Mengapa Kita Tertarik pada Kisah Nyata Kriminal dan Psikopat?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
10 Agustus 2020 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika melihat headline tentang dokumenter kriminal, tidak jarang di antara kita langsung mengunjungi laman tersebut. Jumlah tayangan video yang menayangkan kisah nyata kejahatan seorang psikopat juga hampir selalu tinggi. Kisah kriminal yang diceritakan dalam sebuah utas di media social juga tak jarang selalu menjadi trending, dengan tingkat interaksi/engagement yang tidak rendah. Mengapa minat orang-orang terhadap kisah psikopat dan kisah nyata sebuah kriminal sangat tinggi? Padahal kisah-kisah tersebut cukup sadis dan mengerikan untuk disimak. Mengapa bisa begitu? Simak alasannya dalam ulasan di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Hal normal, kok! Tapi..
Dr. Michael Mantell, seorang mantan kepala psikologi dari Kepolisian San Diego, dalam sebuah interview mengatakan bahwa bukanlah hal aneh jika manusia tertarik pada kisah nyata sebuah kejahatan atau kriminal. Hal itu menandakan bahwa seseorang dalam kondisi normal dan sehat. Namun tentu hal tersebut tentu ada batasannya. Jika yang seseorang lakukan hanya membaca kisah kejahatan dan psikopat saja, kemudian yang ia lakukan hanya membicarakan tentang kisah psikopat tersebut, memiliki poster dan mengoleksi kliping beritanya di dinding kamarnya, maka hal itu perlu dikhawatirkan. Karena hal itu sudah berlebihan.
Mengapa Kita Tertarik Pada Kisah Nyata Kriminal dan Psikopat? | Pxfuel
Psikopat terlihat karismatik
Salah satu ciri khas yang menonjol dari seorang psikopat adalah bahwa mereka memiliki glibness dan superficial charm yang artinya “pesona fasih dan dangkal”. Pesona ini memungkinkan psikopat untuk memulai dan melancarkan pembicaraan dengan siapa pun yang mereka sukai, memanipulasi dengan lancar dan mulus, dan keluar dari situasi yang dianggap merugikan keberadaan mereka. Pesona fasih dan dangkal akan memancarkan karisma dan kehangatan seorang psikopat, membuat orang yang diajak bicara terpikat pada mereka setidaknya pada pertemuan pertama.
ADVERTISEMENT
Hal itulah yang membuat kita tertarik pada −misalnya− kehidupan seorang pembunuh berantai. Karena dibalik “karisma dan kehangatan” seseorang, ternyata orang tersebut tega membunuh banyak orang.
Manusia cenderung lebih memperhatikan hal-hal yang bisa merugikan hidup mereka
Psikologi memainkan peran yang besar dalam kehidupan seorang manusia, mengapa kita menyukai atau membenci sesuatu, dan tak terkecuali mengapa kita tertarik dengan cerita criminal. Ketika berhadapan pada potensi ancaman yang dapat merugikan kehidupannya, maka secara normal manusia akan memberikan perhatian ekstra pada hal-hal tersebut. Ketika melihat sebuah bencana atau tragedi, maka manusia akan secara naluriah terpacu untuk mempersiapkan diri dan membuat pertahanan diri.
Sebuah studi tahun 2008 mengenai The negativity bias in social-emotional development, yang diterbitkan oleh American Psychological Association, menemukan bahwa manusia lebih bereaksi dan belajar lebih banyak dari pengalaman negatif daripada pengalaman positif. Psikolog menggunakan istilah bias negatif untuk menjelaskan bahwa manusia secara otomatis cenderung memberikan perhatian ekstra pada peristiwa dan informasi negatif daripada peristiwa dan informasi positif.
ADVERTISEMENT
Rasa ingin tahu dan ingin mengungkap teka-teki
Alasan paling sederhana mengapa kita menyukai kisah kejahatan adalah, karena manusia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan manusia menyukai teka-teki. Ketika menonton film dokumenter kehidupan seorang pembunuh misalnya, kita ingin tahu seperti apa psikologi pembunuh tersebut, siapa orang tersebut, apa yang ada di dalam pikirannya, dan sederet pertanyaan lainnya.
Kisah nyata kriminal yang diceritakan secara detail juga seperti teka-teki sehingga memicu otak kita untuk bekerja. Dengan menyimak kisah tersebut, seseorang merasa seperti detektif yang dihadapkan pada situasi yang menantang, dan hal ini merangsang otak untuk bekerja.
Memicu adrenalin dan rasa ketagihan
Kisah nyata criminal dan lika-likunya yang diceritakan secara detail akan membuat adrenalin kita mengalir dan akan mengaktifkan bagian otak yang biasanya tidak terstimulasi. Kondisi ini memicu sebuah perasaan tertentu yang bisa membuat seseorang ketagihan. Kondisi ini juga membuat seseorang menikmati aliran adrenalin dari sebuah kisah nyata yang menakutkan tanpa membahayakan diri sendiri. Dalam wawancara dengan Psychology Today, seorang profesor sosiologi dan kriminologi Scott Bonn, mengatakan bahwa masyarakat tertarik pada cerita-cerita menegangkan karena hal ini memicu emosi paling dasar dan kuat dalam diri manusia, yaitu rasa takut.
ADVERTISEMENT
Sumber:
https://bigthink.com/
https://www.mentalfloss.com/