Lipstik Tertua di Dunia Ditemukan di Iran, Usianya Hampir 4 Ribu Tahun

18 Maret 2024 12:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tabung batu ini ditemukan mengandung pigmen yang mungkin merupakan lipstik tertua, kata para peneliti. Foto: M. Vidale, F. Zorzi/Scientific Reports 2023
zoom-in-whitePerbesar
Tabung batu ini ditemukan mengandung pigmen yang mungkin merupakan lipstik tertua, kata para peneliti. Foto: M. Vidale, F. Zorzi/Scientific Reports 2023
ADVERTISEMENT
Lipstik nyatanya bukan produk kosmetik favorit perempuan masa kini saja. Ribuan tahun lalu, masyarakat zaman kuno ternyata juga memiliki lipstik merah, Ladies. Baru-baru ini, arkeolog berhasil mengidentifikasi artefak purbakala yang diduga merupakan pewarna bibir di wilayah tenggara Iran.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Washington Post, penemuan tersebut dipublikasikan ke jurnal ilmiah Scientific Reports pada 1 Februari lalu. Para arkeolog menemukan sebuah botol kecil terbuat dari batu berhiaskan ukiran di Jiroft, Iran. Botol kecil tersebut diperkirakan berasal dari tahun 1936 hingga 1687 SM (sebelum masehi), alias pada Zaman Perunggu.
Tujuh peneliti studi tersebut mengungkap, botol batu kecil tersebut berisi bubuk dengan pigmen merah yang diduga merupakan lipstik. Para peneliti menyebut, lipstik tersebut kemungkinan besar diaplikasikan dengan menggunakan kuas, tidak seperti lipstik saat ini yang sudah berbentuk stick.
Ilustrasi lipstik. Foto: triocean/Shutterstock
Isi dari botol batu tersebut dulunya berbentuk pasta. Namun, setelah melewati proses dehidrasi selama 3.700 tahun, pasta tersebut mengering menjadi bubuk. Dilansir Washington Post, dengan bantuan mikroskop, para peneliti mengungkap bahwa lipstik tersebut dulunya berwarna merah yang intens.
ADVERTISEMENT
Lipstik kuno ini memiliki kandungan hematit atau bijih besi yang memiliki warna merah. Bahan yang membentuk lipstik tersebut pun dilaporkan sangat mirip dengan bahan lipstik masa kini, yaitu minyak nabati dan lilin.
“Ketika dikombinasikan, ini adalah campuran yang biasanya terdapat dalam lipstik modern,” ucap Massimo Vidale, arkeolog di University of Padua, Italia, yang merupakan salah satu peneliti studi tersebut.
Ilustrasi lipstik. Foto: Shutterstock
Botol batu ini pertama kali ditemukan pada 2001 lalu di sebuah pemakaman kuno berusia ribuan tahun dekat Sungai Halil, Provinsi Kerman, Iran. Artefak-artefak kuno berhasil digali dan ditemukan di pemakaman kuno tersebut berkat banjir Sungai Halil. Namun, saat itu, tidak ada yang menduga bahwa botol itu merupakan lipstik kuno. Penelitian lebih jauh pun dilakukan baru-baru ini oleh Massimo Vidale dan timnya.
ADVERTISEMENT
Lipstik kuno ini diduga merupakan artefak yang digunakan oleh masyarakat dari Kebudayaan Jiroft. Sebelum terjadinya banjir Sungai Halil pada 2001, peradaban Zaman Perunggu ini tidak diketahui.
Menurut Business Insider, penemuan botol batu ini bisa memberikan pemahaman soal perkembangan ilmu pengetahuan di zaman tersebut. Untuk bisa menciptakan pigmen itu, masyarakat kuno tersebut seharusnya telah memiliki pemahaman yang mendalam soal metalurgi.
Ilustrasi jenis lipstik. Foto: Shutterstock
“Ini merupakan cabang metalurgi yang sangat khusus. Sebab, apa pun yang berkaitan dengan warna, pasti didasari oleh oksida logam,” ucap Massimo, dilansir Insider.
Tidak diketahui dengan pasti siapa dan bagaimana lipstik ini dipakai oleh masyarakat kuno tersebut. Namun, menurut Washington Post, para peneliti berasumsi bahwa lipstik ini digunakan dalam ritual pemakaman, mengingat lipstik ini dikubur dalam sebuah makam.
ADVERTISEMENT
“Kita bisa berasumsi bahwa jenazah dipercantik untuk melewati perjalanan terakhir mereka, dan juga bahwa kosmetik adalah barang penting milik pribadi yang dipakai sehari-hari. Oleh sebab itu, selepas kematian seseorang, barang tersebut tak bisa dipakai oleh orang lain,” jelas Massimo.