Grab Role Model Hari Kartini 2023

Pandangan Pimpinan Grab Indonesia soal 'Beban' Dobel Perempuan saat Ramadhan

21 April 2023 11:14 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia. Foto: Panji Indra, Stylist: Anantama Putra
zoom-in-whitePerbesar
Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia. Foto: Panji Indra, Stylist: Anantama Putra
Jika berbicara soal tantangan yang dihadapi perempuan di kehidupan keluarga dan masyarakat, rasanya tidak akan ada habisnya. Di rumah, perempuan dituntut untuk menjadi homemaker, seseorang yang mengurus rumah tangga.
Di saat yang bersamaan, mereka yang meniti karier harus terus berpacu, agar bisa terus maju dan produktif. Belum lagi mereka yang juga sedang menimba ilmu, menjalankan bisnis sampingan untuk menopang ekonomi keluarga, atau juga memiliki tanggung jawab tambahan sebagai pengasuh bagi anggota keluarga lainnya.
Tantangan ini akan menjadi berlipat ganda pada momen-momen khusus seperti di bulan Ramadhan dan momen Lebaran. Ya, dua momen ini memang membawa kehangatan bagi banyak orang, tetapi tidak bisa dipungkiri, tantangan ekstra juga datang pada bulan suci, terutama bagi perempuan.
Fenomena ini tertangkap oleh mata Neneng Goenadi, Country Managing Director of Grab Indonesia. Perempuan yang sudah menakhodai Grab Indonesia sejak 2019 ini memahami berbagai tantangan perempuan di sekitarnya selama Ramadan.
Kepada kumparanWOMAN, Neneng tak cuma bercerita soal tantangan yang dihadapi perempuan di kala Ramadan, tetapi juga peran penting mereka. Neneng mengungkapkan bahwa pekerjaan perempuan jadi bertambah berkali-kali lipat, seperti seorang ibu yang harus bangun lebih pagi buat menyiapkan sahur dan fokus di sore hari untuk menyiapkan buka puasa.
“Peran perempuan itu besar banget dalam kelancaran ibadah di bulan Ramadan dan momen Lebaran. Contohnya, kalau seorang ibu terlambat bangun untuk menyiapkan sahur, anggota keluarga lainnya juga akan terlambat sahur,” ungkap Neneng.
Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia. Foto: Panji Indra, Stylist: Anantama Putra
Selain sebagai seorang ibu rumah tangga, banyak juga ibu yang merangkap perempuan karier, sehingga mereka juga menyeimbangkan tugas di rumah dengan pekerjaan di kantor. Kalau sudah begitu, artinya, tantangan mereka menjadi lebih berlipat lagi.
Nah, bagi Neneng, peran ganda perempuan ini justru berpotensi menjadi tantangan berat. Namun, sebagai seorang pemimpin yang memegang prinsip compassionate leadership alias kepemimpinan berwelas asih, Neneng ingin bisa meringankan beban para perempuan yang bekerja bersamanya di Grab Indonesia.
“Selama Ramadan dan Lebaran, Grab memberikan jam kerja yang lebih fleksibel. Jadi, perempuan, khususnya seorang ibu, bisa punya waktu yang cukup untuk menjalani perannya di rumah. Jam kerja fleksibel ini berupa dua hari dalam seminggu work from home (WFH) atau bekerja dari rumah. Kalau sedang work from office (WFO) atau bekerja dari kantor, karyawan bisa menentukan sendiri jam masuk atau pulang kantor,” papar perempuan lulusan Cleveland State University Amerika Serikat ini.
Meskipun demikian, dukungan dari kantor tidak akan selamanya optimal jika tidak disokong dari dukungan eksternal lainnya.
Bagi Neneng, selain secara pribadi perempuan harus lebih lihai dalam mengatur waktu. Selain itu,dukungan dari keluarga, rekan kerja, dan sesama perempuan juga menjadi solusi untuk meringankan tantangan ekstra para perempuan.

Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, bisakah jadi realita?

Perempuan Indonesia adalah perempuan yang hebat dan luar biasa, tidak ada istilah yang tidak mungkin dan tidak bisa dikerjakan oleh perempuan, asalkan diberikan kesempatan. Hampir setiap perempuan menjalani dua aspek kehidupan yang berbeda, yakni kehidupan profesional dan kehidupan pribadi.
Tak jarang, kesibukan yang dijalani para perempuan justru berujung pada kesulitan menyeimbangkan dua aspek itu. Tapi, apakah keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi itu benar ada? Atau hanya sebatas wacana?
“Keseimbangan ini penting sekali untuk diupayakan, tidak cuma saat Ramadan dan Lebaran saja. Kenapa? Perempuan yang punya peran ganda punya banyak tuntutan berat. Kalau cuma fokus di salah satu aspek saja, nanti performa di aspek lainnya justru menurun," kata Neneng.
Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia. Foto: Panji Indra, Stylist: Anantama Putra.

