Ini Alasan Kenapa Sebagian Besar Awak Kabin Pesawat Adalah Wanita

13 April 2020 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pramugari maskapai Emirates Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Pramugari maskapai Emirates Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat traveling dengan pesawat terbang tentu kamu akan menyadari bahwa sebagian besar awak kabin di dalam penerbanganmu adalah wanita.
ADVERTISEMENT
Melansir Simple Flying, faktanya sebagian besar awak kabin di seluruh dunia adalah seorang wanita. Ya, ternyata ada alasan kenapa sebagian besar awak kabin sebuah maskapai penerbangan adalah seorang wanita, lho.
Penasaran? Yuk, simak ulasan berikut.
Ilustrasi Pramugari Foto: Dok. Shutterstock
Kalau saat ini sebagian besar awak kabin adalah perempuan, ternyata sejarahnya awak kabin pertama yang bekerja di dalam sebuah maskapai penerbangan justru merupakan seorang pria, lho. Pada tahun 1912, Heinrich Kubis menjadi pramugara pertama yang bekerja di maskapai penerbangan asal Jerman yaitu DELAG Airlines.
Kala itu, seorang pramugara atau awak kabin bertugas untuk memastikan seluruh keselamatan para penumpang. Belum seperti sekarang yaitu juga menyajikan makanan dan minuman. Beberapa maskapai penerbangan lainnya pun mengikuti jejak DELAG Airlines yaitu dengan mempekerjakan awak kabin pria.
ADVERTISEMENT
18 tahun berselang, barulah awak kabin wanita atau pramugari pertama akhirnya juga berada di dalam sebuah maskapai penerbangan.
Ilustrasi pramugari Turkish Airlines menyambut penumpang Foto: Shutter Stock
Wanita pertama yang menjadi awak kabin adalah Ellen Church. Ia masuk ke Boeing Air Transport pada tahun 1930 dan bekerja sebagai seorang perawat.
Sejak itu, peran pramugari mulai berkembang, termasuk dalam menggunakan pendekatan yang memperhatikan penumpang.
Maka dari itu, maskapai penerbangan mulai mencari perawat perempuan untuk memberi perawatan bagi penumpang di dalam kabin. Efeknya adalah masuknya pelamar perempuan yang membantu menciptakan dasar awak kabin saat ini.
Ilustrasi pramugari maskapai AirAsia Foto: Shutter Stock
Pesona pramugari secara cepat diasosiasikan oleh para wanita. Hal ini membuat para wanita mendominasi stereotip sebagai seorang pramugari.
Kendati demikian, stereotip terjadi bukan hanya karena banyaknya pelamar perempuan, maskapai penerbangan juga.
ADVERTISEMENT
Pada pertengahan tahun 1900-an, maskapai penerbangan mengeluarkan aturan ketat yang masih dilakukan hingga saat ini terkait aturan para pramugari seperti berat, usia, status pernikahan dan juga penampilan awak kabin. Secara tidak langsung, peraturan tersebut memanfaatkan seksualitas wanita.
Pakaian awak kabin wanita juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Beberapa maskapai penerbangan pun mulai menciptakan sebuah seragam atau pakaian awak kabin untuk membedakan maskapai penerbangan mereka.
Pramugari Japan Airlines sedang memperlihatkan cara mengenakan jaket pelampung Foto: Shutter Stock
Bahkan, instruksi mengenai pakaian yang harus digunakan oleh perempuan mendapatkan banyak dukungan dan mendapat keuntungan lebih lanjut. Kedua hal tersebut didapatkan dari para pria penumpang kelas Bisnis yang sering melakukan penerbangan pada saat itu.
Apa yang masih ada saat ini merupakan karakteristik anggota awak kabin yang diciptakan dari stereotip yang terbentuk pada pertengahan tahun 1900-an.
ADVERTISEMENT
Saat ini, terdapat lebih dari 75 persen wanita yang bekerja sebagai awak kabin di Amerika Serikat. Pekerjaan tersebut digambarkan sebagai sesuatu yang sangat glamor dan feminin. Hal tersebut membuat banyak minat pria untuk bekerja sebagai awak kabin terasingkan.
Ilustrasi pramugari Swedia Foto: Shutter Stock
Profesor Sosiologi Goldsmiths, University of London, Bev Skeeg mengatakan alasannya semata-mata adalah kompetisi.
"Maskapai penerbangan ingin memberikan sebuah nilai lebih dalam hal pelayanan terutama dengan maskapai penerbangan lainnya. Untuk melakukan ini, mereka memasarkan produk mereka sebagai barang mewah dan diinginkan, dengan kaum muda dan kecantikan yang secara efektif mengirimkan pesan itu," kata Skeeg seperti dikutip Guadrian pada Senin (13/4).
Meski penampilan menjadi salah satu poin penting bagi seorang pramugari. Directof of China’s Foreign Airlines Service Corporation (FASCO) pada saat itu, Ji Yang Xiong, mengakui, kecantikan tidak sama dengan menjadi pramugari yang baik. Namun dia juga mencatat, terdapat perbedaan estetika saat membandingkan maskapai penerbangan Timur dan Barat.
ADVERTISEMENT
"Mungkin maskapai penerbangan Asia lebih menekankan penampilan dibandingkan dengan maskapai di Eropa atau Timur Tengah. Maskapai Eropa tidak memiliki persyaratan apapun terkait penampilan,” kata Xiong seperti dikutip CNN.
Justru menurutnya, mereka lebih fokus pada kepribadian dan memiliki sikap yang tepat untuk pekerjaan tersebut, dan pola pikir yang berorientasi pada layanan.
Meskipun sebagian besar perempuan dipekerjakan sebagai awak kabin, ada tanda-tanda bahwa industri penerbangan mulai berubah. Jumlah pelamar pria yang mencari posisi sebagai awak pesawat pun meningkat.
Oleh sebab itu, kini kamu juga bisa menemukan awak kabin seorang pria, meski terkadang kamu akan menemukan lebih banyak awak kabin wanita.
Bagaimana menurutmu?
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT