Makin Ramah Muslim, Taipei Gelar Perayaan Idul Fitri pada 17 Juni

Taipei Grand Mosque (Foto: Wikimedia Commons)

Warga Muslim di Taipei, ibu kota Taiwan, patut bersuka cita pada lebaran 2018 ini. Sebab, pemerintah kota Taipei lewat Departemen Komunikasi Massa dan Pariwisata akan menggelar event khusus untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri pada 17 Juni di Taman Daan. Penyanyi asal Indonesia Pasha akan menjadi bintang tamu.

Perayaan Idul Fitri mendatang merupakan salah satu upaya pemerintah Taipei untuk membentuk lingkungan yang semakin ramah Muslim. Berdasarkan survei Crescent Rating Global Muslim Travel Index 2018, Taiwan menjadi negara Non-Muslim terfavorit ke-5 bagi turis Muslim, sejajar dengan Hong Kong.

Salat tarawih di Taipei Grand Mosque (Foto: Wikimedia Commons)

Meski tak pulang kampung, Muslim asal Indonesia dan berbagai negara lain tetap dapat merasakan suasana lebaran dan kebersamaan dengan sesama Muslim lainnya. Salat Idul Fitri akan digelar pada 15 & 16 Juni di Taipei Grand Mosque, serta pada 15 Juni di Taipei Travel Plaza. Kemudian, acara hiburan menyusul pada 17 Juni.

Di Taman Daan nanti, Departemen Komunikasi Massa dan Pariwisata Taipei akan menggelar bazar yang dibagi menjadi 5 pos. Di antaranya adalah stan hidangan Islam, stan kebutuhan sehari-hari warga Muslim, stan budaya interaktif, stan pariwisata, dan stan informasi publik. Keseluruhan ada 60 yang akan buka pukul 10.00-17.00 waktu setempat.

Acara hiburan tentunya tidak akan absen. Muslim Taipei akan menikmati penampilan Pasha yang secara khusus diundang untuk meramaikan suasana Idul Fitri di Taman Daan. Selain Pasha, ada pula penampilan band TKI, tarian khas Timur Tengah, dan drum band.

Keesokan harinya yakni pada 18 Juni, Taipei juga merayakan Festival Bakcang. Bakcang adalah ketan yang tengahnya diisi daging, jamur, udang, jahe, dan seledri, lalu dibungkus dengan daun. Sekilas memang mirip dengan ketupat, makanan wajib warga Muslim di Asia Tenggara saat lebaran.

Walikota Taipei Ko Wen-je berencana membagi-bagikan ketupat bersamaan dengan festival makan bakcang. Dengan begitu, budaya Tionghoa dan Muslim dapat merayakan hari istimewanya bersamaan.