Asal-usul Hijab Pashmina, Dulunya Terbuat dari Wol & Dianggap Barang Mewah

14 Mei 2021 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hijab pashmina. Foto: Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Hijab pashmina. Foto: Instagram
ADVERTISEMENT
Hijab berbentuk pashmina tampaknya menjadi salah satu fashion item yang cukup diminati oleh perempuan muslim di Indonesia. Selain karena modelnya yang terdiri dari berbagai macam, bentuknya yang memanjang membuatnya menjadi lebih mudah untuk dikreasikan dengan berbagai outfit lain.
ADVERTISEMENT
Nah, Ladies, tahukah kamu bahwa hijab pashmina memiliki sejarahnya tersendiri sampai memiliki pengaruh yang besar untuk seseorang dalam mengatur gaya busananya? Terlebih ketika memasuki detik-detik Lebaran, saat itu kebanyakan perempuan akan berbondong-bondong membeli pakaian baru, salah satunya hijab pashmina.
Penasaran seperti apa awal mula hadirnya hijab pashmina ini? Mengutip Fibre Fashion, berikut kumparanWOMAN telah merangkum informasinya untuk kamu.

Hijab pashmina berawal dari bahan wol

Pashmina awal mulanya terbuat dari bahan wol. Namun seiring berkembangnya zaman, kini pashmina sudah bisa dijumpai dengan berbagai bahan dan bentuk yang beragam.
Kata pashmina sendiri berawal dari bahasa Persia yakni 'parmineh' yang berarti terbuat dari bahan wol. Tidak tanggung-tanggung bahan wol yang digunakan untuk pashmina berasal dari bulu kambing di dataran tinggi Himalaya seperti India, Nepal, dan Pakistan.
ADVERTISEMENT
Sebelum digemari oleh masyarakat luas lainnya, pashmina ternyata merupakan simbol dari sebuah kerajaan yang disebut dengan Fiber for Kings dan dianggap sebagai barang mewah. Penyebabnya karena bahannya yang sangat lembut, ringan, dan juga hangat, sehingga secara tidak langsung melambangkan sebuah kemewahan.
Diketahui, kelembutan pashmina itu sendiri berasal dari cara pembuatannya yang masih manual yaitu dengan cara ditenun menggunakan tangan. Sehingga dibutuhkan tingkat konsentrasi yang cukup tinggi untuk mencapai hasil yang sempurna.

Semakin berkembang di abad ke-15

Di abad ke-15, seorang penenun dari Asia Tenggara bernama Zaynul Abidin berkunjung ke Kashmir, India. Semenjak kunjungannya tersebut, ia merasa cukup tertarik dengan hijab pashmina yang ditawarkan oleh penduduk lokal.
Melihat betapa lakunya pashmina di Kashmir, India, Zaynul memutuskan untuk mengembangkan usahanya ke seluruh negara. Oleh karena itu lah, pashmina mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia hingga digemari sampai sekarang.
ADVERTISEMENT

Memiliki berbagai macam jenis

Pada dasarnya, hijab pashmina hanya memiliki tiga jenis yaitu bermotif, polos, dan instan. Tentunya setiap jenis tersebut memiliki kerugian serta kekurangan masing-masing yang membuat pashmina menjadi lebih menarik.
Misalnya saja pashmina polos kerap kali disenangi oleh perempuan kalangan muda untuk menunjang penampilan yang tidak ribet. Selain itu, tidak adanya motif apapun dari pashmina polos membuatnya lebih mudah untuk dipadupadankan dengan pakaian lainnya.
Sedangkan pashmina bermotif dapat terdiri dari berbagai macam bentuk yang mampu menarik perhatian. Misalnya saja motif bunga, batik, atau lainnya yang akan membuat kesan berbeda ketika digunakannya.
Kalau favorit kamu apa, Ladies?
Penulis: Johanna Aprillia
****
Saksikan video menarik di bawah ini: