Pengunjung Ragunan Dilarang Sembarangan Ambil Makanan

22 Juni 2020 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) menyemprotkan cairan disinfektan di lingkungan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Jakarta, Rabu (17/6). Foto: ADEK BERRY / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) menyemprotkan cairan disinfektan di lingkungan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Jakarta, Rabu (17/6). Foto: ADEK BERRY / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menikmati sajian lezat usai berkeliling melihat hewan-hewan menggemaskan di Ragunan memang menyenangkan. Apalagi kalau kamu kebetulan mendapat spot asyik seperti di depan kandang jerapah. Wah, rasanya pasti seru sekali!
ADVERTISEMENT
Tapi, kalau kamu selama ini terbiasa mencomot makanan sembarangan di stand penjualan yang ada di Ragunan, nampaknya kebiasaan itu harus segera kamu hentikan.
Sebab kini, Kebun Binatang Ragunan melarang pengunjungnya mengambil makanan secara sembarangan, seperti yang biasa dilakukan pada masa sebelum pandemi.
"Tidak diizinkan pengunjung atau pembeli itu mengambil makanan sendiri, kayak gorengan begitu. Pokoknya pedagang yang tugasnya khusus untuk memegang atau menjamah makanan," tegas Kepala Satuan Pelaksana Promosi Ragunan, Ketut Widarsana, ketika dihubungi kumparan, Minggu (21/6).
Pengunjung berinteraksi dengan satwa saat berkunjung di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta, Sabtu (20/6). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
Ya, sejak Sabtu (20/6) lalu, Ragunan telah kembali membuka layanannya bagi wisatawan. Sesuai dengan aturan Pemerintah Jakarta, tempat wisata di Jakarta itu kini memberikan akses terbatas bagi pengunjung untuk datang dan berlibur.
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi kebutuhan wisatawan, pedagang di dalam kawasan Ragunan pun telah diperbolehkan untuk kembali berjualan. Ketut menuturkan bahwa pedagang stand kuliner maupun kaki lima telah mulai beroperasi kembali.
"Pedagang PKL, pedagang stand-stand kuliner, memang sudah kita izinkan untuk berdagang. Tetapi untuk pedagang kuliner itu kita atur posisinya pakai ganjil genap. Jadi selang-seling, jadi 1 dibuka 2 ditutup 3 buka. Jadi kita atur seperti itu," tuturnya.
Pengunjung berinteraksi dengan satwa saat berkunjung di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta, Sabtu (20/6). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
Walau begitu, menurut pantauan Ketut, belum semua pedagang beroperasi seperti biasa. Salah satu hal yang mungkin menjadi penyebabnya adalah karena pengunjung Ragunan yang masih belum banyak.
"Iya, saya lihat juga mereka masih belum semuanya buka, karena mereka tahu pengunjung Ragunan belum banyak. Jadi mungkin mereka pikir percuma juga buka kalau pembelinya belum ada, begitu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain menerapkan sistem giliran, Kebun Binatang Ragunan juga melakukan pembatasan. Tempat duduk antarpembeli turut diberi jarak. Bangku pembeli juga ikut dikurangi agar memudahkan physical distancing.
Sementara itu, PKL yang berada di lapangan, seperti pedagang mainan, pecel, dan pedagang kecil lainnya, diatur per zona hingga jadi 50 persen saja. Para pedagang juga diwajibkan menggunakan masker, sarung tangan, dan penutup makanan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.