Bendungan Way Tulangreng di Lampung Selatan Tak Terurus Usai Jebol 5 Tahun Lalu

Konten Media Partner
4 Mei 2024 18:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Bendungan Way Tulangreng didesa Kertosari, Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan. | Foto : Ist
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Bendungan Way Tulangreng didesa Kertosari, Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan. | Foto : Ist
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Lampung Selatan - Warga Kecamatan Tanjung Sari tapatnya di Desa Kertosari dan Desa Mulyosari keluhkan Bendungan Way Tulangreng yang jebol dari Tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan masyarakat, Bendungan Way Tulangreng yang berlokasi di desa Kertosari telah dibangun sejak Tahun 2003, namun pada Tahun 2019 aliran sungai pada bendungan tersebut telah jebol sehingga tidak lagi mengikuti arus yang telah dibuat.
Anggota DPRD Kabupaten Lampung Selatan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hamdani menyampaikan, bahwa dirinya telah menyampaikan keluhan masyarakat setempat saat pembahasan LKPJ 2023.
Anggota DPRD Kabupaten Lampung Selatan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hamdani. | Foto : Instagram Hamdani_lamsel
"Mewakili masyarakat Kecamatan Tanjung Sari di Desa Kertosari dan Mulyosari, sangat berharap kepada pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk bisa melakukan renovasi bendungan tersebut," ungkapnya pada Lampung Geh, Sabtu (4/5).
Dia mengatakan, bahwa aliran sungai yang sudah tidak melewati bendungan yang dibuat ini telah merugikan para petani.
"Harusnya air tersebut dapat dimanfaatkan untuk irigasi pertanian namun akhirnya tidak dapat dimanfaatkan karena alirannya sudah jebol," kata Hamdani
ADVERTISEMENT
"Ditambah lagi ketika musim kemarau ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat," tambahnya
Hamdani berharap kepada dinas PU, dinas pertanian dan pemerintah kabupaten Lampung Selatan, agar dapat melakukan renovasi bendungan tersebut, karena ada ratusan petani dengan ribuan hektare sawah yang membutuhkan aliran sungai ini. (Cha/Put)