Sindrom Asherman, Kondisi Langka pada Rahim yang Bikin Susah Hamil

28 Desember 2023 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi masalah rahim bikin susah hamil. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masalah rahim bikin susah hamil. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kondisi rahim yang sehat menjadi penentu keberhasilan kehamilan. Namun, sayangnya masalah bisa saja terjadi pada rahim hingga menghambat proses atau bahkan mencegah kehamilan itu.
ADVERTISEMENT
Penyakit yang disebut sindrom asherman merupakan kondisi langka yang bisa memengaruhi sistem reproduksi perempuan. Mengutip Cleveland Clinic, perempuan dengan sindrom asherman memiliki jaringan parut atau perlengketan jaringan di leher rahim.
Jaringan parut sendiri adalah kumpulan sel yang terbentuk untuk menutupi suatu area –biasanya bekas luka– di rahim akibat operasi. Namun pada sindrom asherman, jaringan parut bisa muncul dengan sendirinya akibat infeksi dan efek dari pengobatan penyakit berat seperti kanker.
Ilustrasi Masalah Rahim. Foto: Getty Images
Kendati demikian, sindrom asherman bukanlah suatu kondisi genetik yang bisa diturunkan. Perempuan dengan kondisi ini biasanya mengalami beberapa gejala yang bisa di waspadai, seperti:
-Menstruasi yang sangat ringan (hypomenorrhea)
-Tidak menstruasi sama sekali dalam beberapa siklus (amenorrhea)
-Mengalami pendarahan tidak normal di luar siklus menstruasi
ADVERTISEMENT
-Sering kram dan nyeri panggul tanpa penyebab yang jelas
Dalam beberapa kasus, seseorang dengan sindrom asherman juga tidak mengalami gejala apa pun dan masih menstruasi dengan siklus yang normal. Karenanya, lebih banyak kasus sindrom asherman terdeteksi setelah pemeriksaan mendalam dan USG.
Ilustrasi rahim Foto: Shutter Stock
Penumpukan jaringan parut akibat sindrom asherman biasanya membatasi ruang di dalam rahim hingga menghalangi jalan di leher alat reproduksi tersebut. Oleh karenanya, perempuan memiliki peluang yang sangat sedikit untuk hamil. Bila seseorang berhasil hamil dengan kondisi ini, dalam kebanyakan kasus justru berakhir dengan keguguran berulang yang menyakitkan.
Dikutip dari Healthline, perempuan dengan sindrom asherman yang berhasil hamil juga berisiko mengalami plasenta akreta dan plasenta previa. Plasenta akreta merupakan kondisi saat plasenta terlalu menempel ke dinding rahim yang membuat kehamilan berisiko tinggi. Sementara itu, plasenta previa terjadi ketika plasenta menghalangi serviks sehingga bisa menyebabkan pendarahan hebat saat hamil dan melahirkan.
ADVERTISEMENT