Lapas Pemuda Madiun Dapat Pujian Dari Inspektorat Wilayah VI Kemenkumham

Humas Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun
STAFF HUMAS LAPAS PEMUDA KELAS IIA MADIUN Suka menulis hal-hal positif. Dimulai dengan selalu berfikir positif.
Konten dari Pengguna
4 Juni 2022 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Humas Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lapas Pemuda Madiun seusai Desk Evaluasi di Kantor Kanwil Kumham Jatim, Sabtu(4/6/2022) pagi. (Foto : Humas Lasdaun)
zoom-in-whitePerbesar
Lapas Pemuda Madiun seusai Desk Evaluasi di Kantor Kanwil Kumham Jatim, Sabtu(4/6/2022) pagi. (Foto : Humas Lasdaun)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MADIUN - Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun mengikuti Desk Evaluasi yang diadakan oleh Tim Penilai Internal (TPI) Inspektorat Wilayah VI Kemenkumham pada Sabtu(4/6/2022) pagi. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari verifikasi lapangan yang sudah dilakukan 3 hari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Desk Evaluasi diawali dengan yel-yel "Kami PESILAT" kemudian dilanjutkan dengan pemutaran jingle dan penayangan video profil Lapas Pemuda Madiun.
Setelah itu, dilanjutkan pemaparan dari Kalapas Pemuda Madiun, Ardian Nova terkait dengan inovasi yang telah dilakukan.
Kalapas dan tim tampil dengan semangat hingga memukau Tim Penilai Internal. Hasilnya, Doktor Gurning sebagai Pengendali Teknis TPI menyampaikan bahwa yel-yel, jingle dan video profil yang dimiliki Lapas Pemuda Madiun sangat bagus. Karena berhasil menyesuaikan yel-yel dengan ciri khas dari Kota Madiun yang terkenal dengan Kota Pendekar.
"Terkait dengan video jinggle, bagus, luarbiasa, mampu membawa pesan. Yel-yel juga bagus. Tapi perlu dikonsepkan kembali jika nanti maju ke TPN (Tim Penilaian Nasional). Maksudnya dikonsepkan jika tiba-tiba penilaian secara virtual. Jadi harus memposisikan bagaimana di depan kamera," jelasnya di Aula Kanwil Kumham Jatim.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, TPI juga memberikan kritik dan saran terkait dengan paparan Kalapas. Menurutnya, paparan yang diberikan Kalapas sudah jelas namun kurang interaktif dengan peserta TPI.
"Ketika paparan, jangan sampai kita putus hubungan. Jadi harus improvisasi sehingga tidak terkesan hanya membaca inovasi yang sudah diluncurkan," tuturnya.
Gurning yakin bahwa dengan adanya perbaikan, maka Lapas Pemuda Madiun dapat meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kemenpan RB.
"Jadi, bagi Pak Nova dan seluruh tim, bagaimanapun kami ini ibarat marketing di hadapan Kemenpan. Bagaimana kita mau jual produk, kalau produk masih kurang sempurna. Produk itu ibarat inovasi yang dilakukan Lapas Pemuda Madiun," kata Gurning.
"Jadi saat kami finalis, kami harap perubahan sudah kami terima tanggal 15. Untuk kami sondingkan dengan Satker lainnya. Karena ada 25 Satker se-Indonesia. Semoga Lasdaun terbuka rekomendasi dan saran. Semangat!," tegasnya. (Humas Lasdaun)
ADVERTISEMENT