Menparekraf Apresiasi Kesiapan Bali dalam Menarik Kepercayaan Publik Kembali

18 Juni 2020 10:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Wishnutama Kusubandio saat berbincang dengan salah satu pelaku ekonomi kreatif di Bali. Foto: Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Wishnutama Kusubandio saat berbincang dengan salah satu pelaku ekonomi kreatif di Bali. Foto: Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio, mengapresiasi kesiapan Pemerintah Provinsi Bali dalam menarik kepercayaan publik di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
ADVERTISEMENT
"Sektor pariwisata merupakan bisnis yang mengedepankan kepercayaan sehingga hanya ketika wisatawan percaya saja mereka akan datang, berkunjung dengan aman dan nyaman ke Bali," kata Wishnutama, saat bertemu dengan Gubernur Bali I Wayan Koster, di Restoran Bebek Tepi Sawah, Ubud, Rabu (17/6).
Wishnutama juga mengapresiasi Pemprov Bali yang telah siap mengimplementasikan protokol kesehatan di wilayahnya. Namun, ia juga menekankan bahwa protokol kesehatan harus dipersiapkan jauh hari agar dapat membangun kepercayaan publik untuk kembali berwisata di Pulau Dewata.
"Overall penyebaran COVID-19 di Bali ini relatif lebih rendah dibanding di tempat lain. Tapi sekali lagi yang perlu kita bangun di Bali adalah kepercayaan publik, kepercayaan dari wisatawan domestik maupun internasional. Itu yang perlu kita bangun karena bisnis pariwisata adalah bisnis kepercayaan," katanya.
Menparekraf Wishnutama Kusubandio, berbincang dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster. Foto: Kemenparekraf
Menparekraf juga mendorong Pemprov Bali melakukan tiga tahapan pembukaan beberapa sektor di Bali. Nantinya, jika pada tahap pertama pembukaan dianggap berhasil dengan implementasi protokol kesehatan yang ketat, ia berharap tahapan selanjutnya bisa dilalui dengan cepat.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu saya mohon kepada para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat melaksanakan hal itu dengan baik. Sehingga semua proses tahapan bisa kita review dan kita bisa memasuki tahap-tahap selanjutnya dengan lebih cepat," ujar Wishnutama.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bali I Wayan Koster, menjelaskan bahwa tahapan pertama dalam mengimplementasikan protokol kesehatan akan dilakukan pada 9 Juli 2020.
"Kami berencana kalau situasinya kondusif itu 9 Juli kami akan mulai membuka untuk pergerakan di Bali dalam beberapa sektor kecuali pendidikan dan pariwisata," tutur Koster.
Menparekraf Wishnutama Kusubandio saat kunjungan ke Bali. Foto: Kemenparekraf
Tahap kedua akan dilakukan pada Agustus 2020 dengan catatan apabila pergerakan tahap pertama kondusif dan berhasil, maka akan dilanjutkan ke tahap kedua untuk wisatawan Nusantara. Setelah tahap kedua berhasil, berlanjut ke tahap ketiga dengan mulai membuka destinasi bagi wisatawan mancanegara pada September 2020.
ADVERTISEMENT
"Tapi ini hanya persiapan dan ancang-ancang, bukan jadwal pelaksanaan. Jadi atau tidak tergantung dari perkembangan situasi dan dinamika COVID-19, khususnya perkembangan transmisi lokal di Bali," ungkap Koster.
I Wayan Koster juga menjelaskan, hal tersebut sudah sesuai arahan presiden dan Menparekraf terkait bahwa reopening Bali harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa.
"Jangan sampai terjadi pandemi gelombang kedua di Bali, bila kita terburu-buru. Karena itu akan berisiko dan sangat berat bagi kami," pungkasnya.