Dongkrak Kunjungan Wisatawan, Pemkot Cirebon Bakal Hadirkan Museum Topeng

20 Januari 2024 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koleksi topeng tradisional khas Cirebon yang dibuat oleh para seniman di Kota Cirebon, Jawa Barat. Foto: Fathnur Rohman/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi topeng tradisional khas Cirebon yang dibuat oleh para seniman di Kota Cirebon, Jawa Barat. Foto: Fathnur Rohman/Antara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon kini tengah melakukan berbagai cara untuk mendongkrak kunjungan wisatawan di 2024. Salah satunya adalah dengan membangun museum yang menyimpan 150 koleksi karakter topeng tradisional.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, menjelaskan bahwa nantinya museum ini akan dibangun di sebagian gedung balai kota.
"Kami sudah izin dan melaporkan kepada pejabat wali kota dan sekretaris daerah Cirebon. Area sebagian gedung balai kota sebelah kanan dijadikan museum," ujar Agus, seperti dikutip dari Antara.
Ilustrasi topeng. Foto: Debora Himawan/Shutterstock
Museum ini nantinya akan menyimpan berbagai koleksi topeng dari kesenian lokal bernama "Wayang Wong Cirebon". Saat ini, eksistensi topeng tersebut pudar dan banyak generasi muda yang tidak mengetahuinya.
"Selama ini Kota Cirebon selalu mengandalkan destinasi dengan nuansa sejarah, budaya, dan tradisi, guna menarik minat wisatawan agar berkunjung ke daerah tersebut," kata Agus.
Hal ini juga turut berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan. Pada 2023 lalu, jumlah kunjungan wisatawan di Kota Cirebon tembus 3,5 juta orang, atau lebih tinggi dari target 2,4 juta orang.
ADVERTISEMENT
Pada pelaksanaannya, Disbudpar Kota Cirebon juga akan melibatkan seniman dan perajin lokal untuk membuat topeng dengan jumlah 150 karakter.
Sementara itu, Agus mengatakan bahwa kesenian Wayang Wong di Cirebon memiliki ciri khas tersendiri, dan berbeda dari daerah lain. Perbedaan tersebut terletak pada banyaknya karakter yang ditampilkan.
"Kalau di Jawa Tengah lebih ke fisik orangnya, dilukis. Tapi di Cirebon itu orangnya tidak banyak, tapi karakternya diwakili oleh topeng," pungkasnya.