Makrab Bagi Maba, Momok atau Bermanfaat? ini Kata Mahasiswa di Lampung

Konten Media Partner
28 Agustus 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana mahasiswa baru saat berdiskusi bersama, Rabu (28/8) | Foto : Dimas Prasetyo/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Suasana mahasiswa baru saat berdiskusi bersama, Rabu (28/8) | Foto : Dimas Prasetyo/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Kegiatan Malam Keakraban (Makrab) sangat identik dengan mahasiswa baru (maba) di kampus baik negeri maupun swasta, lalu apa manfaat Makrab bagi mahasiswa baru?
ADVERTISEMENT
Kegiatan Makrab biasanya diadakan pada awal-awal perkuliahan, yang biasanya ditakuti mahasiswa baru untuk mengikuti kegiatan ini, nah bagaimana sih pandangan mereka tentang Makrab? Mari kita bahas pengetahuan mereka mengenai kegiatan Makrab.
Salah satu mahasiswa baru universitas negeri di Lampung, Yanto Sanjaya mengatakan kegiatan tersebut sebagai ajang perkenalan dan berbagi pengalaman dengan kakak tingkat yang dilakukan siang dan malam hari.
Yanto Sanjayasalah satu mahasiswa Universitas Negeri di Lampung saat ditemui Lampung Geh, Rabu (28/8) | Foto: Dimas Prasetyo/ Lampung Geh
"Kalau kita dengar dari kakak tingkat ada kegiatan bina desa, yang saya tau itu ada yang seru juga ada kegiatan yang kita takuti terutama di malam hari, seperti dibangunkan pada malam hari lalu dimarahi," ujarnya.
Menurut Yanto kegiatan tersebut sebagai ajang silaturahmi dan mempererat keakraban mahasiswa baru di lingkungan kampus dengan teman seangkatan maupun kakak tingkat.
ADVERTISEMENT
"Takut tidaknya itu kita ambil positifnya saja untuk pengalaman, kita jadikan proses untuk ke depannya dan juga agar dapat akrab dengan kakak tingkat," tuturnya.
Menurutnya, dengan memiliki kedekatan dengan kakak tingkat dapat membantu dalam proses perkuliahan di kampus, contohnya seperti meminjam buku untuk perkuliahan.
"Beradaptasi di lingkungan kampus lumayan mudah, dengan kenal satu sama lain kita akan mudah mendapatkan bantuan dari kakak tingkat ataupun teman-teman," ujarnya.
Selain itu, mahasiswa baru lainnya Suci Anggriani mengatakan makrab sebagai wadah silahturahmi dan saling bertukar pikiran, serta dapat melatih mental mahasiswa baru untuk mandiri menjalankan perkuliahan.
Suci Anggriani salah satu mahasiswa Universitas Negeri di Lampung,saat ditemui Lampung Geh, Rabu (28/8) | Foto: Dimas Prasetyo/ Lampung Geh
"Dengan kegiatan itu yang saya tau kita dapat kenal semua dan berbagi ide, untuk hal yang dibentak-bentak mungkin wajar dan mungkin kakak tingkat pernah mengalami seperti itu, supaya melatih kemandirian dan mental dari mahasiswa baru," paparnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, salah satu mahasiswa tingkat akhir universitas negeri di Lampung, M. F. Najib mengatakan dengan kegiatan Makrab mahasiswa baru dapat lebih mengenal lingkungan kampus seperti dosen, kakak tingkat, dan teman seangkatannya, dengan menumbuhkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan di dalamnya, serta menumbuhkan rasa percaya diri terhadap jurusan yang diambil agar tidak ada penyesalan dalam melaksanakan perkuliahan.
"Ya dengan Makrab diharapkan mahasiswa dapat lebih mengenal dan menumbuhkan rasa kebersamaan, serta menghilangkan anggapan bahwa senior itu galak, kita juga berikan pandangan bahwa mahasiswa harus mencintai jurusan yang telah diambil agar tidak ada anggapan bahwa dirinya salah pilih jurusan," paparnya.
Menurutnya, kegiatan Makrab tidak lagi berbau fisik, adapun kegiatan Makrab lebih banyak games dan materi untuk meningkatkan kemampuan soft skill yang tidak didapatkan dalam materi perkuliahan.
ADVERTISEMENT
"Selama ini Makrab lebih identik dengan perpeloncoan padahal bukan seperti itu, Makrab adalah ajang memperkenalkan mahasiswa baru dengan seluruh angkatan yang ada di jurusannya," ujarnya.
Selain itu, Makrab juga mengenalkan mahasiswa baru tentang pengetahuan mengenai kehidupan di kampus seperti etika, disiplin, dan tanggung jawab.
"Contoh kecilnya etika ketika menghadap dosen karena mahasiswa baru masih terbawa masa SMA, sehingga kadang salah bersikap yang membuat kesan pertama kepada dosen kurang baik," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa untuk terlaksananya kegiatan Makrab telah melalui proses panjang dan adanya izin pihak kampus dengan ketentuan-ketentuan yang disepakati bersama.
"Jadi buang anggapan Makrab itu sebuah ajang perpeloncoan atau ajang balas dendam, jangan cuma dengar katanya tapi ikuti prosesnya, karena Makrab bisa menjadi salah satu kenangan indah untuk dikenang," paparnya.
ADVERTISEMENT
---
Laporan reporter Lampung Geh Rafika Restiningtias Editor : M Adita Putra