Ilustrasi sendiri

Panduan untuk Anda yang Tinggal Sendirian di Tengah Wabah

17 April 2020 20:04 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sendirian bikin depresi? Foto: Shutterstok
zoom-in-whitePerbesar
Sendirian bikin depresi? Foto: Shutterstok
Wabah corona membuat banyak orang membatasi aktivitasnya di lingkup rumah saja. Hal ini, dalam jangka panjang, bisa menimbulkan masalah. Dari sisi mental, sebagian orang mulai mengalami kesepian kronis. Dari sisi fisik, sebagian orang jadi kurang gerak dan menimbun lemak di tubuh.
Namun, yang lebih bahaya adalah bila seseorang—yang tinggal sendiri itu—mendadak sakit parah tanpa ada orang lain tahu, sehingga minim pertolongan.
Hal tersebut, misalnya, terjadi pada salah satu pegawai kantoran di Jakarta yang meninggal di kamar kosnya tanpa seorang pun tahu. Ia baru ditemukan dua atau tiga hari sesudah meninggal. Dan saksi mengatakan bahwa ia sakit sejak 10 hari sebelumnya.
Faktanya, tak sedikit orang di Jakarta, Jawa, dan wilayah-wilayah lain yang tinggal sendirian di kosan, apartemen, atau rumah kontrakan sebagai perantau. Maka, memastikan diri tetap aman secara mental dan fisik adalah suatu keharusan.
Lantas, apa yang bisa dilakukan? Berikut rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC):

1. Terus terkoneksi dengan orang-orang terdekat

Menelepon sahabat. Foto: Thinkstock
Mereka yang hidup sendiri di masa pandemi harus tetap terkoneksi dengan orang-orang terdekat. Artinya, berkomunikasi secara berkala.
Saling memberi dan bertanya kabar, sekaligus mengecek keberadaan satu sama lain dengan rutin, baik kepada sahabat maupun kerabat dekat.
Beberapa teman mungkin juga hidup sendiri dan mungkin pula membutuhkan perhatian dari orang lain. Manfaatkan aplikasi chat, video call, dan media sosial dengan bijak untuk mengikis rasa sepi.
“Sepakati waktu ‘check-in’ (berkomunikasi via gadget) dan rasakan keterhubungan dengan orang-orang di sekitar Anda,” ujar Rosie Weatherly dari Mind, lembaga amal di bidang kesehatan mental yang berbasis di Inggris, kepada BBC.

2. Simpan kontak call center atau hotline corona

Hotline corona. Foto: Shutterstock
Bila timbul gejala batuk-batuk, demam, dan lain-lain serta ingin mengetahui informasi akurat soal COVID-19, hubungi call center corona nasional di nomor 119 ext 9 dan chatbot WhatsApp di nomor 081113339900.
Bisa juga menghubungi call center corona di masing-masing daerah yang ada dalam collection di bawah ini:

3. Jaga kebersihan diri dan tempat tinggal

Bersih-bersih, jangan jorok. Foto: Shutterstock
Hidup sendiri tanpa keluarga di sekitar atau teman sekamar, tak otomatis membuat seseorang aman dari penularan corona. Setiap orang perlu tetap mempraktikan kebersihan dasar sebagai langkah pencegahan penularan corona.
Waspada corona. Ilustrasi: Dimas/kumparan
Tak kalah penting adalah membersihkan tempat tinggal secara teratur, terutama mengelap permukaan barang yang sering disentuh seperti telepon genggam, gagang pintu, keyboard komputer, serta meja kerja.

4. Tetap aktif di rumah

Mengikuti tutorial senam. Foto: Shutterstock
Sebisa mungkin lakukan kegiatan yang membuat tubuh dan pikiran nyaman. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan ialah menonton film, membaca buku, mendengarkan musik, dan mengakses konten positif di media sosial.
CDC juga menghimbau untuk selalu mengkonsumsi makanan sehat dan seimbang, serta banyak minum air putih. Perhatikan durasi tidur, serta lakukan olahraga teratur. Bisa juga melakukan gerakan olah tubuh seperti peregangan otot, pengaturan pernapasan, atau bermeditasi.

5. Bijak dalam mengkonsumsi informasi

Pilah dan pilih. Foto: Shutterstock
Berbagai informasi seputar virus corona beredar pesat di lini masa media sosial. Banjir informasi tersebut perlu dipilah agar kita tak termakan hoaks yang bisa membuat kondisi mental memburuk.
Jika anda mudah merasa cemas setelah menyimak berita-berita soal corona, batasi diri dari paparan informasi tersebut. Para ahli kesehatan menyarankan agar kita menyimak perkembangan berita virus corona—yang sangat dinamis—dalam batas wajar.
Hindari informasi penuh spekulasi dan obrolan konspiratif di grup-grup chat maupun media sosial. Pilih informasi dan berita dari sumber terpercaya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten