Goals di Tahun yang Baru: Mengurangi Jejak Karbon

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
17 Desember 2020 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahun akan segera berganti, tidakkah kamu mau mengubah gaya hidup dan mulai beraksi untuk bumi yang lebih baik? Yuk, kenali jejak karbon!
ADVERTISEMENT
Apa itu jejak karbon?
Jejak karbon −carbon footprint− adalah jumlah total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia sehari-hari. Gas rumah kaca tersebut adalah termasuk karbon dioksida, metana, dinitrogen oksida, gas fluorocarbon, yang dapat menyebabkan pemanasan global.
Beberapa contoh aktivitas tersebut adalah 1) pembakaran bahan bakar fosil (kendaraan bermotor, produksi pabrik, gas, listrik); 2) aktivitas peternakan dan perkebunan (menghasilkan metana); dan 3) alih fungsi lahan hijau menjadi lahan terbangun atau pertanian.
Seperti dilansir pada situs nature.org, rata-rata jejak karbon per orang secara global adalah mendekati 4 ton per tahun. Sementara itu rata-rata untuk satu orang di Indonesia diperkirakan mencapai 2.5 ton per tahun. Sedangkan rata-rata jejak karbon per orang tertinggi adalah Amerika Serikat sebesar 16 ton per tahun. Total perhitungan jejak karbon tersebut adalah angka rata-rata per kapita, artinya angka jejak karbon yang sesungguhnya bisa lebih tinggi.
Ilustrasi jejak karbon | Image by Gerd Altmann from Pixabay
Mengapa jejak karbon penting?
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya apa yang manusia lakukan di bumi haruslah dibarengi dengan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. Jika lingkungan rusak, maka usaha untuk mengembalikan ke kondisi semula tidaklah mudah. Pemanasan global dan perubahan iklim contohnya, adalah hal yang sulit untuk diubah.
Namun begitu, bukan berarti manusia tidak bisa melakukan apa-apa. Setiap aksi dan perubahan kecil manusia, akan berdampak besar pada lingkungan. Dengan mengubah gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, maka manusia mampu menyelamatkan bumi dan lingkungan.
Pola dan gaya hidup tidak hanya diterapkan pada satu individu saja, namun bisa diterapkan untuk keluarga dan bahkan organisasi dan perusahaan. Saat ini sudah banyak konsumen dan investor yang tertarik pada perusahaan yang transparan mengenai emisi dan limbah dari produk mereka. Survey YouGov tahun 2019 menemukan bahwa sekitar dua pertiga (67%) konsumen mendukung gagasan pelabelan produk yang menunjukkan bahwa produk dibuat dengan komitmen untuk menghitung dan mengurangi jejak karbon.
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara menghitung jejak karbon?
Estimasi jejak karbon yang dihasilkan dari ativitas sehari-hari dapat dihitung dengan kalkulator seperti yang dibuat pada situs ini. Untuk memperhitungkan jejak karbon diperlukan diketahui beberapa hal seperti: 1) kira-kira jarak yang ditempuh ketika menggunakan kendaraan seperti mobil, bus, kereta, atau pesawat, 2) penggunaan energy/listrik di rumah, 3) berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk belanja, dan 4) pola konsumsi dan diet.
Gaya hidup ramah lingkungan
Mengubah gaya hidup yang lebih ramah lingkungan tidak sesulit yang dibayangkan. Hidup ramah lingkungan juga tidak harus dilakukan dengan aksi besar-besaran. Gaya hidup ramah lingkungan dan berkelanjutan bisa dimulai dari hal-hal kecil yang sering kita anggap remeh. Poin terpentingnya adalah lakukan saat ini juga, jangan ditunda-tunda.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah tips gaya hidup ramah lingkungan:
1. Ambil secuknya, makan dihabiskan
Tahukah kamu bahwa sampah makanan yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia adalah sebesar 13 juta ton per tahun? Jika jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah sebanyak 260 juta orang, maka diperkirakan tiap satu orang telah menyia-nyiakan makanan sebanyak 50 kg per tahun!
2. Turn it off!
Membiarkan perangkat elektronik (tv atau laptop) dalam keadaan standby akan memakan energy listrik yang lebih banyak. Maka matikan perangkat elektronik yang telah selesai digunakan untuk menghemat energy.
3. Kurangi penggunaan barang/plastik sekali pakai
Membawa tempat minum dan makan sendiri, membawa tas belanja sendiri, mengurangi jajan yang dibungkus dengan plastik sekali pakai, menggunakan popok/pembalut yang reuseable, adalah hal yang sering diremehkan. Coba hitung sudah berapa barang/plastik sekali pakai yang kamu gunakan hari ini. Berani untuk menguranginya?
ADVERTISEMENT
4. Menggunakan transportasi dengan bijak
Menggunakan transportasi massal, bersepeda untuk sekolah dan bekerja, diet pesawat transit, adalah beberapa tips untuk mengurangi emisi karbon.
Yuk, mulai bertanggung jawab atas jejak karbon yang kita tinggalkan :)