Kolaborasi Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Prioritas Bangka Belitung

24 April 2024 18:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Lengkuas, Belitung Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Lengkuas, Belitung Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di Provinsi Bangka Belitung dengan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI).
ADVERTISEMENT
Penandatanganan kerja sama dilakukan Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto dan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) IPI Pris Polly Lengkong.
Disaksikan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Rahmawati dan Direktur Pengurangan Sampah Vinda Damayanti dari Gedung KLHK, Jakarta.
Program kerja sama pengumpulan sampah plastik di Bangka Belitung ini akan berlangsung selama enam bulan sejak April-September 2024. Bangka Belitung dipilih sebagai lokasi program karena merupakan salah satu provinsi yang mengandalkan keindahan dan kekayaan laut sebagai tujuan wisata sekaligus kontributor utama pendapatan daerah.
Sebagai salah satu destinasi wisata prioritas, Bangka Belitung menghasilkan timbunan sampah rata-rata 211 ton per hari.
Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto mengatakan, kolaborasi ini sejalan dengan komitmen untuk mendukung target pemerintah untuk mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70%.
ADVERTISEMENT
Sejak 2018, AQUA memperkuat komitmen tersebut melalui #BijakBerplastik yang menekankan tiga hal utama yaitu pengembangan infrastruktur pengelolaan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk melalui berbagai kolaborasi.
"Kerja sama dengan IPI diharapkan dapat meningkatkan kontribusi pengumpulan sampah plastik dalam peta jalan #BijakBerplastik dan mewujudkan komitmen kami dalam implementasi ekonomi sirkular dan menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang inklusif,” papar dia.
Penandatanganan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di Provinsi Bangka Belitung antara AQUA dengan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI). Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) IPI Pris Polly Lengkong menyambut baik kolaborasi pihaknya dengan AQUA, karena dapat membantu mengurangi sampah plastik juga membantu meningkatkan kesejahteraan rekan-rekan anggota IPI.
"Harapannya, anggota IPI akan semakin termotivasi untuk meningkatkan pengumpulan jumlah sampah bernilai ekonomis, sehingga dapat mendukung upaya pemerintah Indonesia menekan kebocoran sampah plastik di laut," terangnya.
ADVERTISEMENT
Dirjen PSLB3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati memastikan KLHK menyambut baik inisiatif AQUA dan IPI dalam penandatanganan kerja sama ini.
"Dari sisi pemerintah, kami senang lingkungan menjadi bersih karena AQUA menjadi off taker, membeli sampah terpilah yang dikumpulkan oleh pemulung. Meski kerja sama ini baru berlaku di Belitung, namun saya berharap anggota IPI semakin semangat untuk mengumpulkan sampah plastik terpilah, karena ada nilai ekonominya," jelas dia.
"AQUA pun mendapatkan kualitas sampah terpilah yang bagus. Ini namanya ekonomi sirkular. Jadi sampahnya tidak terbuang ke lingkungan, tapi sampahnya berputar dan bisa dipakai lagi. Dalam pertemuan INC-4 di Ottawa, Kanada, minggu ini, saya akan bawa hal ini untuk disampaikan di forum internasional, bahwa IPI adalah mitra dan pahlawan buat kami karena telah membantu sampah khususnya sampah plastik di Indonesia terkelola dengan baik," imbuhnya.
Ilustrasi sampah plastik di pantai. Foto: Shutter Stock
Melalui kerja sama ini, IPI diharapkan dapat meningkatkan pengumpulan sampah plastik bernilai ekonomi. Nantinya, sampah plastik terpilah akan masuk ke dalam ekosistem pengelolaan sampah AQUA.
ADVERTISEMENT
Selain bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah untuk menjaga kebersihan lingkungan termasuk mencegah kebocoran sampah plastik ke wilayah perairan, kolaborasi ini juga diharapkan dapat mendukung kesejahteraan para pemulung.
Dalam pilar pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah pada inisiatif #BijakBerplastik, AQUA turut berkontribusi membangun unit bisnis daur ulang atau Recycling Business Unit (RBU).
Recycling Business Unit (RBU) merupakan model sosial bisnis daur ulang untuk mengolah kembali sampah botol plastik menjadi cacahan plastik yang merupakan bahan baku produk daur ulang.
Saat ini, pasokan bahan baku berupa recycled PET masih menjadi tantangan implementasi ekonomi sirkular dan daur ulang di Indonesia. Oleh karena itu, para pelapak serta infrastruktur pengumpulan sampah seperti RBU yang dilengkapi dengan perangkat pendukungnya memegang peranan penting.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, AQUA telah mengembangkan dan mendampingi hingga 6 unit RBU, termasuk RBU Tangerang Selatan.
Selain turut mengembangkan RBU, AQUA juga mengembangkan dan mendampingi 10 collection center, 20 TPS3R, lebih dari 100 bank sampah unit dan sebanyak 8 bank sampah induk dengan jaringan kurang lebih 7.947 pemulung di seluruh Indonesia.
Beragam rangkaian upaya serta kolaborasi AQUA dalam mendorong penerapan ekonomi sirkular membuat perusahaan berhasil mengumpulkan 22.000 ton sampah plastik yang kemudian didaur ulang kembali menjadi bahan baku kemasan botol baru ataupun produk lain yang memiliki nilai ekonomi.
“Di AQUA kami percaya bahwa sektor swasta memiliki peran penting untuk mendukung keberhasilan program-program pemerintah, termasuk dalam upaya penanggulangan sampah plastik. Kami meyakini kolaborasi multipihak memegang peranan penting dalam penanggulangan sampah plastik," papar Vera Galuh.
ADVERTISEMENT
"Komitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan yang selama ini menjadi misi kami diwujudkan dengan senantiasa melakukan berbagai inisiatif, bahkan bukan hanya untuk menanggulangi sampah plastik, namun juga agar sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” tutup Vera.