Soto Daging Lamongan Cak Ngun, Solusi Sarapan Lezat di Jogja Ramah di Kantong

Lintang Sarengetti
Mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta
Konten dari Pengguna
29 April 2024 13:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lintang Sarengetti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret Cak Ngun sedang menyiapkan soto untuk pelanggan. Foto: dokumentasi pribadi/Lintang Sarengetti Wiratno
zoom-in-whitePerbesar
Potret Cak Ngun sedang menyiapkan soto untuk pelanggan. Foto: dokumentasi pribadi/Lintang Sarengetti Wiratno
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Soto merupakan makanan yang sangat mudah didapat dan harganya juga ramah dikantong. Ada beberapa jenis soto, salah satunya soto lamongan. Makanan khas lamongan ini banyak dijumpai di Jogja dan sangat diminati masyarakat terutama ketika sarapan. Di Jogja terdapat Soto Lamongan yang cukup melegenda dari dulu, bernama Soto Daging Lamongan Cak Ngun, yang berlokasi di jalan Veteran, Pandeyan, Umbulharjo, lebih tepatnya terletak di sisi utara XT Square.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari website resmi Pemkot Jogja, nama Cak Ngun diambil dari nama sang penjual yaitu Mangun, berusia 58 tahun yang merantau dari Lamongan ke Jogja bersama istrinya Paijem di tahun 1989 silam, untuk mencoba peruntungan dengan berjualan di kota kuliner yaitu Jogja dengan berjualan soto.
“Saya ke Jogja itu ya untuk merintis jualan soto ini, awalnya pakai gerobak kaki lima, bikin atap dari seng, sampai pindah tempat mangkal empat kali. Alhamdulillah sekarang sudah bisa menetap di warung ini,” jelasnya.
Potret warung Soto Cak Ngun di jalan Veteran, Pandeyan, Umbulharjo. Foto: dokumentasi pribadi/Lintang Sarengetti Wiratno
Meski telah memiliki pelanggan setia yang sangat banyak, dia masih belum memikirkan untuk membuka cabang. Bagi Cak Ngun, berjualan soto bukan lagi sekedar mata pencaharian, tetapi sudah menjadi bagian dari hidupnya. Dengan berjualan soto itulah dirinya bisa merasakan bahagia karena bisa membuat orang senang dengan menikmati soto racikannya itu.
ADVERTISEMENT
Soto Lamongan Cak Ngun bisa kita nikmati mulai pukul 6 pagi hingga biasanya paling lambat pukul 5 sore. Pengunjung ramai berdatangan ke warung Soto Lamongan Cak Ngun biasanya ketika sarapan hingga waktu makan siang, terlebih lagi jika waktu akhir pekan. Pada saat pengunjung ramai, untuk mencari tempat duduk saja bisa terbilang sulit. Jika ingin menikmati Soto Lamongan Cak Ngun saat sarapan harus datang lebih awal agar mendapatkan tempat duduk. Soto Lamongan Cak Ngun tidak hanya diminati oleh warga Jogja saja, melainkan dari luar kota hingga mancanegara seperti dari Australia, Malaysia, bahkan Amerika. Ditambah lagi banyak pelanggan tetap Cak Ngun yang selalu datang ketika berkunjung ke Jogja.
Potret semangkuk Soto Daging Lamongan Cak Ngun. Foto: dokumentasi pribadi/Lintang Sarengetti Wiratno
Menu yang ditawarkan di warung ini sebenarnya cukup sederhana seperti soto daging pada umumnya, tetapi cita rasa racikan dari Cak Ngun yang membuat soto ini berbeda dari yang lain. Dengan racikan bumbu seperti bawang putih, bawang merah, merica, ketumbar, lalu berpadu dengan kuah kuning segar berkaldu sapi yang gurih menghadirkan rasa yang lezat dan menggugah selera, namun tetap ringan untuk dimakan di waktu sarapan karena porsinya yang terbilang pas, tidak terlalu banyak juga tidak terlalu sedikit. Tampilan sotonya terbilang sederhana namun aroma dan rasanya yang menggugah selera. Dalam semangkok Soto Lamongan Cak Ngun terdapat isian nasi putih, tauge mentah, irisan kol, taburan daun seledri cincang, dan tentunya tidak lupa ditambah irisan dadu daging sapi yang empuk dan tebal. Selain soto daging, kita juga bisa request soto babat dan iso, atau cukup dengan merogoh kocek Rp10.000 lagi kita bisa mencampurkan soto daging dengan babat atau iso menjadi satu mangkuk. Tidak hanya itu, biasanya ketika kita makan ditempat sudah tersedia makanan pendamping seperti telur puyuh, sate usus, perkedel, dan yang paling cepat habis yaitu tempe goreng, semua makanan pendamping itu sudah tersedia di meja.
ADVERTISEMENT
Dengan merogoh kocek Rp15.000 saja kita sudah bisa menikmati semangkuk Soto Daging Lamongan Cak Ngun. Jika ingin dicampur dengan babat atau iso juga bisa dengan membayar tambahan Rp10.000. Apabila ingin pisah nasi bisa dengan menambah Rp3.000. Sementara untuk tempe goreng Rp1.000, sate ati dan usus Rp2.000, sate telur puyuh Rp.3.000, aneka kerupuk dan keripik Rp.1.000 sampai Rp.5.000.