PHRI DIY Sebut Okupansi Hotel di Yogyakarta Naik 20 Persen Berkat Agenda G20
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
"Dampaknya bagi hotel bintang empat dan lima itu alami peningkatan okupansi dari dulu 30 persen, saat ini bisa mencapai hampir 50 persen," kata Deddy, seperti dilansir Antara.
Deddy menambahkan, naiknya jumlah okupansi hotel di Yogyakarta tak terlepas dari beberapa hotel bintang empat dan lima yang dijadikan sebagai venue utama pertemuan G20.
Adapun, hotel-hotel tersebut adalah Hotel Royal Ambarrukmo, Tentrem, Sheraton, dan Hyatt. Kemudian, hotel bintang empat dan lima lainnya juga ikut dipilih sebagai tempat menginap pendamping atau keluarga para delegasi G20.
"Ternyata delegasi G20 banyak yang bawa keluarga. Hampir enam hotel yang terpakai meski itu di luar penunjukan oleh panitia G20," ujar Deddy.
G20 Juga Dongkrak Okupansi Hotel Bintang Tiga ke Bawah
Dampak positif dari agenda G20 juga ikut dirasakan hotel bintang tiga ke bawah, karena DIY sebagai salah satu destinasi penyelenggaraan pertemuan G20 dinilai aman, nyaman, dan sehat untuk disinggahi.
ADVERTISEMENT
"Kalau tidak aman, nyaman, dan sehat, tentunya tidak dipilih sebagai tempat penyelenggaraan G20," tutur Deddy.
Dampak positif tersebut, menurut Deddy, semakin diperkuat dengan penurunan status PPKM di DIY dari level 4 ke level 3.
Selain wisatawan atau tamu kategori keluarga, kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), baik dari kementerian maupun swasta juga ikut bermunculan.
"Ini menjadi napas kitalah setelah kemarin level 4 banyak yang menunda, sekarang sudah mulai reservasi kembali. Tetapi kami masih prihatin belum semua hotel mengalami seperti itu, terutama yang nonbintang," ujar Deddy.
Sementara itu, Public Relations Manager Grand Inna Malioboro, Retno Kusuma, mengatakan sejak 20 Maret 2022, okupansi hotel mereka di atas 85 persen.
Tingginya tingkat hunian kamar hotel itu disebabkan kepercayaan pelanggan yang mulai pulih, sehingga menggelar event-event berskala nasional di DIY.
ADVERTISEMENT
"Seiring dengan turunnya level PPKM, tingkat okupansi hotel juga meningkat," tutut Retno.