Terima Kunjungan Ridwan Kamil, Sandiaga Uno Suguhkan Kopi Khas Lokal

19 Januari 2021 16:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Sandiaga Uno (Kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kiri) di kantor Kemenparekraf/Baparekraf, Selasa (19/1) Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Sandiaga Uno (Kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kiri) di kantor Kemenparekraf/Baparekraf, Selasa (19/1) Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menerima kunjungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Selasa (19/1) pagi. Keduanya membahas strategi dan rencana ke depan, termasuk inovasi, kolaborasi, dan adaptasi dalam upaya meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Ada yang menarik saat Menparekraf menyambut kedatangan mantan Wali Kota Bandung yang akrab disapa Kang Emil tersebut di kantor Kemenparekraf. Sandi menyuguhkan secangkir kopi yang membuat pertemuan keduanya menjadi lebih hangat.
Menparekraf Sandiaga Uno (Kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kiri) di kantor Kemenparekraf/Baparekraf, Selasa (19/1) Foto: Dok. Istimewa
"Ini ada yang spesial untuk Pak Gubernur, kopi khas Indonesia. Silakan dipilih," ucap Sandiaga, sambil mengajak Kang Emil ke meja tempat kopi diracik seorang barista.
Suguhan itu tak ayal membuat Kang Emil jadi semakin bersemangat. Ia pun meminta diracik kopi Malabar dan Cikuray dengan perbandingan 70:30. Aroma kopi yang khas membuat pertemuan keduanya kian hangat.
"Ini yang paling seru pastinya, terima kasih Pak Menteri," jawab Kang Emil.
Jawa Barat sendiri merupakan salah satu provinsi penghasil kopi terbesar. Berdasarkan data BPS tahun 2019, jumlah produksi kopi di Jawa Barat mencapai lebih dari 21 ribu ton per tahun, yang sebagian besar produksi kopinya dihasilkan dari perkebunan rakyat.
Ilustrasi kopi rempah Foto: Shutter Stock
Ekspor komoditas kopi Provinsi Jawa Barat hingga semester I 2020 sendiri mencapai 160 ton. Variannya pun beragam, bahkan sudah dikenal dunia, seperti Kopi Ciwidey, Kopi Palasari, Kopi Samarang, Kopi Gunung Puntang, Kopi Cikuray, Kopi Gunung Halu, Kopi Malabar, serta Kopi Papandayan.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, Kang Emil juga memaparkan potensi dan rencana pengembangan pariwisata Jawa Barat ke depan. Di mana Jawa Barat dengan kekuatan daya tarik wisata berbasis budaya, alam dan buatan serta ekonomi kreatif, akan dikembangkan menjadi kekuatan regional yang dapat menarik kunjungan wisatawan nusantara.
Menparekraf Sandiaga Uno (Kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kiri) di kantor Kemenparekraf/Baparekraf, Selasa (19/1) Foto: Dok. Istimewa
62 juta wisatawan nusantara tercatat setiap tahunnya mengunjungi Jawa Barat dengan potensi sebesar Rp 62 triliun.
"Pariwisata dan ekonomi kreatif adalah ekonomi yang paling kuat, khususnya untuk Indonesia dan generasi milenial. Mudah-mudahan dengan dukungan Pak Menteri, khususnya Jawa Barat bisa selalu terdepan," ujarnya.
Di Sukabumi Selatan 70 persen masyarakatnya banyak yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) ke luar negeri. Namun, dengan pariwisata, sebagian besar beralih dan hanya menyisakan 30 persen.
ADVERTISEMENT
"Itulah hebatnya pariwisata yang dapat mengangkat derajat masyarakat multidimensi," imbuh Kang Emil.
Menanggapi hal ini, Sandi berkomitmen untuk mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Barat.
62 juta kunjungan wisatawan nusantara setiap tahunnya tentu menjadi potensi besar, terutama di era pasca-COVID-19 di mana wisatawan nusantara diyakini sebagai daya ungkit utama dalam kebangkitkan sektor parekraf.
"Ke depan kita ingin ada kolaborasi, terutama terkait dukungan-dukungan yang dapat langsung kita tindak lanjuti. Desa wisata, program CHSE akan kita tingkatkan," pungkas Sandi.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)