5 Museum Kebencanaan di Indonesia

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
15 Februari 2019 11:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber gambar: Pixels (ilustrasi museum).
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar: Pixels (ilustrasi museum).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mempelajari sejarah terutama mengenai sejarah kebencanaan. Salah satunya dengan mengunjungi museum.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, dari museum banyak ilmu pengetahuan yang disajikan secara menarik dan menyenangkan.
Di Indonesia sendiri juga ada beberapa Museum Kebencanaan yang bisa memperkaya pengetahuan kita, lho.
Yuk kita tengok beberapa Museum Kebencanaan yang ada di Indonesia.
1. Museum Tsunami Aceh
Museum yang diresmikan pada Februari 2008, di Kota Banda Aceh ini merupakan musem yang menjadi pengingat peristiwa Tsunami Aceh pada Desember 2004.
Museum ini memiliki arsitektur sangat khas dan penuh makna serta filosofi atas peristiwa tsunami serta kultur masyarakat Aceh di setiap bagian dan bentuk bangunannya.
Berdiri dengan luas 2.500 meter persegi dan terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, bangunan museum yang terdiri dari dua lantai memiliki dinding dengan relief geometris.
ADVERTISEMENT
Lantai 1 museum menyajikan pameran yang berkaitan dengan proses terjadinya tsunami dari awal hingga pasca tsunami terjadi.
Pengunjung dapat melihat dokumentasi yang dikumpulkan pasca terjadinya tsunami, termasuk foto-foto kondisi kota Banda Aceh, dan diorama kapal PLTD Apung yang terdampar di Punge Blang Cut.
Lantai 2 museum berisikan perpustakaan, ruang alat peraga dan ruang Empat Dimensi.
Tak hanya itu, museum ini juga dilengkapi dengan video simulasi 4D dari gerakan lempeng tektonik di sekitar Pulau Sumatera. Video tersebut juga meliputi proses terjadinya tsunami.
2. Museum Gunung Merapi, Yogyakarta
Museum yang terletak di Kaki Gunung Merapi dan secara literal mengambil bentuk benar-benar seperti Gunung Merapi tersebut memiliki luas bangunan sekitar 4.470 meter.
ADVERTISEMENT
Museum Gunung Merapi ini juga tak hanya menyajikan informasi tentang gunung api di Indonesia, tetapi juga banyak informasi dan pengetahuan terkait bencana geologi lain serta aspek ilmiah maupun sosial budaya yang berkaitan dengan gunung api.
Museum ini juga menyajikan foto-foto pasca kejadian erupsi gunung merapi yang terkenal dengan banjir lahar dan serangan 'wedush ghembel' atau guguran awan panas.
3. Museum Dokumenter Kebencanaan, Sleman
Museum yang diresmikan pada tanggal 26 Februari 2016 ini merupakan museum yang diprakarsai secara kolektif oleh warga.
Terletak di Dusun Srodokan/Gungan, Kelurahan Wukisari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, museum ini menjadi pengingat peristiwa Erupsi Merapi pada tahun 2010 yang menghancurkan desa.
Berlokasi di bangunan warga hunian tetap, museum dimaksudkan untuk menangkap suasana pasca erupsi secara autentik.
ADVERTISEMENT
Sebagai sumber informasi, dipamerkan foto-foto dokumentasi sebelum terjadinya erupsi, selama proses erupsi dan setelah erupsi terjadi.
Museum Dokumenter Kebencanaan di Sleman ini juga menampilkan alat-alat komunikasi yang digunakan pada saat itu, serta beberapa alat ukur curah hujan dan pendeteksi gempa.
4. Museum Geologi Bandung
Museum yang terletak di Kota Bandung ini mungkin tidak tepat rasanya jika diklasifikasikan sebagai Museum Kebencanaan.
Namun informasi yang disajikan tentunya tidak kalah mengedukasi pengunjung untuk lebih tanggap terhadap bencana, terutama bencana yang ditimbulkan oleh kegiatan-kegiatan geologi seperti gempa bumi, gunung meletus ataupun tsunami.
Koleksi Museum Geologi Bandung terbagi menjadi 4 ruang peraga berbeda yakni: Ruang Geologi Indonesia, Ruang Sejarah Kehidupan, Ruang Sumber Daya Geologi dan Ruang Manfaat dan Bencana Geologi.
ADVERTISEMENT
5. Museum Geopark Batur
Museum yang terletak di kawasan Geopark Batur, Bali ini diresmikan pada tanggal 1 April 2016.
Dengan paparan menarik, ruang peraga serta diorama, museum ini menampilkan koleksi yang mewakili Geopark Batur yakni keanekaragaman hayati, keanekaragaman geologi dan keanekaragaman budaya.
Pengunjung kemudian diajak untuk melihat dan belajar mengenai sejarah erupsi Gunung Batur yang pada saat ini terdapat Kaldera II di dalam Kaldera I yang menjadi Danau Batur. Kedua kaldera tersebut diperkirakan terbentuk dari dua letusan yang berbeda.
Sumber:
https://museum.geology.esdm.go.id
https://iariadi.web.id/tag/museum-dokumenter-kebencanaan/
https://www.baturglobalgeopark.com/index.php/