Wakil Menteri Agama RI Membuka Festival Seni Qasidah Nasional XXIV

Konten Media Partner
26 November 2019 20:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Agama RI, DRS. KH. ZAINUT TAUHID SA'ADI, M.SI (baju merah) beserta sejumlah pejabat menabuh rebana tanda membuka Festival Seni Qasidah Tingkat Nasional XXIV Tahun 2019, (Dok. Lentera Maluku)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Agama RI, DRS. KH. ZAINUT TAUHID SA'ADI, M.SI (baju merah) beserta sejumlah pejabat menabuh rebana tanda membuka Festival Seni Qasidah Tingkat Nasional XXIV Tahun 2019, (Dok. Lentera Maluku)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lentera Maluku - Ambon menjadi tuan rumah Festival Seni Qasidah Tingkat Nasional XXIV Tahun 2019. Festival yang merupakan acara tahunan Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (DPP Lasqi) ini berlangsung dar 25-29 November 2019.
ADVERTISEMENT
Selain ditunjuknya Kota Ambon menjadi tuan rumah penyelenggara Lasqi, ini sekaligus menjadi momentum untuk menegaskan kepada dunia bahwa Maluku memiliki jiwa seni dan budaya yang tinggi.
Penampilan Tari Kolosal, (Dok. Lentera Maluku)
Dalam sambutan Wakil Gubernur Maluku, Drs. Barnabas Nathaniel Orno, ia mengatakan selamat datang di bumi maluku, para peserta lomba Qasidah dari seluruh Indonesia. Lewat pagelaran Festival Seni Qasidah ini musik bernuansa religius menjadi seni budaya yang menjaga banyak aspek kehidupan termasuk keagamaan di Kota Ambon. Itulah sebabnya Kota Ambon mendapat penghargaan dari UNESCO sebagai City Of Music. (25/11)
Selain itu, kesadaran masyarakat Maluku untuk hidup toleran dalam kekeluargaan dan kebersamaan menjadi cara hidup orang basudara (bersaudara) Maluku di atas bumi cengkeh pala.
Tamu Undangan, (Dok. Lentera Maluku)
Festival Seni Qasidah Tingkat Nasional XXIV Tahun 2019 dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Agama RI, DRS. KH. ZAINUT TAUHID SA'ADI, M.SI. bertempat di Lapangan Upacara Polda Maluku Letkol C Tahapary, Tantui, Ambon.
ADVERTISEMENT
Sa'adi berharap kiranya musik menjadi pengikat bagi rakyat Indonesia, untuk menjaga identitasnya sebagai masyarakat tanah air yang kaya akan keberagaman baik suku, agama, adat, bahasa, dan budaya. Identitas kebudayaan atau yang menjadikan Indonesia bisa dibangun melalui musik yang diterjemahkan dalam bahasa agama dan harusnya menjadi relefan dan tidak ada kata usang, karena musik merupakan anugerah yang terindah dari Allah, Tuhan yang maha Esa. (25/11)