Andre Rosiade 'Ditantang' Bandingkan Video Miliknya dengan CCTV Hotel

Konten Media Partner
7 Februari 2020 17:04 WIB
Screenshot video penggrebekan prostitusi online yang dilakukan Polda Sumbar bersama Andre Rosiade. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Screenshot video penggrebekan prostitusi online yang dilakukan Polda Sumbar bersama Andre Rosiade. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat meminta Anggota DPR RI Andre Rosiade memperbaiki nama Hotel Kyriad Bumiminang atas penggrebekan prostitusi online di Kota Padang, Sumatra Barat.
ADVERTISEMENT
Penggrebekan yang dilakukan politisi Gerindra bersama pihak kepolisian itu dianggap telah menjadikan hotel sebagai objek penderitaan. Dalam kasus ini, PHRI Sumatera Barat sangat dirugikan karena publik telah terlanjur membangun narasi bahwa hotel tempat prostitusi.
"Sampai sebatas mana kewenangan wakil rakyat kami ini bisa melakukan hal-hal tertentu di bisnis kami? Ini menjadi pertanyaan kami," ujar Ketua PHRI Sumatera Barat, Maulana Yusran kepada langkan.id, Jumat (7/2).
Pascapenggrebekan, kata Maulana, peristiwa ini akan menjadi keresahan dan ancaman bagi setiap tamu hotel yang menginap. Pihaknya meminta Andre Rosiade dapat membuka terang benderang atas kasus penggrebekan prostitusi online tersebut.
"Kami pengennya, ayo Pak Andre kalau merasa memperjuangkan Sumatera Barat, biar namanya bersih kembali, ya udah mari mulai prosesnya (penggrebekan) itu sama-sama kita analisa. Benar engga prosesnya," kata Maulana.
ADVERTISEMENT
"Kalau kami salah, kami minta maaf, kalau Pak Andre salah, Pak Andre minta maaf. Kalau kami ada yang buat jelek, Pak Andre bisa tuntut kami. Kalau misalnya kami anggap Pak Andre salah dan ada unsur pidana kami bisa juga (tuntut). Dibuka biar jelas," sambungnya.
Maulana menegaskan, pihaknya memiliki bukti kuat berupa rekaman CCTV siapa yang sebenarnya reservasi hotel. Ia pun menantang apakah video yang dimiliki Andre Rosiade sama dengan hasil rekaman dari pihak hotel.
"Pasti kami punya pegangan semua, biar dibuka dan disinkronkan. Apakah yang diputar di (media sosial) beliau itu dan dikeluarkan di media, sama dengan yang kami punya. Apakah statement yang dikeluarkan beliau di publik sama apa yang sebenarnya terjadi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Maulana mengungkapkan, dirinya bukan mengajak perang bersama Andre Rosiade. Namun, dirinya hanya ingin mengembalikan nama baik hotel yang telah menjadi objek penderita dalam kasus ini.
"Hari ini buka, saya bukan ngajak dia perang, ini biar namanya bersih dan kami tidak jadi objek penderita di dalam kasus sini. Kan bagus bagi kedua pihak," tegasnya.
"Semua dokumen (video) dibuka, kalau dokumen editan dia, kalau versi kami kan engga editan. Kayak orang bikin film aja, lihat ini, kita ke sini, tapi ke putus. Itu shooting namanya, kalau buat sinetron oke-oke aja, tapi ini kasus bukan buat sinetron tapi ini kasus serius," tambahnya.
Maulana menyayangkan aksi rekaman video Andre Rosiade yang disebar di media sosialnya. Bahkan, aksi penggrebekan dilakukan tanpa koordinasi dan seizin pihak hotel.
ADVERTISEMENT
"Video sinetron Andre Rosiade merugikan kami. Orang shooting harus minta izin, engga boleh sembarangan. Penggrebekan engga ada koordinasi, kalau ada koordinasi engga kayak gini kejadiannya. Tiba-tiba muncul gambarnya. Sekarang orang ambil gambar tentu harus minta izin," tuturnya.