasan. Demikian papar Fajar Junaidi, perwakilan dari Ketua APIK PTMA saat membuka Workshop Pengembangan Humas PTMA yang kembali dibuka untuk Batch ketiga. (Mia)
ADVERTISEMENT
sumber: situs Diktilitbang PP Muhammadiyah