Langkah Cermat Memulai Resolusi Anti-Mager

Lathifah Alfi Rahmani
ASN Kementerian Kesehatan
Konten dari Pengguna
13 Oktober 2022 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lathifah Alfi Rahmani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi beraktivitas fisik (sumber: dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi beraktivitas fisik (sumber: dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi COVID-19 membawa banyak perubahan bagi kehidupan kita. Dulu kita yang selalu keluar rumah untuk bekerja atau sekolah, terpaksa harus tetap di rumah saja mengikuti pembatasan aktivitas dari pemerintah. Bagi yang tetap aktif, hal ini tidak begitu masalah. Hanya pindah tempat beraktivitas saja. Bagi sebagian yang lain, stay at home malah memunculkan fenomena baru, yaitu mager alias malas bergerak.
ADVERTISEMENT
Memang setiap orang pasti pernah merasakan lelah dan ingin bersantai. Keluar dari rutinitas yang begitu menguras energi, nikmat sekali rasanya bila bisa sesekali leyeh-leyeh di rumah. Tanpa melakukan apa pun, hanya rebahan saja. Tapi ini cukup dirasakan sesekali saja, malah tidak baik jika sering dilakukan apalagi menjadi kebiasaan.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyebutkan bahwa 1 dari 3 orang di Indonesia kurang melakukan aktivitas fisik (mager). Itu data sebelum pandemi COVID-19. Bisa saja angka ini bertambah berkali lipat sejak pandemi melanda dua tahun belakangan.
Dari sisi kesehatan, ternyata mager ini berbahaya. Irfannuddin, dosen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, menyebutkan bahwa mager dapat meningkatkan risiko seseorang menderita suatu penyakit tidak menular, seperti diabetes mellitus dan penyakit jantung koroner.
ADVERTISEMENT
Sebuah fakta riset lain juga menyatakan bahwa 1 dari 5 penderita penyakit jantung koroner merupakan orang-orang yang kurang beraktivitas fisik. Padahal jika dilakukan secara rutin, aktivitas fisik itu sendiri adalah cara mencegah dan juga terapi tanpa obat untuk penderita penyakit jantung koroner. Tentu hal ini berlaku jika aktivitas fisik dilakukan dengan baik dan benar.
Sebenarnya, pada rasa mager ini berlaku Hukum Kelembaman. Hukum I Newton tersebut menyebutkan bahwa jika benda berada dalam keadaan diam maka akan tetap diam, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya.
Jika sudah mager, memang biasanya sulit sekali untuk mulai beraktivitas, apalagi untuk olahraga. Namun, sulit bukan berarti tidak bisa atau mustahil dikerjakan. Sama seperti yang disebutkan Newton, harus ada gaya yang dapat mengenyahkan rasa mager ini.
ADVERTISEMENT
Minimal untuk menjaga kesehatan, kaum mager harus bisa move on dan memulai resolusi anti-mager. Apalagi dalam menyambut masa pascapandemi yang menuntut kita untuk kembali aktif di luar rumah.
Berikut beberapa langkah cermat agar kaum mager dapat memulai kebiasaan baru aktif beraktivitas fisik dan bebas dari rasa mager.
Sadari: kesehatan adalah investasi
Kesehatan adalah investasi fisik prioritas. Dengan sehat, kita dapat menjalani berbagai aktivitas, bekerja, bepergian ke mana pun yang kita inginkan, bahkan termasuk bersantai seperti yang digemari kaum mager.
Jika kita jatuh sakit, apa pun rasanya menjadi tidak enak, bahkan makanan kesukaan kita pun rasanya bisa menjadi hambar. Oleh karena itu, sebagai bentuk syukur atas nikmat sehat yang Allah SWT berikan, kita harus menjaga kesehatan. Contohnya yaitu dengan berolahraga.
ADVERTISEMENT
Pilih Aktivitas yang Disukai
Setiap orang memiliki kecenderungan untuk menyukai suatu aktivitas. Jika suka tanaman hias, pilihlah aktivitas berkebun. Jika suka renang, pilihlah renang sebagai awal memulai resolusi kembali aktif bergerak.
Ilustrasi berkebun (sumber: dokumen pribadi)
Tentu kesukaan setiap orang dapat berbeda-beda. Jangan hanya mengikuti trend, tetapi pilih aktivitas yang mudah dan benar-benar kita sukai.
Mulai dengan Rileks tetapi Berkualitas
Mulailah dari aktivitas yang ringan dan rileks tetapi berkualitas. Sama seperti filosofi Jawa, alon-alon asal kelakon, biar pelan yang penting tujuannya tercapai.
Misalnya, kita memilih berjalan sebagai aktivitas fisik yang disukai, maka mulailah berjalan secara bertahap. Bisa dimulai dari 5.000 langkah per hari, kemudian 7.500 langkah per hari, terus meningkat hingga mencapai 10.000 langkah per hari.
ADVERTISEMENT
Idealnya, aktivitas fisik atau olahraga ini dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu dan minimal selama 30 menit per hari. Tapi, ada juga lho yang menjadikan sibuk sebagai alasan untuk tidak bisa berolahraga. Padahal olahraga ini sebenarnya sangat fleksibel kita lakukan.
Jika tidak sempat langsung olahraga 30 menit sekaligus dalam sehari, ternyata bisa dicicil. Misalnya 15 menit berjalan di pagi hari dan dilanjutkan 15 menit berjalan di sore harinya. Yang penting adalah mulai bergerak dan syukur jika total waktu olahraga mencapai minimal 30 menit dalam sehari.
Ajak Teman, Gabung Komunitas
Secara psikologis, teman beraktivitas mempengaruhi semangat dan persepsi kita terhadap sesuatu. Jika kita beraktivitas dengan orang yang kita senangi atau dengan orang-orang yang memiliki hobi yang sama, kita akan semakin termotivasi untuk menjalani aktivitas bersama, dapat saling menyemangati, dan bahagia.
Ilustrasi aktivitas bersama komunitas (sumber: dokumen pribadi)
Ikut event juga bisa meningkatkan motivasi untuk mulai move on dari mager. Saat ini banyak event olahraga yang bisa diikuti masyarakat luas, secara virtual pun ada. Contohnya, Virtual Walking Challenge yang dilaksanakan Loka Kesehatan Tradisonal Masyarakat dalam rangka Hari Olahraga Nasional beberapa waktu lalu dan Virtual Sport Hari Kesehatan Nasional yang saat ini sedang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI.
ADVERTISEMENT
Jangan Tunda, Segera Mulai Saja
Tidak perlu ditunda, segera luruskan niat dan mulai beraktivitas fisik. Semakin cepat kita memulai suatu kebaikan, semakin cepat pula kita merasakan hasilnya. Begitu juga move on dari mager. Semakin cepat kita mulai bergerak dan beraktivitas fisik, semakin cepat perubahan gaya hidup yang akan dirasakan.
Pada intinya, untuk memulai resolusi anti-mager perlu tekad kuat dari dalam diri sendiri untuk aktif, bangkit, dan mulai beraktivitas.
Beberapa langkah di atas dapat Anda coba terapkan jika rasa mager mulai menyelimuti diri Anda. Just keep moving dan jadilah tetap sehat.