Mengenal Travel Constipation, Gangguan Pencernaan yang Mengintai Traveler

26 Oktober 2023 10:19 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
40 persen orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri pernah mengalami travel constipation. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
40 persen orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri pernah mengalami travel constipation. Foto: Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Liburan beberapa hari ke destinasi wisata impian jadi salah satu agenda favorit untuk menyegarkan pikiran. Namun, momen berharga ini seringkali terganggu oleh beberapa masalah, tak terkecuali travel constipation. Apa itu?
Travel constipation merupakan gangguan pencernaan saat liburan yang lazim dialami pelancong. Berdasarkan jurnal PubMed (2003), 40 persen orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri pernah mengalami konstipasi.
Saat gangguan kesehatan ini datang, penderita kerap mengalami susah buang air besar atau sembelit. Meski tidak berbahaya, konstipasi dapat menimbulkan rasa tak nyaman di perjalanan. Nah, travel constipation bisa terjadi karena beberapa faktor, lho.

1. Rutinitas yang berubah

Ya, ketika bepergian, kamu juga akan mengalami perubahan rutinitas. Apalagi bila kamu pergi ke destinasi yang jauh dan memiliki perbedaan waktu yang drastis, otomatis waktu istirahat, makan, hingga olahraga jadi tidak teratur.
Selain itu, perubahan rutinitas ini juga bisa menimbulkan rasa cemas bagi beberapa traveler, terutama saat mereka baru pertama kali datang ke tempat baru. Faktor psikis sini akan memberikan dampak pada frekuensi buang air besar yang berkurang.

2. Tidak memperhatikan asupan

Kulineran tanpa memperhatikan asupan nutrisi bisa tingkatkan risiko travel constipation. Foto: Shutterstock
Icip-icip makanan khas di destinasi tujuan jadi salah satu kegiatan favorit saat liburan. Inilah salah satu faktor yang bisa membuat tubuh kekurangan nutrisi seperti serat, karena kita seringkali jadi abai terhadap komposisi kandungan dan proses pengolahan makanan yang disantap.
Traveling juga kerap membuat kita lupa minum. Padahal, kekurangan cairan tubuh dapat meningkatkan risiko sembelit.

3. Kurang gerak

Perjalanan yang panjang hingga berjam-jam membuat harus duduk lama karena pergerakan yang terbatas. Kurang gerak ini tidak hanya membuat badan terasa pegal, tapi bisa menyebabkan gangguan di perut.
Sebab, saat duduk dalam waktu lama, otot-otot di usus pun jadi kurang terstimulasi. Alhasil, proses pencernaan akan ikut melambat dan membuat kita susah buang air besar.

Tips mencegah travel constipation

Jangan khawatir, travel constipation ini bisa dicegah dengan beberapa kebiasaan sehat berikut ini. Selain menurunkan risiko gangguan pencernaan, tips berikut ini juga dapat menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhmu meski sedang liburan panjang.

1. Bawa bekal minum yang cukup

Pergi ke mana pun, jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh agar tidak dehidrasi dan terkena konstipasi. Laki-laki setidaknya harus minum 2 liter air, sedangkan perempuan memerlukan 1,6 liter untuk memenuhi kebutuhan cairan harian.
Ukuran tersebut setara dengan 4 botol air mineral untuk laki-laki dan sekitar 3 botol untuk perempuan. Jadi, jangan ragu untuk membawa beberapa botol minuman di tas agar jalan-jalanmu tetap nyaman.

2. Tetap aktif bergerak saat liburan

Jalan kaki minimal 30 menit sehari dapat meningkatkan kesehatan pencernaan
Mumpung sedang liburan, yuk perbanyak jalan kaki. Dilansir Healthline, kebiasaan jalan kaki minimal 30 menit sehari dapat meningkatkan kesehatan pencernaan. Jalan kaki juga dapat menurunkan beberapa gangguan kesehatan yang berkaitan dengan sistem pencernaan, seperti konstipasi, kembung, hingga irritable bowel syndrome (IBS) atau iritasi usus besar.

3. Cukupi kebutuhan serat harian

Saat liburan, kita kerap mengabaikan asupan serat harian. Padahal serat yang tercukupi bisa menurunkan risiko terkena travel constipation sehingga liburan pun makin nyaman. Serat juga dapat mendukung kesehatan kardiovaskular dan mengatur nafsu makan agar tidak berlebihan, sehingga berat badan tetap terjaga.
Dilansir Mayo Clinic, laki-laki setidaknya perlu mengonsumsi 30-38 gram serat per hari, sementara perempuan minimal 21-25 gram serat per hari. Agar kebutuhan serat makin tercukupi, selain konsumsi makanan bernutrisi, kamu bisa membawa bekal tambahan berupa Vegeta Herbal saat liburan.
Terbuat dari 100 persen serat alami, Vegeta Herbal dapat membantu melancarkan BAB macet lebih dari dua hari. Jangan khawatir, minum Vegeta Herbal akan membantu melancarkan buang air besar dan tetap bikin nyaman di perut dengan rasa anggur yang menyegarkan.
Selain kaya serat, minuman kesehatan ini mengandung empat bahan herbal. Ada Folium sennae untuk membantu melancarkan buang air besar, mencegah wasir, dan iritasi usus besar; akar Rhei radix sebagai komponen obat pencahar; Foeniculi fructus atau adas yang mengandung minyak esensial untuk mengatasi gangguan sistem pencernaan; dan Glycyrrhiza glabra yang dapat mengobati gangguan gastrointestinal atau pendarahan saluran pencernaan yang dapat timbul karena susah buang air besar.
Cara penyajiannya pun mudah, hanya perlu mencampur satu saset Vegeta Herbal dan segelas air. Vegeta Herbal sebaiknya dikonsumsi setelah makan malam, ya!
Vegeta Herbal bisa didapatkan di apotek, toko obat, minimarket, supermarket, dan di Enesis official store di semua marketplace.
Advertorial ini dibuat oleh kumparan Studio