Kepemimpinan perempuan di Grab dan dukungan untuk perempuan multiperan

Grab Indonesia merupakan salah satu perusahaan teknologi di Tanah Air yang menjunjung tinggi kesetaraan gender. Maka tidak heran, jajaran pimpinan Grab Indonesia didominasi oleh perempuan. Jabatan yang dipegang pun tidak boleh diragukan, mulai dari Country Managing Director, Chief Communications Officer, Country Marketing Head, hingga Director of Business dan Director of Finance.
Neneng Goenadi bersama jajaran kepemimpinan Grab Indonesia yang didominasi oleh perempuan. Foto: Panji Indra
Besarnya partisipasi perempuan di manajemen Grab menghasilkan suara yang lebih beragam dan ramah gender, terutama untuk para karyawan dan mitra perempuan.
Hal ini diakui oleh Neneng. Kepemimpinan perempuan menciptakan lingkungan kerja yang ramah gender, sehingga mereka memahami tantangan ekstra dan peran ganda perempuan. Salah satu contohnya adalah dukungan bagi para karyawan Grab yang sedang hamil dan ibu menyusui baik dari segi fasilitas hingga waktu cuti.
Saidah Anwar, Mitra Pengemudi Grab yang bergabung menjadi mitra sejak 2016 dan merupakan Ketua LadyGrab Jabodetabek. Foto: Panji Indra
Lalu, bagaimana dengan para perempuan multiperan secara umum? Mereka tentunya memiliki tantangan ekstra yang unik dan berbeda, seperti harus melakukan memenuhi kebutuhan sehari-hari di momen Ramadan, di saat yang bersamaan dengan menjalani pekerjaan lainnya.
Sebagai jawaban dari tantangan ekstra tersebut, Neneng menjelaskan, Grab punya banyak layanan yang diciptakan dari sudut pandang perempuan dan ditujukan untuk membantu para perempuan dalam aktivitas hariannya. Layanan tersebut mulai dari GrabMart, GrabFood, GrabExpress sampai GrabJastip.
“Pada akhirnya, berkat layanan teknologi tersebut, para perempuan atau ibu bekerja dapat tetap bekerja dengan baik, tanpa perlu mengesampingkan peran-peran pribadinya,” jelas Neneng.

Hari Kartini di tengah hangatnya suasana Hari Raya

Tahun ini, Hari Kartini jatuh pada momen perayaan Idulfitri. Neneng pun memandang momen ini sebagai hal yang sangat spesial, di mana hari emansipasi perempuan dirayakan bersama hari kemenangan yang penuh sukacita. Bagi Neneng, ini menjadi momen yang pas untuk menyiarkan dukungan kepada perempuan.
“Kami ingin memberikan dukungan kepada sesama perempuan agar mampu menjalankan multiperan, di tengah tantangan ekstra yang dihadapi mereka selama Ramadan dan Lebaran,” kata Neneng.
Menurut Neneng Goenadi, perempuan memiliki kekuatan khas: Mengimbangi otak dengan hati, berorientasi pada detail, dan lihai mengerjakan dua atau lebih pekerjaan secara sekaligus atau multitasking. Karena sudah terbiasanya, kelebihan tersebut kadang terlupakan.
“Grab ingin mengingatkan sesama perempuan untuk memanfaatkannya sebagai 'kekuatan super' khas kita, yang akan memungkinkan kita mencapai begitu banyak hal. Mengingatkan kembali bahwa perempuan semua bisa, dan perempuan bisa semua,” lanjut dia.
Pimpinan Grab Indonesia ini pun menyebut Kartini sebagai sosok yang ia dan Grab Indonesia teladani.
“Kartini mengajarkan kita semua bahwa perempuan bisa memiliki peran ganda, termasuk di masa Ramadan dan Lebaran," ucap Neneng.
“Perjuangan Kartini inilah yang mendorong kami di Grab untuk terus berinovasi melalui teknologi dan memberi dampak positif bagi perempuan, sehingga Grab bisa mencetak lebih dari 50 persen perempuan di posisi kepemimpinan,” tutupnya.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama kumparanWOMAN dengan Grab Indonesia & OVO. Simak kisah menarik lainnya seputar perempuan dan isu multiperan melalui topik #PerempuanSemua
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten