Yuk Lihat Batik Motif Corona yang Ada di Pesisir Selatan Sumbar

Konten Media Partner
20 Januari 2021 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dekranasda Pesisir Selatan dan juga Anggota DPR RI Lisda Hendrajoni (kanan) saat mengenakan batik motif Corona. Foto: facebook/Robis Melayu
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dekranasda Pesisir Selatan dan juga Anggota DPR RI Lisda Hendrajoni (kanan) saat mengenakan batik motif Corona. Foto: facebook/Robis Melayu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah-tengah hiruk pikuk penanganan pandemi COVID-19, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, meluncurkan motif batik yang menyerupai virus Corona.
ADVERTISEMENT
Perajin batik motif Corona, Dewi Hapsari Kurniasih, mengatakan, lahirnya motif Corona itu setelah dirinya turut terpapar COVID-19.
Melihat adanya gambar bentuk virus Corona itu, membuat Dewi terinspirasi untuk membuat motif batik menyerupai virus Corona tersebut.
"Jadi sewaktu saya menjalani isolasi mandiri akibat terpapar COVID-19. Saya tuh membuat gambar virus Corona itu, ya awalnya menghilangkan rasa jenuh saja selama isolasi atau karantina. Eh, pas saya lihat-lihat betul, gambar ini bagus untuk motif batik," katanya, dikutip dari laman resmi Pemkab Pesisir Selatan, Rabu 20 Januari 2021.
Dengan adanya inspirasi dari gambar menyerupai virus Corona itu, membuat Dewi bersemangat untuk sembuh dari COVID-19. Hingga akhirnya dia dinyatakan sembuh, dan Dewi pun langsung mengimplementasikan untuk melahirkan batik.
ADVERTISEMENT
Selama ini, Dewi memang seorang perajin batik di daerah Kabupaten Pesisir Selatan.
Kini, dengan adanya motif batik Corona itu, Dewi ingin menyampaikan sebuah pesan kepada masyarakat, bahwa virus Corona itu ada, dan harus dilawan secara bersama, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Begitu juga untuk mereka yang pernah terpapar, ayo semangat dan bangkit," ujar dia.
Rasa semangat itu juga dituangkan kepada warna dari batik yang dilahirkan itu, yakni warna hitam berkombinasi dengan oranye, biru, hijau, kuning, dan hitam.
"Jadi warna kinclong di motif batik merupakan simbol semangat untuk semua," sebutnya.
Adanya motif batik Corona itu, turut disambut baik oleh Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni. Menurutnya kreatifitas yang dilahirkan oleh Dewi patut jadi inspirasi bagi banyak orang, bahwa di masa pandemi COVID-19 ini, masih mampu untuk berkreatifitas.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat senang adanya kreatifitas dari ibu Dewi ini. Kita jangan berdiam saja menghadapi pandemi ini, ayo bangkit," tegasnya.
Hendrajoni juga menyebutkan dengan adanya motif batik Corona itu, menambah deretan jenis motif batik yang ada di Pesisir Selatan.
Karena bersamaan dengan juga diperkenalkan batik motif Corona itu, juga ada batik Jembatan Akar.
Dipilihnya, motif jembatan akar, dalam rangka melestarikan jembatan akar sebagai warisan budaya daerah yang sudah terkenal baik lokal maupun nasional.
Selanjutnya juga ada batik Mande Rubiah di Lunang dan batik Lumpo di Kecamatan IV Jurai.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni mengatakan bahwa kerajinan batik di Pesisir Selatan sudah berkembang sejak empat tahun terakhir.
Dimana pada tiga kecamatan dari 15 kecamatan yang ada sudah terdapat rumah produksi batik, yakni Bayang Utara, IV Jurai, dan Lunang. Di sana terdapat lebih dari 200 perajin aktif memproduksi batik.
ADVERTISEMENT