Menghirup Udara Segar Sembari Petik Buah Naga di Sabina Lumbung Persada, Lampung

Konten Media Partner
28 Juni 2020 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sabina Lumbung Persada yang berlokasi di Jalan Hi. Lubis, Gang Jaling, Desa Tegallega, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (27/6) | Foto Drone: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Sabina Lumbung Persada yang berlokasi di Jalan Hi. Lubis, Gang Jaling, Desa Tegallega, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (27/6) | Foto Drone: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Lampung Selatan - Bosan dengan berwisata yang gitu-gitu aja, di Kabupaten Lampung Selatan ada lokasi agrowisata yang menawarkan setiap pengujungnya bisa memetik buah naga langsung dari pohonnya.
ADVERTISEMENT
Ya, Sabina Lumbung Persada atau juga dikenal dengan Sabina Farm menjadi salah satu pilihan wisata agro dan edukasi yang menarik untuk bersama keluarga, teman ataupun pasangan.
Wisata ini berlokasi di Jalan Hi. Lubis, Gang Jaling, Desa Tegallega, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan.
M. Rizky Arobby Herliyanto (30), salah satu owner Sabina Lumbung Persada, mengatakan bahwa agrowisata ini mulai dibangun sejak 2017 lalu.
"Kalau Sabina Lumbung Persada sendiri dimulai pada tahun 2017, itu peletakan batu pertamanya dan dibuka untuk umum pada tahun 2018," ungkapnya saat ditemui Lampung Geh, Sabtu (27/6).
M. Rizky Arobby Herliyanto (30), salah satu owner Sabina Lumbung Persada, saat diwawancarai Lampung Geh, Sabtu (27/6) | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
Wisata ini sengaja dikonsep dengan memberikan wawasan edukasi bertani kepada setiap pengunjung. Bahkan wisatawan pun dapat memetik langsung buah naga dari pohonnya.
ADVERTISEMENT
"Konsep awalnya itu pertama lebih untuk kebutuhan pangan, dan tercetus dari itu komoditi yang saat ini sudah ada yaitu buah naga," papar dia.
"Dimana buah naga kita sendiri adalah varietas punya Sabina Farm sendiri, bibit juga sendiri, kualitas buahnya juga olahan dari kita sendiri," imbuhnya.
Hamparan kebun buah naga di Sabina Lumbung Persada, Sabtu (27/6) | Foto Drone: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
Buah naga yang ada di Sabina Lumbung Persada ini merupakan tamanan organik. Mulai dari awal penyemaian, pemupukan, hingga perawatan dan menghasilkan buah itu juga dilakukan dengan cara yang organik.
"Untuk saat ini komoditi yang ready masih di buah naga, ke depannya akan kita kembangkan sirsak, srikaya, pisang yang semuanya organik," ujar Rizky.
Pria yang juga selaku Founder Kopi Akal Sehat ini menuturkan, bahwa Sabina Lumbung Persada tersebut berdiri di atas tanah yang luasnya mencapai 25 hektare.
ADVERTISEMENT
"Luasannya Sabina Farm ini kita berdiri di lahan tersedia 25 hektare, tapi saat ini yang ready itu masih di lahan 2 hektare," tuturnya.
Buah naga di lokasi wisata ini memang sengaja disiapkan untuk para wisatawan yang berkunjung, sehingga jika pada musim berbuah pengunjung dapat langsung memetik dari kebunnya.
"Kita bukan kebun buah yang begitu panen dijual kirim ke pasar atau sebagainya, kita punya nilai plus di sini. Jadi kita utamakan di sini pengunjung yang datang ya menikmati alam dan memetik buah sendiri, jadi serasa kebun milik sendiri lah," beber dia.
Buah naga yang sudah dipetik akan langsung ditimbang oleh pegawai Sabina Lumbung Persada. Pengunjung pun dapat menikmati buah naga tersebut di lokasi atau bisa dibawa pulang.
ADVERTISEMENT
"Buahnya bisa dibawa pulang, di sini itu ada buah naga merah dan buah naga putih. Rating harganya untuk buah naga merah itu Rp 30 per kilo, untuk buah naga putih itu Rp 40 ribu per kilo," terangnya.
Namun sayangnya saat Lampung Geh mengunjungi lokasi agrowisata ini, tanaman yang masih sejenis dengan kaktus tersebut sedang tidak berbuah. Sehingga kami tidak bisa memetik buah naga langsung dari pohonnya.
"Buah naga itu sebetulnya ada di setiap musim, cuma di produktivitas di bulan Mei, Juni, Juli itu menurun. Ada tapi gak banyak, di bulan Agustus mulai April akhir mulai banyak lagi buahnya," papar dia.
