Dituduh Bawa Pistol ke Istana Negara, Ini Klarifikasi Gita Puspita

Konten Media Partner
25 Oktober 2022 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
Gita Puspita (24), Warga Bandar Lampung yang dituduh sebagai wanita bercadar yang bawa pistol ke Istana Negara. | Foto: Ist
zoom-in-whitePerbesar
Gita Puspita (24), Warga Bandar Lampung yang dituduh sebagai wanita bercadar yang bawa pistol ke Istana Negara. | Foto: Ist
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Lagi-lagi, warga asal Lampung dituduh sebagai pelaku tindak pidana. Padahal, pemilik nama masih berada di Lampung sembari melakukan aktivitas biasa.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, Try Setia Budi Purwanto (26), warga asal Kampung Lembasung, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung dituduh sebagai salah satu pelaku pengeroyokan Ade Armando di Jakarta pada Senin (11/4).
Hari ini, Gita Puspita (24) warga Kelurahan Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, dituduh sebagai wanita bercadar yang hendak menerobos istana sambil bawa pistol, Selasa (25/10).
Gita ikut kaget, setelah polisi datang ke tempat kerjanya mencari-cari dirinya. "Saya berangkat ngajar jam 7 sampai jam 17.30 sore, yang begitulah setiap harinya, polisi datang nanya-nanya saya," kata Gita.
Ia syok mendengar kabar bahwa dirinya dianggap sebagai wanita yang menerobos Istana Negara. Gita juga langsung disuruh pihak yayasan untuk pulang ke rumah untuk memenangkan diri.
ADVERTISEMENT
"Saya pulang untuk menenangkan diri, ada dari Polsek Tanjung Karang Barat juga sudah datang memastikan saya ada dirumah," lanjut Gita.
Gita juga mengungkapkan, ia tak pernah memberikan KTP ke siapa pun atau kemanapun.
"Daftar kerja di mana-mana gak pernah, mau main jauh dari rumah aja saya gak berani," papar Gita.
Gita juga heran data dirinya tersebar di media sosial maupun online. Ia juga berharap hal ini tidak pernah terjadi lagi.
Sementara itu, Lurah Gedung Air, Sahril Iskandar mengatakan bahwa ia memastikan Gita adalah warganya dan beberapa hari ini berada di rumah dan bekerja.
"Kita pastikan yang bersangkutan ada di Bandar Lampung dan aktivitas kesehariannya mengajar," kata Sahril. (*)