Penulis Annie Ernaux Jadi Perempuan Prancis Pertama yang Sabet Nobel Sastra 2022

12 Oktober 2022 10:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemenang Anugerah Nobel Sastra 2022 Novelis Prancis Annie Ernaux berbicara selama konferensi sastra di pusat The Villa Albertine di New York City. Foto: Andrea RENAULT / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemenang Anugerah Nobel Sastra 2022 Novelis Prancis Annie Ernaux berbicara selama konferensi sastra di pusat The Villa Albertine di New York City. Foto: Andrea RENAULT / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prancis tengah diselimuti rasa bangga. Seorang penulis dan tokoh feminis prominen Prancis, Annie Ernaux (82), menyabet penghargaan Nobel Sastra 2022. Annie pun menjadi perempuan Prancis pertama yang memenangi anugerah bergengsi di bidang kesusastraan ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, pengumuman kemenangan Annie diumumkan oleh Nobel pada Kamis (6/10) lalu. Kemudian, pada Senin (10/10), ketika dirinya hadir di acara kebudayaan di toko buku Albertine, New York, Annie mendapatkan standing ovation dari sekitar 300 orang yang hadir.
Menurut para juri, Annie dianugerahi Nobel Sastra 2022 berkat “Keberanian dan ketajamannya dalam menyingkap akar, pengasingan, dan pembatasan secara kolektif atas kenangan pribadi.”
Merespons penghargaan bergengsi yang diterimanya, Annie mengatakan bahwa anugerah Nobel Sastra ini menciptakan tanggung jawab baginya untuk melanjutkan perjuangan melawan ketidakadilan di kehidupan bermasyarakat.
Pemenang Anugerah Nobel Sastra 2022 Novelis Prancis Annie Ernaux berbicara selama konferensi sastra di pusat The Villa Albertine di New York City. Foto: Andrea RENAULT / AFP
“Saya tidak merasa bahwa saya pemberani. Ini bukanlah keberanian, ini adalah keharusan. Sastra tidak mampu berdampak secara langsung, tetapi saya merasakan perlunya mempertahankan perjuangan untuk hak-hak perempuan dan mereka yang tertindas,” kata Annie kepada wartawan di Paris, Kamis (6/10), dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Annie Ernaux terkenal dengan karya-karya autobiografi yang merekam kehidupan sehari-hari di Prancis serta karya non-fiksi. Ia sudah menulis lebih dari 20 buku, yang menurut AFP, menyajikan gambaran mengenai kehidupan sosial dalam masa modern Prancis, termasuk kehidupannya sebagai seorang perempuan di Prancis.
Dikutip dari The Guardian, ketua komite Nobel Anders Olsson mengungkapkan bahwa karya-karya Ernaux mampu menangkap kisah dari berbagai sudut pandang berbeda.
“Ernaux, secara konsisten dan dari berbagai sudut pandang berbeda, mengusut sebuah kehidupan yang ditandai oleh disparitas kuat mengenai gender, bahasa, dan kelas sosial,” ucap Anders Olsson.
Nobel juga mendeskripsikan karyanya sebagai “tanpa kompromi dan ditulis dalam bahasa yang jelas dan nyata.”
Buku-buku karya penulis Prancis Annie Ernaux dipajang di Akademi Swedia setelah pengumuman bahwa Ernaux tahun ini adalah pemenang Anugerah Nobel Sastra 2022 di Akademi Swedia di Stockholm. Foto: Jonathan NACKSTRAND / AFP
“Dan ketika ia [Annie], dengan keberanian luar biasa dan ketajaman mengungkap penderitaan dari pengalaman hidup dalam kelas sosial, mendeskripsikan rasa malu, penghinaan, rasa iri atau ketidakmampuan untuk melihat siapa dirimu yang sebenarnya, ia telah berhasil mencapai sesuatu yang patut dikagumi dan abadi,” ucap institusi Nobel, sebagaimana dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Annie menjadikan pengalaman pribadinya sebagai sumber dari karya-karya sastranya yang legendaris. Ia pun menjadi pionir dari genre sastra Autofiction, yakni memberikan narasi pada pengalaman kehidupan nyata.
Sebagai seorang perempuan yang tumbuh dari kelas pekerja hingga menjadi tokoh prominen dalam kesusastraan, Annie secara kritis berhasil menangkap struktur sosial yang ada serta emosi yang rumit ke dalam karya tulis.
Annie menjadi salah satu dari delapan perempuan yang dianugerahi penghargaan Nobel tahun ini. Sejak lama, perempuan memang kurang terepresentasi dengan baik di bawah Penghargaan Nobel, mengingat jumlah perempuan yang berhasil menyabet anugerah ini jauh lebih sedikit ketimbang laki-laki.
Di tahun ini, ia juga menjadi perempuan Prancis pertama yang menyabet Nobel Sastra 2022, dan orang Prancis ke-16 yang memenangi Nobel di bidang ini. Prancis pun menjadi negara dengan jumlah pemenang Nobel Sastra terbanyak saat ini.
Annie Ernaux setelah dianugerahi Prix Renaudot pada a2 November 1984. Foto: Pierre GUILLAUD / AFP

Profil singkat Annie Ernaux

Lahir di Lillebonne, Prancis, pada 1 September 1940, Annie tumbuh besar sebagai seorang penulis dari kelas pekerja di kota Yvetot, Normandy. Ia berkuliah di Rouen University dan mengajar di sekolah menengah setelah lulus. Lalu, pada 1977–2000, ia menjadi seorang pengajar di Centre National d’Enseignement par Correspondance.
ADVERTISEMENT
Ia debut dengan novel bertajuk Les armoires vide (Cleaned Out dalam bahasa Inggris) pada tahun 1974. Karya autobiografi tersebut menceritakan soal pahitnya aborsi yang ia lakukan ketika dirinya masih duduk di bangku sekolah. Aborsi tersebut pun ia sembunyikan dari keluarganya.
Kemudian, buku keempatnya yang bertajuk La Place (A Man’s Place dalam bahasa Inggris) pada 1983 menjadi hit. Buku tersebut berpusat pada kisah mengenai ayahnya dan lingkungan sosialnya yang akhirnya membentuk kepribadian sang ayah.
Lalu, pada 1987, ia menulis buku bertajuk A Woman’s Story yang terinspirasi dari kisah sang ibu. Nobel pun menyebut buku ini sebagai penghormatan yang indah untuk seorang perempuan kuat.
Bukunya yang dirilis pada tahun 2008, bertajuk The Years, masuk ke dalam nominasi untuk penghargaan bergengsi di dunia sastra, Man Booker International Prize, pada 2019 lalu. Dalam buku tersebut, Annie menggunakan foto-foto keluarganya hingga potongan-potongan budaya pop untuk mengenang kehidupannya serta mengeksplorasi dampak dari peristiwa besar bersejarah di dunia.
ADVERTISEMENT
Buku terbarunya yang bertajuk Getting Lost diterbitkan pada 2022, menceritakan soal hubungan penuh obsesinya dengan seorang diplomat Rusia. The Guardian mendeskripsikan buku ini sebagai “totem untuk orang-orang dalam cinta; sebuah buku manual untuk mereka mencari pusat diri mereka ketika mereka, seperti Ernaux, tengah tersesat dalam cinta.”