Setidaknya ada 1.500 tanaman buah naga di Agrowisata Sabina Lumbung Persada. Untuk tinggi tiang penyangga tanaman buah naga ini kurang lebih 2 meter dan kedalaman tancapan tiang setengah meter. Sementara itu, jarak antar tanaman dibuat 3 meter.
ADVERTISEMENT
"Bibit kita juga bersertifikat Kementerian Pertanian, asal bibit dari Jogja," ujar pria yang juga berprofesi sebagai advokat ini.
Meski sedang tak berbuah, pengunjung pun dapat menikmati udara segar yang ada di Sabina Lumbung Persada. Selain itu, lokasi ini juga memiliki sebuah kedai yang menawarkan berbagai makanan dan minuman.
Kedai Kopi Akal Sehat di Sabina Lumbung Persada, Sabtu (27/6) | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
Salah satu minuman yang menjadi daya tarik di kedai ini adalah Es Kopi Susu Akal Sehat Rank 1. Ya, minuman yang terbuat dari campuran kopi dan susu ini sangat nikmat apabila diminum di tengah terik matahari.
"Memang dikonsep seperti itu, itu kita namakan Kedai Kopi Akal Sehat, kenapa Kopi Akal Sehat yaitu sesuai dengan tema kita, tema kita kan alam yang buat kita sehat, di sini udaranya juga segar," papar dia.
Es Kopi Susu Akal Sehat Rank 1 di Sabina Lumbung Persada, Sabtu (27/6) | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
Harganya pun cukup terjangkau, untuk Es Kopi Akal Sehat Rank 1 ini cuma Rp 18 ribu saja per gelas. Jangan khawatir, jika tidak suka kopi pengujung pun dapat memilih minuman non kopi di antaranya Redvelvet dan Greentea.
Redvelvet (kanan) dan Greentea (kiri) di Sabina Lumbung Persada, Sabtu (27/6) | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
"Untuk saat ini kedai masih kita buka waktu weekend, karena kita masih soft opening. Alhamduliah satu tahun ini antusiasnya baik, sambil berjalan pelan-pelan kita grand opening semoga dikenal luas," ungkapnya.
Lokasi nongkrong asik di Sabina Lumbung Persada, Sabtu (27/6) | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
Tidak hanya tumbuhan, agrowisata ini juga memelihara domba-domba yang cantik. Menurut Rizky, domba ini juga salah satu daya tarik wisatawan khususnya anak-anak untuk belajar mengembala.
ADVERTISEMENT
"Domba itu merupakan salah satu destinasi anak-anak untuk edukasi, jadi di sini kita ciptakannya untuk pangan dan edukasi. Jadi yang pangan kita belajar bertani buah naga, domba untuk gembala. Kalau anak-anak ke sini kan mereka memberi makan dan beternak domba," jelasnya.
Ia menerangkan jika domba-domba di Sabina Lumbung Persada ini juga merupakan domba organik, sehingga dijamin bahwa tubuhnya sehat dan kuat.
"Domba kita di sini pun organik, karena dari segi perawatan hingga ramuan rempah agar sehat dan fit dari bahan organik. Jadi di sini tidak disuntik dan obat-obatan kimia, itu kita hindarkan," terang dia.
Sabina Lumbung Persada ketika malam hari, Sabtu (27/6) | Foto Drone: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
Maka dari itu, Sabina Lumbung Persada ini bisa menjadi salah satu pilihan agrowisata di Provinsi Lampung untuk memetik buah naga langsung dari pohonnya.
ADVERTISEMENT
"Targetnya wisatawan nasional, visi misi Sabina Farm ini pengennya kita kalau belum ke Sabina Farm berarti belum ke Lampung. Karena ini salah satu pilihan agrowisata di tepian Kota Bandar Lampung, hanya setengah jam dan aksesnya juga mudah," pungkasnya.
Jika ingin berkunjung ke Sabina Lumbung Persada dari Kota Bandar Lampung, anda dapat melalui Jalan Untung Suropati, Bandar Lampung hingga bertemu Jalan Hi. Lubis, Lampung Selatan. Atau anda dapat menggunakan layanan Google Maps dengan kata kunci, Sabina Lumbung Persada.
Agar diketahui, untuk masuk ke lokasi ini, setiap pengunjung dikenakan tarif Rp 6 ribu saja. Jam operasional Sabina Lumbung Persada ini pada weekdays dibuka mulai pukul 07.00-18.00 WIB. Sedangkan di waktu weekend mulai pukul 07.00-00.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Jika tertarik berkemah di Sabina Lumbung Persada, pengunjung siap merogoh kocek Rp 500 ribu per malamnya untuk sewa tempat. Namun saat ini, agrowisata tersebut belum menyediakan penyewaan tenda sehingga pengunjung dapat membawa tendanya sendiri.(*)