Yuk, Berkenalan dengan Burung-burung Tercepat di Dunia (Part 2)

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
12 Juli 2020 13:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada bagian pertama, kalian sudah mengetahui beberapa burung yang termasuk dalam hewan udara tercepat, seperti elang peregrine atau alap-alap Kawah, elang emas, kapinis jarum asia, alap-alap walet dan burung fregat atau cikalang. Nah, berikut adalah beberapa burung dan unggas terbang lainnya yang juga mempunyai kecepatan luar biasa.
ADVERTISEMENT

Elang Gir (Gyrfalcon)

Gyrfalcon atau Elang Gyr | Gambar oleh skeeze dari Pixabay
Elang gyr adalah elang terbesar di dunia. Elang ini biasanya berburu burung di tempat terbuka. Kebanyakan elang gyr berburu burung arktik, tetapi mereka juga memangsa banyak spesies burung lainnya, termasuk belibis, jaeger (camar-kejar arktika), camar, dara laut, fulmar, auk, burung pegar, elang, burung hantu, burung gagak, dan beberapa spesies burung lainnya. Ia juga bisa berburu mamalia sebesar kelinci.
Saat mencari mangsa, elang gyr akan terbang tinggi dan dengan cepat menukik mangsanya dari atas. Elang dengan nama ilmiah Falco rusticolus ini diyakini mempunyai kecepatan hingga 90 mph (145 km/jam) saat terbang dan 150 mph (241 km/jam) ketika terjun ke bawah.

Spur-winged Goose

Spur-winged_Goose saat terbang di udara | Gambar oleh Dick Daniels dari wikimedia commons.
Spur-winged goose (Plectropterus gambensis) merupakan unggas air berleher panjang. Angsa ini umumnya memiliki bulu berwarna hitam dan terdapat bercak putih pada wajah dan sayapnya.
ADVERTISEMENT
Spur-winged goose adalah unggas air terbesar di Afrika dan angsa terbesar di dunia. Sebagian besar angsa ini mencari makan di lahan basah dan padang rumput, tetapi ketika terbang, ia akan terbang dengan kecepatan tinggi, yaitu mencapai 88 mph (142 km/jam).

Red-Breasted Merganser (Merganser Berdada Merah)

Merganser berdada merah saat sedang berenang di danau | Gambar oleh Ray Miller dari Pixabay
Merganser berdada merah merupakan bebek dengan kepala yang sangat khas karena bulu runcingnya. Bebek selam ini memiliki tubuh yang besar dan ramping, dengan leher dan paruh yang panjang. Merganser berdada merah diketahui mampu terbang dengan kecepatan 81 mph (130 km/jam), tetapi mereka memerlukan bantuan untuk mencapai langit.
Menurut Cornell Lab of Ornithology, untuk dapat terbang, bebek dengan nama ilmiah Mergus serrator ini harus berlari terlebih dahulu. Merganser Berdada Merah memiliki kaki yang terletak di bagian belakang, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk berjalan, tetapi anatomi yang dimiliki mempermudah mereka ketika menyelam.
ADVERTISEMENT

Grey-headed Albatross (Albatross berkepala abu-abu)

elang berkepala abu-abu saat sedang melintasi samudera | Gambar oleh Gregory "Slobirdr" Smith dari wikimedia commons.
Peneliti Perancis dan Inggris yang bekerja di sub-Antartika mencatat bahwa seekor elang berkepala abu-abu terbang dengan kecepatan rata-rata mencapai 78,9 mph (127 km/jam) selama perjalanan mencari makan.
Dalam laporan yang diterbitkan di jurnal The Auk, peneliti mengatakan bahwa saat badai Antartika, elang laut ini dapat mempertahankan kecepatannya selama hampir sembilan jam, tanpa istirahat.
Meskipun kecepatan tinggi dan terjadi badai laut, elang dengan nama ilmiah Thalassarche chrysostoma ini tetap berhasil menemukan dan menangkap mangsanya sama seperti pada kondisi cuaca normal.

Common swift (Kapinis)

Common Swift (Apus apus) ketika sedang terbang menuju sarang | Gambar oleh AlexeySokolov1971 dari wikimedia commons
Kapinis merupakan salah satu spesies burung yang berukuran lebih besar dan lebih panjang dari burung layang-layang, dengan bulu gelap dan sayap kaku yang kuat. Selain itu, para ilmuwan mencatat bahwa kapinis adalah salah satu hewan udara dengan kemampuan terbang yang cepat.
ADVERTISEMENT
Pada 2009, para peneliti dari Lund University di Swedia selatan menggunakan radar pelacak untuk mengikuti pergerakan cepat kapinis selama migrasi di musim semi, saat istirahat musim panas dan migrasi musim gugur. Mereka menemukan bahwa burung dengan nama ilmiah Apus apus ini, mampu terbang dengan kecepatan maksimal mencapai 69,3 mph (111,6 km/jam).
Tidak hanya itu saja, kapinis juga dapat bertahan di udara selama 10 bulan tanpa sekali pun mendarat. Kemampuan terbangnya ini mengalahkan jenis kapinis lainnya, Tachymarptis melba, yang bisa terbang 6 bulan tanpa henti. Kedua jenis kapinis ini dapat terbang dari Eropa ke Afrika saat pergantian musim.
Sumber:
https://www.treehugger.com/fastest-birds-5070090
https://www.allaboutbirds.org
https://ebird.org/home