Kisah Ayu Oktariani: Hidup dengan HIV Tidak Pernah Mudah, tapi Bukan Mustahil

5 Desember 2023 11:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempuan dengan HIV, Ayu Oktariani. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan dengan HIV, Ayu Oktariani. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Ayu Oktariani, Koordinator Nasional IPPI (Ikatan Perempuan Positif Indonesia), telah hidup dengan HIV selama 14 tahun. Ia tertular oleh mendiang suaminya, yang sempat menjadi pengguna napza suntik, pada 2009 lalu.
ADVERTISEMENT
Kepada kumparanWOMAN, dalam program Ladies Talk, Ayu membagikan kisah hidupnya. Ya, termasuk reaksinya ketika pertama kali mengetahui dirinya positif HIV.
“Perasaan yang paling dominan itu bingung. Banyak pertanyaan pada saat itu karena informasi belum sebanyak sekarang. Jadi, memang cukup lama fasenya untuk bisa memahami, ‘Ini saya kenapa, sih?’ gitu,” tutur Ayu.
Positif HIV membuat hidup Ayu mengalami perubahan di berbagai aspek yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Ia harus menjadi orang tua tunggal karena suami kemudian meninggal. Ayu, yang sebelumnya adalah ibu rumah tangga, juga dituntut untuk mencari nafkah demi keberlangsungan hidupnya dan sang anak.
Perjalanan karier Ayu tidak mudah karena ia positif HIV. Dirinya mengaku mengalami diskriminasi dan mendapat stigma saat bekerja di kantor pertama. Saat itu, ia diminta untuk mengundurkan diri.
ADVERTISEMENT
Tak hanya dalam hal karier, masih sedikitnya informasi dan edukasi soal HIV/AIDS di masa itu membuat Ayu juga kerap mendapatkan pengalaman tidak menyenangkan terkait layanan kesehatan.
Perempuan dengan HIV, Ayu Oktarian. Foto: kumparan
Hal-hal itu yang kemudian membuat Ayu sempat mengalami masa sulit untuk bisa menerima kondisi dan dirinya sendiri. Butuh waktu sekitar tiga atau empat tahun untuk Ayu dapat beradaptasi dengan kehidupannya yang baru; dengan HIV di dalam tubuhnya.
Hidup dengan HIV juga berdampak pada keluarganya, termasuk anak. Ayu sempat merasa khawatir kalau-kalau sang buah hati merasakan tekanan sosial dari lingkungannya.
“Kalau berkaitan sama HIV, sampai hari ini yang paling saya jaga adalah persoalan anak. Ada pikiran-pikiran tentang, ‘Bagaimana nanti kalau ada pertanyaan kepada anak saya berkaitan dengan ibunya?’ Ada ketakutan bahwa anak saya akan mendapatkan stigma diskriminasi karena status orang tuanya,” kata Ayu.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Ayu pada akhirnya bisa mengomunikasikan dengan baik soal kondisinya kepada sang buah hati. Kini anaknya pun bisa dengan lantang berbicara bahwa sang ibu adalah ODHIV yang sekaligus menjadi aktivis untuk menyuarakan isu HIV. Ayu juga bersyukur, keluarga besar memberikan dukungan positif untuknya agar tetap semangat menjalani kehidupan.
Perempuan dengan HIV, Ayu Oktariani. Foto: kumparan
Kini, sudah 14 tahun berlalu sejak pertama Ayu didiagnosis positif HIV. Perjalanan Ayu membuktikan bahwa bukan tidak mungkin bagi seseorang dengan HIV untuk hidup positif sambil sukses berkarier.
“Hidup dengan HIV itu tidak pernah mudah, tapi juga bukan tidak mungkin untuk dijalankan. Hidup dengan HIV itu tidak melimitasimu untuk menjadi apa pun. Jadi, kamu pun bisa melakukan hal yang sama,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Ayu tak lupa berpesan untuk perempuan di luar sana agar menjadi perempuan yang cerdas, salah satunya dengan aware terhadap lingkungan sekitar. Menurutnya, penting bagi perempuan untuk berkontribusi dengan mencerna dan membagikan informasi yang benar soal HIV. Dengan begitu, harapannya, penyebaran virus HIV bisa dicegah.