Viral Jadi Meme, Siapa Sih Ghana Dancing Pallbearers?

16 April 2020 17:58 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ghana dancing palbearers viral di berbagai media sosial. Rombongan pembawa peti mati kemeja putih dengan jas hitam itu ramai banyak dijadikan meme.
ADVERTISEMENT
Enggak sedikit warganet yang kreatif dan menyatukannya dengan gambar atau video lelucon soal kematian. Terutama ketika lagi masa-masa pandemi seperti sekarang.
Di media sosial Instagram, bahkan ada salah satu akun yang membuat unggahan 'menakut-nakuti' agar orang-orang tinggal di rumah saja. Empat orang anggota dari rombongan Ghana dancing pallbearers yang viral itu dimasukkan dalam billboard.
Biar makin greget ditambah pula tulisan macam ini. "Stay at home or dance with us", yang kalau diartikan menjadi, "Tetap di rumah atau menari bersama kami." Ya, maksudnya, kamu menari bersama mereka, tapi di dalam peti mati.
Terlepas dari fakta billboard tersebut benar atau hanya sekadar editan buat lucu-lucuan, kiprah rombongan pembawa jenazah ini sudah pasti enggak bisa diragukan.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan namanya, Ghana dancing pallbearers berasal dari Ghana. Ghana adalah sebuah negara di Afrika Barat yang berbatasan dengan Pantai Gading.
Dalam bahasa Indonesia, "Pallbearers" diartikan sebagai pembawa keranda. Di Indonesia, biasanya para pembawa keranda adalah rombongan orang-orang terdekat dari almarhum/almarhumah yang meninggal dunia.
Di beberapa kesempatan, pembawa keranda biasanya adalah anggota komunitas keagamaan yang dianut oleh orang yang meninggal. Tidak ada aturan pasti siapa yang seharusnya membawa keranda.
Ilustrasi pembawa peti di Ghana yang mengangkat peti mati sambil menari Foto: Maulana Saputra/kumparan
Namun yang pasti, pembawa keranda akan bersama-sama dengan rombongan membawa jenazah hingga ke peristirahatan terakhir. Begitu pula dengan Ghana dancing pallbearers. Tujuan pekerjaannya juga sama.
Perbedaaanya terdapat pada cara mereka membawa peti tersebut. Alih-alih mengangkatnya secara perlahan sambil ikut meratapi, rombongan ini justru menari bersama sambil memanggul peti.
ADVERTISEMENT
Peti diletakkan di pundak, lalu sembari duduk, mereka menghentak-hentakan kakinya. Tariannya terasa semakin meriah, karena selain para pembawa keranda ini bertepuk tangan, orang-orang di sekitarnya juga ikut menari.
Peti juga kadang diangkat dan ditahan menggunakan paha, sementara mereka menari sambil mengibaskan sapu tangan berwarna putih di atasnya. Acara kematian yang biasanya terasa sendu dan mendayu-dayu justru tampak seperti perayaan yang meriah.
Dalam sebuah video yang diunggah BBC melalui akun YouTube resminya, Ghana dancing palbearers terlihat menggunakan setelan rapi yang tampak mahal.
Mereka bukan cuma mengenakan jas dan kemeja putih saja, tetapi juga memakai celana bahan, topi, sarung tangan, dan sepatu berdesain klasik. Apik banget. Setiap orang yang berada di dalam ritual pemakaman itu terlihat sangat terhibur.
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat Ghana, kematian merupakan prosesi yang sangat penting. Oleh sebab itu, mereka ingin membuat perayaan yang berkesan dan spesial dalam mengenang sekaligus mengantarkan anggota keluarga yang telah meninggal dunia.
Ghana dancing pallbearers hadir bagi kalangan yang memiliki biaya lebih untuk ritual pemakaman. Elizabeth Annan adalah salah satu di antaranya. Perempuan berturban itu sengaja mengundang Ghana dancing pallbearers untuk acara pemakaman ibunya.
"Ketika membawa orang yang kamu cintai untuk peristirahatan terakhirnya, mereka menari. Karenanya, aku memutuskan memberikan dancing trip untuk yang terakhir kalinya," kata Annan pada BBC dalam kesempatan itu.
Ilustrasi pembawa peti di Ghana yang ramai dijadikan meme Foto: Maulana Saputra/kumparan
Usut punya usut, Ghana dancing pallbearers bukanlah sebuah tradisi, melainkan inovasi Benjamin Aidoo yang merupakan ketua dari rombongan pembawa keranda ini. Dalam wawancaranya bersama BBC, ia mengatakan selalu menanyakan keinginan klien yang mengundangnya.
ADVERTISEMENT
Apakah klien tersebut ingin acara pemakaman yang serius atau ingin yang menarik dengan koreografi di dalamnya. Ghana dancing pallbearers hanya dihadirkan untuk orang-orang yang ingin pemakaman terasa 'ceria'.
Inovasinya yang unik itu kini jadi salah satu ritual pemakaman yang populer di Ghana dan berhasil memberikan lowongan pekerjaan bagi lebih dari 100 orang wanita maupun pria muda. Ini adalah caranya untuk mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi di daerahnya.
Ilustrasi menonton tarian pengantar jenazah di Ghana Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Tak cuma membuat inovasi yang atraktif saja lewat gerakan tarian yang ditampilkan, Aidoo juga 'berinvestasi' dari segi pakaian yang akan dikenakan. Seluruh pakaian yang akan dikenakan oleh timnya ketika bertugas membawa dan mengawal jenazah ke pemakaman adalah tanggung jawab Aidoo.
ADVERTISEMENT
Dilansir Elite Readers, Benjamin Aidoo memulai bisnisnya membawakan keranda pada 2010 silam. Untuk satu kali tampil, Aidoo mengenakan biaya sebesar 387 dolar Amerika atau sekitar Rp 6 jutaan.
Upacara atau ritual pemakaman di Ghana dianggap sebagai acara perayaan. Keluarga yang berduka biasanya berani menghabiskan ribuan Cedi (mata uang Ghana) untuk menyediakan venue, makanan, minuman, fotografer, videografer, brosus, poster, band, hingga DJ untuk satu kali acara pemakaman.
Dalam laman The Denver Post, kolumnis Vicky Wireko mengatakan bahwa pemakaman telah menjadi salah satu acara yang menghabiskan biaya yang besar. Demi acara pemakaman, keluarga yang berduka bahkan mau meminjam ke bank atau menggadaikan barang.
Pemakaman di Ghana terkenal sebagai acara yang "gila". Peti mati yang diukir saja bisa menghabiskan biaya sampai 431 dolar Amerika atau setara Rp 6,7 juta.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menyimpan jenazah di kamar mayat saja bisa menghabiskan biaya hingga 69 dolar Amerika atau sekitar Rp 1 jutaan setiap bulannya.
Wah, mahal banget, ya. Meriah, sih, meriah, tapi apa memang mesti semahal itu? Hmm.. Gimana menurut kamu?
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!