Nadine Chandrawinata Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan saat Traveling

20 April 2018 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nadine Chandrawinata (Foto: Helinsa Putri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nadine Chandrawinata (Foto: Helinsa Putri/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sosok Nadine Chandrawinata memang sangat akrab dengan alam. Kesenangannya dengan alam tidak tanggung-tanggung. Selain pernah menjadi salah satu host dalam acara traveling di salah satu tv swasta nasional, kegemarannya terhadap alam turut ia tunjukkan dalam kesehariannya dan kegiatan sosial yang ia ikuti.
ADVERTISEMENT
Mantan Putri Indonesia tahun 2005 itu bahkan tengah sibuk mengurusi sebuah yayasan pemerhati lingkungan miliknya, yaitu Sea Soldier. Keprihatinannya pada lingkungan, khususnya alam sangat terlihat dari gaya traveling yang ia jalani. Terbukti dari aksi nyata yang ia lakukan untuk mengurangi global warming.
Saat ditemui kumparanTRAVEL beberapa waktu lalu di sebuah kantor di daerah Jakarta Selatan, wanita cantik kelahiran 8 Mei 1984 ini menuturkan keresahannya terhadap lingkungan. Ia merasa bahwa perilaku manusia membuat bumi lebih cepat rusak, sehingga keindahannya jadi lebih cepat berkurang. Nadine tidak ingin kelak anak cucunya tidak dapat merasakan keindahan alam yang pernah ia rasakan.
"Menurut aku itu pilihan. Mungkin banyak orang yang cerita tentang keindahan saat traveling. Tapi berapa lama keindahan itu akan bertahan lama kalau kita enggak menjaga itu? Bumi itu bernapas dan bergerak terus tanpa manusia. Manusia memang berpotensi merusak, tapi sekarang ini merusaknya jadi lebih cepat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Keresahan ini membuat aku berpikir nantinya anak cucu aku bisa ngeliat enggak, ya? Dan aku optimis banget mereka bisa, kalau kita juga ikut menjaga. Ada beberapa negara yang benar dan tegas dengan kebersihan, attitude, dan etika," tegasnya.
Kakak dari si kembar Marcel dan Mischa Chandrawinata itu menuturkan, bahwa ia merasa resah jika tidak menemukan soul tersebut saat traveling. "Aku resah kalau soul itu enggak ada. Karena esensi traveling yang sebenarnya adalah menemukan soul atau rasa ketika sedang mengeksplorasi tempat wisata," pungkasnya.
Menjaga soul lingkungan dan alam
Didapuk sebagai Tourism Advocate for Tourism New Zealand di Indonesia, gadis cantik ini menuturkan ada beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk tetap menjaga soul dari tempat wisata, khususnya alam. Etika saling menghargai baik antara sesama manusia, manusia dengan alam, dan ketaatan pada Tuhan menjadi elemen penting yang mampu memberikan 'energi positif' dalam suatu tempat.
Nadine Chandrawinata Berpetualang di New Zealand (Foto: Dok. Tourism New Zealand)
zoom-in-whitePerbesar
Nadine Chandrawinata Berpetualang di New Zealand (Foto: Dok. Tourism New Zealand)
Misalnya saja etika menghargai sesama manusia. Memberi contoh kehidupan masyarakat Turki, Nadine menuturkan bagaimana perbedaan agama Muslim dan Kristen dapat bersatu. "Manusia yang saling menghargai dalam perbedaan. Maksudnya ada beberapa negara yang bisa rukun meski ada perbedaan agamanya. Di Turki, Muslim dan Kristen bersatu, dan mereka tetap menghargai," tutur Nadine.
ADVERTISEMENT
Yang kedua adalah menghargai alam. Bukan hanya masyarakatnya saja, tetapi juga adanya campur tangan pemerintah dalam men-support tindakan menjaga lingkungan, seperti memberi sanksi kalau ada yang buang sampah sembarangan dan yang terakhir adalah Tuhan. Menurut Nadine, ketiga hal ini yang paling penting untuk bikin energi di suatu tempat jadi positif.
"Mau dibilang hijrah, atau dibilang tempat untuk mendapat peaceful-nya lah, tiga dasar ini sesuai sama attitude lingkungan. Bukan sekadar membingkai keindahan tempat atau negara itu. Tetapi dengan memberikan sesuatu bagi tempat itu," katanya lagi.
Fokus pada gerakan menjaga lingkungan
Dikenal aktif dalam berbagai gerakan menjaga lingkungan, Nadine saat ini masih berfokus pada lingkup nasional dulu. Karena ia ingin anak cucunya kelak tahu pengalamannya dan alam yang ia rasakan di masa muda. Ia juga ingin anak cucunya kelak punya keinginan menjaga lingkungan dengan caranya mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
"Sekarang fokusnya di Indonesia, karena aku tinggal di sini, nantinya pun aku akan beranak cucu di sini, makanya aku berusaha untuk ke depannya. Supaya kelak anak cucu aku bisa tahu bahwa aku itu dulu dibesarkan di sini juga. Rute yang aku jalani dulu ada di sini juga. Itu juga alasannya aku selalu buat dokumentasi traveling, biar hasil fotoku dan cerita ini jadi trigger buat anak cucu aku, yang mana mereka pun harus mau keluar dari comfort zone-nya," katanya.
"Hal yang paling aku angkat itu, ya, sampah sih sebenarnya. Karena itu isu global plus Indonesia itu negara kedua penghasil plastik tertinggi di dunia. Dan aku enggak akan bosan untuk ingatin Indonesia akan realita itu," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Traveling dalam berbagai cara dan gaya, Nadine menuturkan tidak ingin 'terperangkap' hanya dalam satu gaya yang sama. Karena menurutnya setiap gaya traveling memberikan 'sensasi' yang berbeda.
"Ada yang solo traveling, ada yg leisure, beda-beda sih, aku selalu buat beda biar enggak bosan. Tapi tetap hal baik yang aku dapat waktu traveling itu aku capture supaya bisa berguna juga buat orang lain," tutupnya.